Mengapa demikian? Karena saat itu Rossi meraih kemenangan pertamanya dengan Yamaha di balapan paling pertama. Jangankan rival-rivalnya, Rossi beserta timnya sendiri tidak yakin akan kemenangan itu mengingat prestasi Yamaha pada tahun-tahun sebelumnya.
Melihat Rossi yang sangat emosional, banyak orang mungkin berpikir kalau saat itu Rossi sedang menangis. Nyatanya tidak! Rossi justru tertawa senang dalam hati setelah berhasil memporakporandakan seluruh rival, terkhusus yang sudah meremehkannya.
15. TIDAK SUKA DIKHIANATI
Max Biaggi - yang sama-sama pembalap Italia - memang sangat dikenal sebagai musuh terbesar Rossi. Baik Rossi maupun Biaggi sama-sama saling mengolok dan mengintimidasi. Biaggi bahkan pernah dengan sengaja mendorong Rossi keluar track di GP Suzuka 2001 dalam kecepatan 220km/jam!Â
Perseteruan panas mereka sebenarnya sudah sejak lama terjadi, tepatnya saat Rossi masih membalap di kelas 125cc sedangkan Biaggi di kelas 250cc. Dalam satu kesempatan Rossi pernah ditanya oleh wartawan apakah ia ingin menjadi Biaggi versi 125cc, Rossi malah menjawab bahwa Biaggi-lah yang ingin menjadi Rossi versi 250cc.Â
Mengingat Rossi yang masih seorang bocah sedangkan Biaggi seorang juara dunia - usia mereka terpaut delapan tahun -, Biaggi tentu tidak terima. Uniknya, Rossi pernah mengidolakan Biaggi. Rossi pernah memiliki poster Biaggi dan poster itu terpampang di kamarnya. Simple saja sih, Rossi memang pada dasarnya menyukai semua pembalap hebat Italia.
Hal lain yang unik adalah Rossi tidak pernah membenci Biaggi, karena sejak awal hubungan mereka memang sudah jelas sebagai rival abadi.
Kebencian tersebut bertambah kala Marquez secara agresif menyalip Rossi di GP Argentina 2018 sehingga membuat Rossi terjatuh. Selepas GP Argentina 2018 tersebut, Rossi secara terang-terangan menyebut kalau ia selalu takut didekati Marquez - takut diseruduk.