Mohon tunggu...
Satria Alfiansyah
Satria Alfiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - satria

Belajar Menjadi Yang Lebih Baik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pembangunan Ekonomi

18 April 2023   10:56 Diperbarui: 18 April 2023   11:07 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artikel ini di susun oleh :

1. Luthfiana_201011600013

2. Satria Alfiansyah _201011600043

3. Siti Sri Rahmah _201011600045

Indonesia sebagai negara berkembang, membutuhkan semua pihak dalam meningkatkan bangsa Indonesia menuju suatu negara yang maju. Sejarah Panjang proses terbentuknya negara Indonesia juga membuktikan bahwa Indonesia terbentuk atas dasar seluruh pihak untuk melebur dan membentuk suatu negara yang kini dikenal dengan Indonesia. Suatu negara yang tengah beranjak, diperlukan suatu pembangunan. Pembangunan merupakan proses perubahan yang akan terus menerus untuk dapat menuju keadaan yang akan lebih baik yang berdasarkan pada norma-norma tertentu. Pembangunan infrastruktur adalah kegiatan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat Dalam lingkup ekonomi dan social dengan menyediakan fasilitas fisik dan non fisik seperti jalan, jembatan, listrik, air bersih, sekolah, rumah sakit dan lain-lain.

Pembangunan Infrastruktur di Indonesia

 1. Infrastruktur Pasca Kemerdekaan

 Proklamasi kemerdekaan Indonesia dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 1945 yang dibacakan oleh Soekarno dengan didampingi       oleh Mohammad Hatta. Indonesia merdeka merupakan akhir dari kisah Panjang perjuangan bangsa. Soekarno dan Mohammad   Hatta (1945-1967) menjadi pasangan pertama yang memimpin Indonesia Pascakemerdekaan. 

Pada saat itu, kondisi Indonesia masih belum stabil, terutama dalam bidang infrastruktur. banyak sekali bangunan-bangunan yang didirikan selama masa penjajahan hasil dari romusa dan kerja paksa/kerja rodi. Bangunan-bangunan tersebut seperti benteng-benteng pertahanan penjajah, jalan raya, pusat pemerintahan, sistem pengairan, hingga rumah tahanan, dan masih banyak lagi yang sampai saat ini memberikan keuntungan bagi Indonesia.

Pada masa pemerintahan soekarno, soekarno berhasil membangun infrastruktur diantaranya:

  • Jembatan Besar

           Jembatan Ampera, Palembang, Sumatera Selatan yang berada di atas Sungai Musi.

  • Bendungan

           Bendungan Ir. H. Juanda (Jatiluhur) di Jatiluhur, Purwakarta

           Irigasi, pertanian, penyeimbang ekosistem, PLTA dan pasokan air serta wisata air di DKI Jakarta

  • Bandara

           Bandara Juanda di Sedati, Sidoarjo. Penerbangan domestik dan internasional.

  • Rumah Sakit

           1. RSUP Sanglah di Bali

          2. RS Dr. Soetomo di Surabaya, Jawa Barat

          3. RS Kebon Jati di Bandung, Jawa Barat

          4. RS H. Yuliddin Away Tapaktuan di Aceh Selatan

  • Jaringan Telekomunikasi

           - RRI (Radio Republik Indonesia) di Jakarta

           - PN Postel di Jakarta

2. Masa Pemerintahan Soeharto (1967 – 1998)

Masa kepemimpinan soeharto disebut dengan Orde Baru atau orba. Soeharto merupakan presiden Indonesia terlama yang menjabat 32 tahun. Pemerintahan Orde Baru mempunyai tekad untuk menempatkan pembangunan infrastruktur fisik dan nonfisik sebagai prioritas. Hal ini sebagai respon atas kekacauan ekonomi yang terjadi pasca 1965.

Adapun pembangunan infrastruktur pada masa pemerintahan soeharto diantarnya

a. Jalan Nasional, tol dan jalan laying

    diantaranya yaitu Tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi), Tol Prof Sedyatmo di Jakarta-Tangerang, Tol Cawang-Tomang (dalam kota) di Jakarta, Tol Semarang, Tol Jakarta-Tangerang, Tol Surabaya-Gempol, Tol Jakarta-Cikampek, Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera), Tol Purbaleunyi (Purwakarta-Bandung – Cileunyi), Tol Palikanci (Palimanan – Kanci) di Cirebon

b. Jembatan besar

   diantaranya Jembatan Barito di Kalimantan Selatan, jembantan Rantau Berangin di Riau, Jembatan Siak I di Pekanbaru, Riau.

c. Bendungan

     diantaranya Bendungan Sigura-gura di Asahan, Sumatera Utara, Waduk Gajah Mungkir di Wonogiri, Jawa Tengah, Bendungan Ir. Sutami (Karangkates) di Malang, Jawa Timur, Bendungan Riam Kanan di Banjar, Kalimantan Selatan, Bendungan Batujai di Lombok Tengah, NTB.

d. bandara

  • Soekarno-Hatta
  • Syamsudin Noor di Banjarmasin, Kalimatan Selatan
  • Supadio di Pontianak, Kalimantan Barat
  • Adisumarno di Boyolali, Jawa Tengah
  • Radin Inten II di Bandar Lampung, Sumatera Selatan
  • Husein Sastranegara di Bandung, Jawa Barat
  • Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur
  • Ngurah Rai di Tuban, Bali
  • Sultan Hasanuddin di Maros, Sulawesi Selatan
  • Sultan Aji Muhammad Sulaiman di Balikpapan, Kalimantan Timur
  • Hang Nadim, Batam, Kep. Riau

e. Stasiun/Terminal

    diantaranya Stasiun Gambir di Jakarta dan Terminal Purabaya (Bungurasih) di Sidoarjo, Jawa Timur

f. Pembangkit listrik

  • PLTA Sigura Gura di Toba Samosir, Sumatera Utara. Memasok ke PT Inalum.
  • PLTA Tangga di Toba Samosir, Sumatera Utara. Memasok ke PT Inalum.
  • PLTA Maninjau di Agam, Sumatera Barat
  • PLTA Singkarak di Padang Pariaman
  • PLTA Gajah Mungr di Wonogiri, Jawa Tengah. -Penanggulangan banjir, lokasi wisata, irigasi, dan perikanan warga.
  • PLTA Wadaslintang di Wonosobo dan Kebumen, Jawa Tengah
  • PLTA Saguling di Bandung Barat, Jawa Barat
  • PLTA Cirata di Purawakarta dan Cianjur, Jawa Barat
  • PLTA Kedung Ombo di Grobo. termasuk irigasi dan pariwisata.
  • PLTA Selorejo di Malang, Jawa Timur
  • PLTA Karangates (Sutami) di Malang, Jawa Timur
  • PLTA Larona di Sulawesi Selatan
  • PLTA Balambano di Sulawesi Selatanku

g. Rumah Sakit

     diantaranya RSUD Purbalingga (dr. R. Goeteng Taroenadibrata) di Purbalingga, Jawa Tengah, RS Kanker Dharmais di Jakarta dan RSUD Hadji Boejasin di Pelaihiari, Kalimantan Selatan

h. Jaringan Telekomunikasi

    yaitu Satelit Palapa A1 di Tanjung Canareval, Amerika Serikat; Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare di -Parepare, Sulawesi Selatan; TVRI di Jakarta; Jaringan internet.

3. Masa pemerintahan B.J. Habibie  (1998–1999)

     Habibie mewarisi kondisi keadaan negara kacau balau pasca pengunduran diri Soeharto pada masa Orde Baru sehingga menimbulkan maraknya kerusuhan dan disintegerasi hampir seluruh wilayah Indonesia. Habibie dikenal sebagai Bapak Teknologi Indonesia, karena kontribusi besarnya di bidang teknologi penerbangan.Pembangunan infrastruktur masa pemerintahan Habibie yaitu

  • Jembatan besar

           yaitu jembatan barelang (Batam, Rempang, dan Galang)

4. Masa pemerintahan Gus Dur (1999-2001)

     Meski jabatannya hanya berlangsung 18 bulan, perkembangan ekonomi dan politik pada masa pemerintahan Gus Dur cukup signifikan. Salah satunya yaitu proyek pedesaan, mulai dari pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan dan saluran irigasi dan sanitasi, juga memberikan bantuan Kredit Usaha Mikro.

Berikut ini, infrastruktur yang dibangun pada masa pemerintahan Gusdur :

  • Bendungan

           yaitu Bendungan Wonorejo di Tulungagung, Jawa Timur; dan Bendungan Bilibili di Gowa, Sulawesi Selatan.

  • Bandara

           yaitu Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru, Riau.

5. Masa Pemerintahan Megawati Soekarnoputri (2001-2004)

     Megawati merupakan presiden wanita Indonesia pertama dan putri dari presiden Indonesia pertama, Soekarno, yang kemudian mengikuti jejak ayahnya menjadi Presiden Indonesia.

Berikut ini infrastruktur yang dibangun dibawah kepemimpinan megawati :

  • Jembatan Besar

           Yaitu jembatan Kahayan di Kalimantan tengah

  • Bendungan

           diantaranya Bendungan Batutegi di Tanggamus, Lampung; dan Bendungan Tilong di Kupang Tengah, NTT.

  • Pembangkit Listrik

           diantaranya PLTA Sipansihaporas di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara;  dan PLTP Geo Dipa Unit Dieng di Jawa Tengah.

6. Masa Pemerintahan SBY (2004-2014)

     Susilo Bambang Yudhoyono, M.A. atau lebih dikenal dengan inisialnya SBY adalah Presiden Indonesia yang ke enam. Susilo Bambang Yudhoyono merupakan Presiden Indonesia pertama yang menyelesaikan masa kepresidenan selama 5 tahun dan berhasil terpilih kembali untuk periode kedua.

Pembangunan infrastruktur dibawah kepemimpinan SBY selama 2 periode diantaranya:

1. Proyek Jalan Nasional, Tol dan Jalan Layang

    yaitu Tol Sadang-Cikamuning

2. Jembatan Besar

    diantaranya yaitu :

  • Jembatan Tukad Bangkung di Desa Plaga, Badung, Bali
  • Jembatan Pasupati (Jalan terusan Pasteur dan Jalan Surapati) di Bandung, Jawa Barat
  • Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dan Madura, Jawa Timur

3. Bandara

    diantaranya yaitu :

  • Bandara Kualanamu di Medan, Sumatera Utara
  • Bandara Achmad Yani di Semarang, Jawa Tengah
  • Bandara Zainuddin Abdul Madjid di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB)
  • Bandara Raja Haji Fisabillah di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau

4. Stasiun/Terminal

     Diantaranya yaitu :

  • Stasiun Bandara Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara
  • Stasiun Medan Kota, Medan Sumatera Utara
  • Terminal Bandar Raya Payung Sekaki, di Pekanbaru, Riau
  • Terminal Mengwi di Badung, Bali
  • Terminal Bulupitu di Purwokerto, Jawa Tengah

5. Pembangkit Listrik

     Yaitu PLTA Asahan I di Sungai Asahan, Toba Samosir, Sumatera Utara; PLTA Karebe di Sulawesi Selatan; dan PLTU 2 Jawa Tengah (Karangjandri) yang berada di Cilacap, Jawa Tengah

7. Masa pemerintahan Jokowi (2014-2024)

    Jokowi menjabat sebagai presiden selama 2 periode.

    Presiden Jokowi dalam tahun pertama kepemimpinannya berfokus pada perombakan dan peletakkan tiga fondasi kokoh. Implemantasinya dilakukan melalui kebijakan ekonomi berbasis produksi, subsidi tepat sasaran, dan mendorong pembangunan yang merata di luar Pulau Jawa. Program pemerintahannya terus menggenjot percepatan pembangunan di berbagai sektor, mulai dari infrastruktur, kesehatan, pendidikan, hingga birokrasi.

Pembangunan yang dilakukan pada masa pemerintahan Jokowi diantaranya :

a. Jalan Nasional, Tol, dan Layang

     Yaitu Tol Trans Jawa di Pulau Jawa

b. Bendungan

     Hingga 2018 sudah membangun 43 bendungan, beberapa di antaranya :

  • Bendungan Titab, Sidan, dan Tablang di Bali
  • Bendungan Raknamo, Rotiklod, Napun Gete, Temef, Mbay, Manikin, dan Kolhua di NTT
  • Bendungan Tanju, Mila, Bintang Bano, Beringin Sila, dan Meninting
  • Bendungan Digoel di Papua
  • Bendungan Jatigede di Jawa Barat

c. Bandara

  • Bandara Sultan Thaha di Jambi
  • Bandara Kertajati di Kertajati, Jawa Barat
  • Bandara Wiriadinata di Tasikmalaya, Jawa Barat
  • Bandara Syukuran Aminuddin Amir di Banggai, Sulawesi Tengah
  • Bandara Baru Ahmad Yani di Semarang, Jawa Tengah
  • Bandara APT Pranoto di Samarinda, Kalimatan Timur
  • Bandara Tebelian di Kalimantan Barat
  • Bandara Werur di Werur, Papua Barat
  • Bandara Maratua di Pulau Maratua, Kalimantan Timur
  • Bandara Koroway Batu di Kabupaten Boven Digoel, Papua
  • Bandara Morowali, Sulawesi Tengah
  • Bandara Letung di Kepulautan Anambas, Kepulauan Riau
  • Bandara Namniwel di Maluku
  • Bandara Miangas di Kepulauan Talau, Sulawesi Utara

d. Stasiun/Terminal

     Diantarnya yaitu Terminal Tirtonadi di Surakarta, Jawa Tengah; dan Terminal Pulo Gebang di Cakung, DKI Jakarta

e. Pembangkit Listrik

  • PLTB Sidrap di Sulawesi Selatan
  • PLTB Tolo I di Jeneponto, Sulawesi Selatan
  • PLTU Punagaya di Jeneponto, Sulawesi Selatan
  • PLTU Legon Bajak di Karimunjawa, Jawa Tengah
  • PLTGU Jawa 2 di Tanjung Priok, Jakarta

f. Jaringan Telekomunikasi

    yaitu Palapa Ring Barat, Tengah, dan Timur-Nusantara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun