Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Metode Belajar Mnemonik untuk Tingkatkan Memori Anak

19 Agustus 2024   10:25 Diperbarui: 19 Agustus 2024   10:31 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 1995, aktor Keanu Reeves bermain pada sebuah film bertema cyberpunk futuristik, yang berjudul "Johnny Mnemonic". Film ini adalah awal mula Keanu Reeves memulai mem-branding dirinya sebagai aktor yang bermain di film-film bergenre "njlimet futuristik".

Lihat saja filmnya seperti "Matrix" atau "John Wick", untuk menontonnya perlu mengerinyitkan dahi agar memahami konsep jalan cerita filmnya. Padahal sebelumnya dia bermain film-film action yang sederhana jalan ceritanya seperti "Speed" yang fenomenal di era 90an.

Untuk film "Johnny Mnemonic", terdapat hal menarik disitu, yaitu pada nama belakang tokoh utamanya. Bagi orang awam, nama unik "Mnemonic" hanyalah sebagai pemanis pada judul film agar terlihat futuristik, namun ternyata ada hal menarik yang ada hubungannya dengan konsep film ini.

Film ini mengambil latar tahun 2021, dimana menggambarkan masa depan  dilanda wabah yang disebabkan oleh kemajuan teknologi berlebihan, penuh konspirasi yang didominasi oleh perusahaan-perusahaan besar jahat.

Sementara, Keanu Reeves memerankan sosok Johnny Mnemonic adalah seorang "kurir data" dengan implan otak yang memiliki kelebihan memori dan dirancang untuk menyimpan informasi rahasia dengan aman. Keberadaannya mengancam beberapa perusahaan jahat, dan filmnya pun diwarnai aksi upaya perusahaan dan gangster jahat untuk membunuhnya.

Ternyata setelah ditelusuri "Mnemonic", bukanlah sekedar nama, Mnemonik adalah suatu teknik atau metode untuk mengingat atau menghapal sesuatu. Pada film tersebut sang lakon Johnny Mnemonic dianugerahi implan otak yang sanggup mengingat banyak data.

Sejatinya hingga kini tidak ada manusia yang bisa seperti Johhny Mnemonic, namun setidaknya mari kita mengulas apa sebenarnya teknik atau metode Mnemonik itu, apakah efektif dalam pembelajaran ingatan memori otak.

Sejatinya, dalam keseharian kita, ternyata kita sebenarnya sudah mempraktekkan teknik metode Mnemonik dalam upaya menghapal sesuatu, utamanya  pembelajaran di sekolah, dan memang metode ini sangat efektif bagi para siswa untuk meningkatkan daya memorinya.

Mnemonik merupakan teknik untuk mempermudah kita dalam mengingat sesuatu. Secara sederhana, mnemonik ialah rumusan atau ungkapan untuk membantu serta mengingat-ingat sesuatu yang kompleks menjadi lebih simpel.

Mnemonik bisa dikatakan kemampuan otak untuk mengkorelasikan kata-kata, ide serta khayalan, dengan berbagai metode bebas.

Manfaat penggunaan teknik mnemonik utamanya adalah mempermudah ingatan, namun selain itu tentu akan mempermudah belajar sehingga hambatan dalam proses pembelajaran dapat berjalan lebih baik dan menarik.

Maka jika proses pembelajaran yang baik serta menarik motivasi siswa untuk belajar, sehingga akhirnya dapat mencapai hasil yang lebih optimal.

Lalu apa saja teknik metode Mnemonik yang bisa digunakan untuk membantu proses pembelajaran siswa utamanya dalam menghapal suatu materi pelajaran. Berikut kiranya yang bisa dipraktekkan sehari-hari.

Permainan Logika Sederhana

Untuk anak yang masih usia Taman Kanak-kanak atau kelas 1 dan 2 Sekolah Dasar, metode Mnemonik bisa diawali dengan permainan logika dasar.

Logika yang dipakai biasanya teori "sebab-akibat", untuk melatih kemampuan kognitifnya. Sebagai contoh, "aku belajar di sekolah, aku belajar di sekolah supaya pintar, jika aku pintar maka aku bisa meraih cita-cita".

Atau contoh lainnya, "aku harus mandi, kalau aku tidak mandi maka aku menjadi bau, maka kalau aku bau, teman-temanku akan menjauhiku".

Prinsip dasar Mnemonik adalah menitikberatkan perpindahan dari satu objek memori ke objek memori lainya. Sedari kecil, anak harus selalu diajak untuk memikirkan konsep sebab-akibat secara sederhana, untuk melatih memori otaknya untuk menyerap satu frame ke frame lain.

Jika sang anak sudah terbiasa mengasah otaknya dengan permainan logika sederhana, maka selanjutnya dia akan mudah menghapal hal-hal yang ada pola urutan lainnya, seperti hapalan Pancasila atau hapalan per ayat surah Al Qur'an bagi yang muslim.

Lagu Permainan

Kita pasti sering mendengar lagu permainan seperti ini,

"Makan apa.. makan apa.. makan apa sekarang, sekarang makan apa, makan apa sekarang ?

Murid A menjawab, "makan roti.. makan roti, makan roti sekarang, sekarang roti apa, roti apa, roti apa sekarang ?

Murid B menjawab, "roti bakar.. roti bakar, roti bakar sekarang, sekarang bakar apa, bakar apa, bakar apa sekarang ?

Dan seterusnya...

Atau mungkin yang lebih kompleks seperti lagu "Rasa Sayange" yang digubah dengan pantun menarik, juga memiliki pendekatan yang sejenis yaitu mencoba mengajak siswa untuk berpikir cepat dari satu frame ke frame lain yang saling terkait.

Metode ini jelas sangat disenangi anak-anak dan para pelajar remaja, karena dibalut dengan hal menarik. Walaupun hanya seperti lagu permainan, namun secara tidak langsung membentuk pola pikirnya menjadi lebih cepat dan tangkas.

Sebenarnya agak mirip dengan metode permainan logika sederhana, namun karena dibalut dengan lagu ruang menjadikan anak-anak lebih cepat memahami pada alam bawah sadar mereka.

Seorang guru bisa mengganti tema lagu dengan menyesuaikan beberapa materi pembelajaran, sehingga pembelajaran menghapal materi pelajaran menjadi lebih menyenangkan. Contoh lagu yang mempelajari arah mata angin, itu sudah jelas menggunakan metode Mnemonik, atau untuk anak kelas PAUD, ada lagu menyebutkan nama-nama hari, kembali lagi ke daya kreativitas para pendidik dan orang tua.

Akronim Kata

Pernah mendengar akronim "Mejikuhibiniu" dalam menghapal nama-nama warna pada pelangi, atau singkatan "Ayu Dewi" untuk menghapal kata ganti orang dalam bahasa Inggris "I, You, They, We".

Hal di atas adalah contoh-contoh akronim atau singkatan kata yang biasa dipakai pendidik bagi para siswanya untuk mempermudah menghapalkan suatu materi pelajaran.

Maka dengan menggunakan metode singkatan kata, akan memudahkan siswa untuk menghapal materi pelajaran, karena singkatan yang dipakai adalah sesuatu yang unik dan menarik perhatian mereka.

Metode akronim adalah teknik Mnemonik yang paling jamak digunakan para pendidik, maka dari itu diperlukan kreativitas yang tinggi dari para guru untuk mengkreasi beberapa singkatan kata unik untuk membantu para siswanya menghapal materi pelajaran.

Mind Mapping

Untuk siswa SMP atau SMA mereka sudah bisa diajak untuk menghapal materi pelajaran dengan metode Mind Mapping.

Mind Mapping sendiri adalah puncak dari teknik Mnemonik. Teknik ini pada dasarnya adalah dimana para pelajar bukan sekedar bisa menghapal, tetapi memahami betul apa yang mereka hapalkan tersebut melalui media gambar peta kerangka menarik.

Ilustrasi Mind Mapping Pelajaran Sejarah (sumber: Blogger Meilinda Asyifa)
Ilustrasi Mind Mapping Pelajaran Sejarah (sumber: Blogger Meilinda Asyifa)

Sebagai contoh dalam menghapal peristiwa bersejarah, maka balon Mapnya yang dibuat adalah nama peristiwanya, lalu dikaitkan pada balon lainnya yaitu tanggal peristiwa, tokohnya, latar belakang dan lainya serta dimana dalam balon Mind Mapping tersebut dibuat dengan menarik juga penuh warna.

Intinya teknik ini adalah menghapal dengan metode visual menarik, bukan dengan menghapal membaca teks dalam buku. Metode ini membuat para siswa mengembangkan kerangka berpikirnya secara komprehensif.

Hapalan tidak lagi melulu dengan membaca berulang-ulang pada teks dalam buku, tetapi dituangkan melalui "peta kerangka", sehingga menghapal bukan sekedar menghapal, namun memahami konsep komprehensifnya.

Dibutuhkan para pendidik dan orang tua yang harus mau berpikir kreatif dan inovatif dalam pembelajaran metode Mnemonik ini, agar suasana belajar menjadi lebih efektif dan menarik. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun