Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Daripada Makan Gratis, Lebih Baik Buku Gratis Untuk Pelajar

30 September 2024   13:57 Diperbarui: 30 September 2024   14:09 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih banyak ditemukan di lapangan, dimana pengadaan buku teks pelajaran dari kemendikbud yang sedianya bisa dipinjamkan bagi setiap pelajar pada setiap tahun ajaran baru, ternyata praktiknya tidak semua sekolah menerima jumlah buku yang sesuai jumlah peserta didiknya.

Di beberapa sekolah negeri, masih ada 1 buku teks pelajaran harus digunakan bergantian antar peserta didik, bahkan ada beberapa mata pelajaran dimana tidak disediakan buku teks pelajaran sama sekali. Pada sisi lain, ada sejumlah sekolah negeri yang tidak mengadakan tambahan Lembar Kerja Siswa (LKS), dengan alasan menghindari praktik pungli.

Kedepannya pihak pejabat dinas terkait, termasuk menteri sekalipun harus melakukan sidak ke sekolah-sekolah untuk memastikan setiap peserta didik memegang semua buku teks pelajaran di setiap mapelnya. Karena buat apa gembar-gembor program makan gratis, jika buku teks pelajaran yang seharusnya wajib gratis bagi peserta didik, ternyata tak sampai di tangan mereka.

Kemudian untuk tambahan materi pada setiap mata pelajaran, mungkin dana BOS bisa diusulkan untuk pengadaan LKS bagi setiap peserta didik, karena dirasakan pendalaman materi pada buku teks pelajaran masih sangat kurang, sehingga tingkat pemahaman peserta didik bisa terbantu dengan adanya LKS, dan guru pun bisa lebih terbantu dalam melakukan pengajaran.

1 Minggu, 1 Buku Gratis

Pemerintah bisa menggerakan perusahaan swasta berskala besar serta BUMN untuk melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan secara bergantian menyumbangkan ke setiap peserta didik di sekolah-sekolah yaitu berupa buku-buku bacaan berkualitas.

Buku-buku yang dibagikan disesuaikan dengan genre usia para peserta didik dan diberikan secara gratis kepada setiap peserta didik. Memang kadang ada sebelumnya kegiatan CSR perusahaan swasta atau BUMN yang membagikan buku ke sekolah-sekolah, namun seringnya teronggok tak terbaca di sudut-sudut perpustakaan sekolah.

Pada kegiatan ini ditargetkan setidaknya setiap minggunya, setiap peserta didik mendapatkan satu buku bacaan berkualitas secara gratis. Artinya maka setiap bulan, para pelajar bisa melahap 4 buku baru. Tidak semua pelajar tertarik ke perpustakaan, maka dengan memberinya kail berupa buku bacaan gratis ke tangan mereka, maka setidaknya bisa menimbulkan ketertarikannya untuk membaca.

Voucher Pembelian Buku

Kemendikbud pun bisa membagikan ke setiap peserta didik berupa voucher pembelian buku pada setiap tahun ajaran baru. Program ini tentunya akan berkerjasama dengan beberapa toko buku di setiap daerah untuk mendukungnya. Mungkin nilai Rupiah yang diberikan tidak terlalu besar, namun setidaknya bisa menumbuhkan kesadaran bagi setiap orang tua wali murid untuk membiasakan diri untuk membelikan anak-anaknya berupa buku bacaan berkualitas.

Pada artikel saya terdahulu yang berjudul "Membaca Bukanlah Hobi", memberikan poin utama yaitu bahwa membaca bukanlah karakterisik domain kegemaran tersendiri, tetapi justru suatu kewajiban bagi setiap manusia yang tidak buta huruf. Maka upaya memantik kesadaran para orang tua wali murid dengan memberikan voucher pembelian buku bacaan di beberapa toko buku, adalah usaha agar memasyarakatkan membaca dengan sering berbelanja buku bacaan berkualitas.

Tentunya program voucher pembelian buku yang diperuntukkan bagi pelajar, bisa jadi angin segar bagi para penulis yang fokus pada pengembangan diri bagi pelajar, dimana order permintaan buku-bukunya bisa meningkat karena program ini.

Buku Untuk Ortu

Pengadaan program buku gratis diusahakan tidak hanya diperuntukkan bagi para peserta didik saja, namun juga menyasar kepada orang tua. Mungkin pada setiap tahun ajaran baru, para orang tua wali murid diberikan buku-buku gratis tentang pola asuh anak dan pengembangan diri, yang kiranya bisa memberikan pencerahan dalam parenting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun