Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Meluruskan Sejarah Rel Bengkong Purwosari

13 Agustus 2024   12:07 Diperbarui: 13 Agustus 2024   15:50 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembangunan kereta dalam kota Surakarta sudah sejak sekitar akhir abad 19. Pembangunan rel dalam kota ini beriringan dengan berdirinya perusahaan swasta Solosche Tramweg Maatschappij (STM) pada tahun 1892, yang melayani jalur Vorstenlanden area Surakarta.

Pembangunan jaringan kereta ini, muncul karena mulai boomingnya industri gula serta perkebunan di beberapa daerah di Solo Raya pada saat itu.

Pada mulanya kereta yang melalui jalur rel tersebut ditarik menggunakan kuda, seiring berjalannya waktu mulai menggunakan lokomotif tenaga uap.

Ketika masa puncaknya, jaringan rel kereta api di kota Solo, benar-benar sangat banyak, sebagaimana juga di kota besar lainnya pada zaman itu. Seperti halnya di Batavia, dimana jaringan trem dalam kota juga menggurita di Kota Solo.

Jika di zaman sekarang, jalur rel dalam kota di Solo, hanya menyisakan dari stasiun Solo Kota hingga stasiun Purwosari melintasi beberapa titik strategis kota Solo, dimana kurang lebih hanya sekitar tak sampai 5 km panjangnya.

Maka sewaktu di zaman Hindia Belanda, jaringan rel kereta api dalam kota di Solo, benar-benar sangat banyak ke berbagai sudut kota, seperti mengarah ke Pasar Gede, Balai Kota dan lainnya, namun kini hanya menyisakan di lajur jalan protokol Slamet Riyadi.

Jika melihat kondisi di masa lalu, rel bengkong cukup banyak di berbagai sudut kota, menyesuaikan keadaan pola kota, dan kini hanya menyisakan satu rel bengkong yang berada dekat Stasiun Purwosari yang ikonik di Kota Solo saat ini.

Ikon Wisata

Jalur rel kereta dalam kota beserta ikon rel bengkongnya, menjadi daya tarik wisata bagi Kota Solo, karena di Indonesia hanya di Solo saja kita bisa menaiki kereta api wisata menelusuri jejak sejarah kota ini.

Ada dua kereta yang bisa dimanfaatkan bagi para turis yang ingin berplesiran "sepur-sepuran" di kota ini.

Kereta Relasi Batara Kresna yang berangkat dari stasiun Solo Kota (sumber : dokumentasi pribadi)
Kereta Relasi Batara Kresna yang berangkat dari stasiun Solo Kota (sumber : dokumentasi pribadi)

Pertama adalah KA relasi Purwosari -- Wonogiri yang dinamakan KA perintis Batara Kresna, jalur yang digunakan dimulai dari Stasiun Kota Solo lalu berjalan pelan di sisi jalan protokol Slamet Riyadi, melewati rel bengkong menuju Stasiun Purwosari, lalu bergerak ke selatan menuju Sukoharjo dan akhirnya ke Wonogiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun