Mohon tunggu...
Satria Buana
Satria Buana Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis

Jika apa yang kau senangi tidak terjadi, apa senangilah apa yang terjadi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sekolah Itu Scam?!

21 Juli 2024   23:04 Diperbarui: 21 Juli 2024   23:25 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SUMBER GAMBAR:  Education information blog 

Orientasi sekolah hakikatnya hanyalah menjadikan seluruh rakyat indonesia menjadi insan yang penuh akan pengetahaun, kemudian pasti akan ada yang berkata "Tanpa sekolah kan kita bisa juga mendapatkan ilmu, ikut bimbel misalnya, atau kursus?" pertanyaan tersebut benar sekali, tanpa sekolah kita bisa belajar di manapun dan kapanpun, tapii, ada tapinya nih, diadakan sekolah itu untuk memudahkan kita semua, karena di dalamnya sudah ada sebuah sistem besar yang sistematis, di sekolah kita tidak perlu repot mencari kesana kemari tempat untuk belajar matematika, tidak perlu repot mencari ilmu pengetahuan alam, tidak perlu repot mencari ilmu bahasam, seni dll, karena di dalam sekolah sudah diatur sedemikian rupa mata pelajaran.

Di samping itu sekolah juga menjadi jaminan secara administrasi bahwa kita sudah menyelesaikan pendidika tertentu, karena jujur saja lisensi itu sangat penting. Jangankan menjadi Dokter atau Guru, menjadi tukang urut saja harus mendapat sertifikat agar terpercaya seratus persen.

Lalu Apa Yang Menimbulkan Keraguan Kita Terhadap Sekolah?

Sebenarnya untuk tujuan sekolah kita semua sepakat bahwa tujuan sekolah sangatlah baik dan relevan sampai kapanpun, tapi jika melihat banyak sekali yang menjadikan kita ragu dan berburuk sangka pada sekolah, betul?

Kembali lagi pada pembahasan awal, bahwa sekolah adalah sekumpulan sistem yang dibuat oleh manusia jadi pasti banyak sekali yang mesti diperbaiki bahkan ditingkatkann secara berkala. Kemudian yang kita lihat secara terang-terangan kebobrokan sekolah itu memang benar, mulai dari guru, kurikulum, tendik bahkan pengelolaannya.

Dengan narasi di atas tentu kita sudah sangat memahami bahwa sekolah hancur dan urak bukan karena esensi dari sekolah itu sendiri tapi dari sistemnya. Contohnya, masih banyak guru yang tidak maksimal dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik, hal ini muncul karena tidak ada ketegasan yang di atur sistem, satu lagi, kurikulum sekarang sangat tidak fokus membuat tujuan, apakah siswa akan difokuskan pada keterampilan atau kebebasan belajar? Sedangkan para guru disibukan untuk mengisi formulir tau kuisioner yang  bertumpuk-bertumpuk. 

Nah ini maksud saya, karena yang hancur adalah sistem jadi sangat tidak elok rasanya jika kita ujug-ujug berbicara bahwa sekolah adalah scam, masalah sistem adalah masalah yang kompleks, di sisi itu masih banyak guru yang secara maksimal menjalankan kewajibannya, masih banyak sekolah yang memang menjalankan perannya sebagai wadah pendidikan.

Kesimpulannya adalah sekolah adalah wadah pendidikan yang dibuat sedemikian rupa untuk memudahkan kita mencari ilmu secara tematik. Dan negara yang kuat adalah negara bisa mengelola sistem pendidikan dengan amat benar.

Jadi, apakah sekolah itu scam, kembali lagi kepada sendiri, apakah kita tidak sama sekali merasakan dampak baik sama sekali dari sekolah?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun