Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Freudian Slip Alias Keceplosan di Tempat Kerja, Bahayakah?

7 September 2024   09:26 Diperbarui: 8 September 2024   14:40 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI karyawan salah berbicara atau keceplosan di tempat kerja | pressfoto/Freepik

Pada suatu pintu lift kantor terkemuka, masuklah secara bersamaan seorang manajer dan seorang karyawan staffnya.

"Lho, tumben kamu naik lift, biasanya pakai tangga, mau naik ke lantai berapa?" tanya manajer kepada karyawan staffnya.

Entah karena kurang konsentrasi karena memikirkan sesuatu, sang karyawan pun menjawab, 

"eee.. ee. mau naik gaji... Eh.. maaf pak.. mau naik ke lantai 3, maaf salah ngomong pak," jawab sang karyawan.

Situasi dalam lift pun menjadi hening dan agak "awkward", dikarenakan jawaban "keceplosan" sang karyawan kepada atasannya. Situasi seperti ini kerap terjadi di mana saja, namun apabila perilaku "salah ngomong" atau keceplosan kerap terjadi pada seseorang, apalagi jika terjadi pada tempat kerja, tentunya akan berdampak kurang baik dalam karir.

Kita tak menampik, hampir sebagian besar orang terkadang mengalami selip lidah atau keceplosan saat berbicara atau berkomunikasi, namun apabila seseorang mengalaminya cukup sering tanpa ia sadari, maka bisa dikatakan ia mengalami yang namanya gejala Freudian Slip

Pada keilmuan psikoanalisis dikutip dari Wikipedia , Freudian Slip disebut juga parapraxis yang merupakan perilaku kesalahan dalam berbicara, mengingat , atau melakukan tindakan fisik yang terjadi karena campur tangan dari keinginan terpendam yang tidak disadari atau rangkaian pikiran internal.

Sebagai contoh umum meliputi kekeliruan lidah, tetapi teori psikoanalisis juga mencakup salah baca, salah dengar, salah ketik, lupa sementara, dan salah meletakkan serta sering kehilangan benda.

Freudian Slip dinamai menurut penemu teorinya yaitu Sigmund Freud, pada bukunya tahun 1901, The Psychopathology of Everyday Life yang mendeskripsikan dan menganalisa sejumlah besar kesalahan dan kesalahan yang tampaknya sepele, bahkan aneh, atau tidak masuk akal, terutama parapraxis.

Freud sendiri menyebut kekeliruan ini sebagai Fehlleistungen yang memiliki arti "fungsi yang salah", "tindakan yang salah" atau "kinerja yang salah", sementara dalam istilah Yunani yaitu parapraxes memiliki arti "tindakan lain".

Contoh yang bisa kita lihat, mungkin ada pada film "Liar Liar" yang diperankan aktor berkarakter, Jim Carrey, di mana pada film tersebut sang lakon utama, tiba-tiba dianugerahi atau mungkin "dihukum" harus selalu berkata jujur dan tidak bisa berbohong, sehingga ia selalu berkata apa yang ada di dalam kata, walau tak seharusnya dikatakan semuanya.

Freudian Slip tidak terbatas pada seringnya berkata keceplosan, tetapi juga pada perilaku seperti sering salah mengetik atau typo berlebihan, sering salah meletakkan barang, atau sering lupa menaruh barang-barang penting.

Tentunya perilaku seperti itu, sangatlah tidak baik jika berlaku di lingkungan tempat kerja. Jika ada karyawan demikian di tempat kerja, maka tentunya akan membuat situasi kerja menjadi kurang kondusif, walau mungkin si karyawan yang mengidap Freudian Slip tersebut tidak bermaksud buruk, karena itu bisa saja di luar kendalinya.

Bukan tidak dipungkiri hampir sebagian besar dari kita pasti pernah mengalami situasi ini, mungkin karena kita sedang mengalami masalah pribadi, kurang enak badan atau kurang asupan gizi, sehingga kita bisa terlalu sering tidak bisa konsentrasi dalam pekerjaan atau perilaku keseharian.

Lalu bagaimana caranya mengatasi atau paling tidak mengurangi perilaku gejala Freudian Slip yang bisa saja terjadi pada diri kita atau rekan kerja kita lainnya, agar tentunya dapat tercipta lingkungan kerja yang kondusif. Berikut beberapa hal dapat menjadi perhatian kita bersama untuk mengatasi gejala Freudian Slip.

Vitamin, Air putih dan Caffeine

Tak pelak asupan gizi yang baik adalah hal yang paling mutlak dalam menambah daya konsentrasi kita. Namun gizi yang seimbang pun kadang dirasa masih kurang untuk mendukung aktivitas yang tinggi di lingkungan kerja.

Bisa saja anda menambah suplemen multivitamin dalam keseharian, sehingga elemen dalam multivitamin tersebut bisa mengoptimalkan asupan gizi, sehingga dapat menambah daya konsentrasi kita saat berkerja, dan jangan lupa untuk selalu membawa Tumbler air putih ke tempat kerja, agar kita tidak kekurangan cairan, karena dampak dehidrasi bisa berimbas pada kurangnya daya konsentrasi.

Anda pun bisa membuat kopi di tempat kerja, unsur kafein pada kopi tentunya bisa membuat anda lebih "terjaga" pada jam-jam produktif.

Jangan Terlalu Sering Memendam Perasaan

Menurut Sigmund Freud, perilaku keceplosan sering disebabkan pikiran alam bawah sadar yang terpendam, namun tiba-tiba keluar sendirinya di saat "waktu yang tak tepat".

Maka dari itu, jika seseorang atau mungkin diri kita sendiri, sering "kebablasan" atau salah bicara, bisa jadi begitu banyak ide atau pemikiran dalam diri kita yang justru terkeluarkan pada saat momen yang tidak seharusnya.

Jika kita menyadari hal ini, maka bagi yang sudah menikah, jadikan pasangan anda sebagai tempat curhat selepas-lepasnya, atau mungkin bisa menemukan partner, bestie yang kiranya tepat sebagai tempat untuk mencurahkan segala pikiran atau perasaan dalam diri.

Jika menyempatkan diri untuk "deep talk" dengan seseorang yang kiranya tepat untuk diajak bertukar pikiran, maka kiranya bisa mengurangi gejala Freudian Slip pada keseharian atau di lingkungan kerja, karena segala gundah dalam hati sudah tercurahkan pada tempat yang tepat.

Tingkatkan Ibadah

Ketekunan beribadah mendekatkan diri kepada Tuhan, tentunya akan membuat diri kita menjadi lebih tenang dan berimbas pada ketenangan diri kita pula dalam perilaku keseharian.

Dalam agama Islam, laku tasawuf seperti dzikir, wirid atau shalat Tahajud di malam hari dalam kesendirian tentunya dapat membuat hati lebih tenang serta melepaskan segala uneg-uneg dalam hati kepada Allah SWT.

Pada agama lain, pasti juga memiliki ritual ibadah yang kurang lebih juga bisa membuat lebih tenang, sehingga ketika dalam menjalani keseharian, kita akan menjadi pribadi yang lebih konsentrasi dan tenang dalam situasi apapun.

Konsultasi Psikolog

Jika memang perilaku Freudian Slip sudah sangat menganggu pada keseharian utamanya di tempat kerja, karena mungkin intensitasnya yang cukup sering dan tidak bisa diatasi dengan pendekatan normatif, maka solusi terbaik adalah dengan berkonsultasi dengan Psikolog.

Psikolog akan menganalisa kenapa perilaku Slip sering terjadi dalam intensitas yang cukup sering. Setelah mengetahui dan mendiagnosa sebab utamanya, maka Psikolog akan memberikan beberapa terapi atau saran yang kiranya dapat mengurangi gejala Freudian Slip dalam keseharian.

Konsultasi Psikolog bukan sekadar menangani perilaku "keceplosan" ini, namun setidaknya akan menambah tingkat fokus seseorang yang memang sering lupa dalam melakukan pekerjaan.

Pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan daya konsentrasi tinggi tentunya akan sangat berbahaya jika dijalankan seseorang yang memiliki gejala Freudian Slip, maka dari itu penting untuk mendeteksinya lebih awal, agar tidak terjadi kelalaian dalam menjalani tugasnya tersebut.

Perilaku keceplosan kadang hampir sering kita lakukan dalam keseharian, maka dari itu benar kata orang bijak agar kita bicara di saat  yang tepat dan berusaha untuk diam pula di waktu yang tepat pula. Semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun