Belakang ini sedang ramai di media sosial memperdebatkan bahwa sekolah penting atau tidak? Sebelum itu saya mau bertanya kepada sobat kompasianer, apakah sekolah penting? Rasa-rasanya pertanyaan ini tidak bisa dijawab mentah-mentah, jujur saja pertanyaan ini adalah pertanyaan kompleks, betul tidak?
Pada dasarnya sekolah penting atau tidak itu tergantung pemerintah, karena semua sistem yang diterapkan oleh pemerintah seharusnya ditujukan kepada seluruh rakyat. Dan salah satu komitmen negara yaitu mencerdaskan kehidupan, maka salah satu upaya yang harus direalisasikan adalah mendirikan semacam paguyuban belajar.
SEKOLAH TEMPO DULU
Sekolah bukan baru muncul satu sampai dua tahun belakangan ini, tapi sekolah sudah dari zaman dahulu, karena jika ditelaah memang benar adanya sekolah sangat membantu untuk mempermudah penunjang pembelajaran setiap manusia. Sejujurnya terlepas dari pertanyaan sekolah penting atau tidak, sekolah yang diciptakan sangat sejalan dengan komitmen yang dibuat oleh negara, dengan didirikannya sekolah, proses pendidikan yang ada di Indonesia sangat sistematis, nah ini yang menjadi point plus sekolah.
Sekolah sudah ada sejak lama, namun tidak sama persis dengan sekolah yang kita rasakan sekarang, mungkin sekolah zaman dahulu berfokus pada keterampilan, kepercayaan, dan juga perekonomian. Prinsipnya sekolah zaman dahulu dengan sekolah tempo sekarang sama saja secara visi, itu semua agar pendidikan dihidangkan secara sistematis.
AWAL MULA SEKOLAH
Mengutip dari artikel wonderopolis bahwa Sekolah-sekolah pertama berfokus pada membaca, menulis, dan matematika . Koloni-koloni New England memimpin dalam mewajibkan kota-kota untuk mendirikan sekolah. Koloni Teluk Massachusetts menjadikan pendidikan dasar sebagai persyaratan pada tahun 1642. Akan tetapi, banyak sekolah pertama hanya diperuntukkan bagi anak laki-laki, dan biasanya hanya ada sedikit pilihan, jika ada, bagi anak perempuan.
Sekolah sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu, artinya atas dasar sistem sekolah banyak orang yang merasakan dampak baiknya, sekolah adalah satu penunjang belajar. Pada saat itu setiap keluarga mulai menyadari bahwa sekolah menjadi hal yang penting, setiap orang pasti membutuhkan pengetahuan, keterampilan, juga nilai spritual, Â di sekolah juga akan mendapatkan nilai-nilai pendidikan yang utuh.
Mengapa Sekolah Sampai Dikatakan Scam?
Sebagaimana yang sudah dijelaskan bahwa sudah mutlak sekolah sangat amat penting, dari segi subtansi maupun esensi, tidak perlu jauh-jauh kita melihat sekolah penting atau tidak? Tapi coba kita bayangkan jika kita sekolah saat itu, apakah saat ini kita bisa membaca dengan fasih? Belum bukan?
Orientasi sekolah hakikatnya hanyalah menjadikan seluruh rakyat indonesia menjadi insan yang penuh akan pengetahaun, kemudian pasti akan ada yang berkata "Tanpa sekolah kan kita bisa juga mendapatkan ilmu, ikut bimbel misalnya, atau kursus?" pertanyaan tersebut benar sekali, tanpa sekolah kita bisa belajar di manapun dan kapanpun, tapii, ada tapinya nih, diadakan sekolah itu untuk memudahkan kita semua, karena di dalamnya sudah ada sebuah sistem besar yang sistematis, di sekolah kita tidak perlu repot mencari kesana kemari tempat untuk belajar matematika, tidak perlu repot mencari ilmu pengetahuan alam, tidak perlu repot mencari ilmu bahasam, seni dll, karena di dalam sekolah sudah diatur sedemikian rupa mata pelajaran.
Di samping itu sekolah juga menjadi jaminan secara administrasi bahwa kita sudah menyelesaikan pendidika tertentu, karena jujur saja lisensi itu sangat penting. Jangankan menjadi Dokter atau Guru, menjadi tukang urut saja harus mendapat sertifikat agar terpercaya seratus persen.
Lalu Apa Yang Menimbulkan Keraguan Kita Terhadap Sekolah?
Sebenarnya untuk tujuan sekolah kita semua sepakat bahwa tujuan sekolah sangatlah baik dan relevan sampai kapanpun, tapi jika melihat banyak sekali yang menjadikan kita ragu dan berburuk sangka pada sekolah, betul?
Kembali lagi pada pembahasan awal, bahwa sekolah adalah sekumpulan sistem yang dibuat oleh manusia jadi pasti banyak sekali yang mesti diperbaiki bahkan ditingkatkann secara berkala. Kemudian yang kita lihat secara terang-terangan kebobrokan sekolah itu memang benar, mulai dari guru, kurikulum, tendik bahkan pengelolaannya.
Dengan narasi di atas tentu kita sudah sangat memahami bahwa sekolah hancur dan urak bukan karena esensi dari sekolah itu sendiri tapi dari sistemnya. Contohnya, masih banyak guru yang tidak maksimal dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik, hal ini muncul karena tidak ada ketegasan yang di atur sistem, satu lagi, kurikulum sekarang sangat tidak fokus membuat tujuan, apakah siswa akan difokuskan pada keterampilan atau kebebasan belajar? Sedangkan para guru disibukan untuk mengisi formulir tau kuisioner yang  bertumpuk-bertumpuk.Â
Nah ini maksud saya, karena yang hancur adalah sistem jadi sangat tidak elok rasanya jika kita ujug-ujug berbicara bahwa sekolah adalah scam, masalah sistem adalah masalah yang kompleks, di sisi itu masih banyak guru yang secara maksimal menjalankan kewajibannya, masih banyak sekolah yang memang menjalankan perannya sebagai wadah pendidikan.
Kesimpulannya adalah sekolah adalah wadah pendidikan yang dibuat sedemikian rupa untuk memudahkan kita mencari ilmu secara tematik. Dan negara yang kuat adalah negara bisa mengelola sistem pendidikan dengan amat benar.
Jadi, apakah sekolah itu scam, kembali lagi kepada sendiri, apakah kita tidak sama sekali merasakan dampak baik sama sekali dari sekolah?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H