Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Climber Indonesia, Veddriq Terpaksa Mengalahkan Kompatriotnya untuk Lolos Perempatfinal Olimpiade

7 Agustus 2024   09:39 Diperbarui: 7 Agustus 2024   10:38 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Veddriq berhasil mengalahkan Rahmad pada babak penyisihan (Sumber :

AP Photo/Tsvangirayi Mukwazhi)

Drama Derby All Indonesia tersaji pada babak eliminasi atau penyisihan cabang olahraga panjat tebing nomor speed putra Olimpiade Paris 2024, dimana kedua Climber kita, Veddriq Leonardo dan Rahmad Adi Mulyono harus sudah saling "bunuh" di awal babak yang bertempat di Le Bourget Climbing Venue, Selasa (6/8/2024) malam WIB.

Agak disayangkan tentang regulasi yang dibuat oleh panitia penyelenggara, jika di awal babak penyisihan harus mempertemukan dua peserta dari negara yang sama.

Mengingat semangat Olimpiade adalah kompetisi yang menyatukan warga dari segala bangsa, namun kenyataannya di awal babak harus mempertemukan dua kontestan dari negara yang sama.

Menurut aturan dari panitia Olimpiade Paris 2024 untuk cabang olahraga panjat tebing, setiap negara hanya bisa maksimal mengirimkan 2 slot peserta untuk setiap nomornya.

Untuk Indonesia, sewaktu babak kualifikasi, sebenarnya bisa mengirimkan 3 wakil putra untuk nomor Speed, namun karena aturan regulasi, salah satu Climber kita Aspar Jaelolo harus merelakan impiannya gagal untuk tampil di olimpiade, padahal dia menempati peringkat 5 saat kualifikasi, hingga akhirnya Indonesia bisa hanya mengirimkan 2 wakil nomor Speed yaitu Veddriq Leonardo dan Rahmad Adi Mulyono.

Namun sayangnya sewaktu di Olimpiade Paris 2024, keduanya justru harus bentrok di awal babak penyisihan. Hal ini diakibatkan sewaktu babak seeding, Rahmad mengalami foul start, sehingga mau tak mau harus berhadapan dengan Veddriq Leonardo pada babak gugur penyisihan yang mendapatkan peringkat pertama saat babak seeding.

Seharusnya kedepannya, harus ada perbaikan pada babak seeding, dimana apabila ternyata saat seeding menyebabkan clash dari negara yang sama, harus diulang lagi agar menghindari derby negara yang sama. Terkecuali di babak perempatfinal, semifinal atau final, tak masalah jika harus bertemu sesama negaranya.

Jalannya Pertandingan

Pada sesi babak Seeding heats, Veddriq beradu cepat melawan wakil tuan rumah, Bassa Mawem. Sedangkan Rahmad, berduel Joshua Bruyns asal Afrika Selatan. Keduanya memulai aksinya dengan sangat luar biasa, bahkan bergantian membuat rekor

Pada babak seeding heats ini, Veddriq mencatatkan waktu 4,92 di jalur A dan 4,79 detik di jalur B. Veddriq pun berhak menduduki pool ranking satu dari 14 peserta untuk di babak gugur penyisihan, bahkan berhasil mencatat rekor dunia.

Lalu untuk Rahmad sebenarnya memulai dengan sangat baik dengan mencatatkan waktu 5,07 detik di jalur B. Namun,  Rahmad melakukan false start saat akan beraksi di jalur A. Kesalahan itu membuatnya harus berada di peringkat bawah, dan mau tak mau harus berhadapan dengan kompatriotnya Veddriq Leonardo yang menempati pool ranking pertama saat babak heat Seeding.

Aksi pun berlanjut ke babak elimination heats atau babak gugur penyisihan. Babak ini pun menjadi penentu untuk kelolosan mereka ke babak delapan besar alias fase gugur. Rahmad harus ekstra keras untuk bisa mencatat waktu terbaiknya, mengingat catatan waktu di babak seeding heats tidak dihitung karena false start.

Di babak tersebut, Veddriq berhasil menjadk tercepat dengan catatan waktu 4,98 detik. Sementara Rahmad, dia harus puas pada catatan waktu 5,13 detik.

Maka dengan hasil tersebut maka Rahmad harus tersingkir, padahal catatan waktunya sebenarnya sangat baik.

Peluang Perempat Final Veddriq Leonardo

Untuk babak perempatfinal, Veddriq kembali bertemu lagi climber tuan rumah yaitu Bassem Mawem, yang sempat bersua saat babak heat seeding.

Jika tidak ada kesalahan teknis atau terpeleset, sudah pasti akan dimenangkan oleh Veddriq, karena catatan waktunya lumayan cukup jauh jaraknya.

Maka kemungkinan Veddriq bisa mencapai semifinal bisa dikatakan peluangnya 90 persen, dan tentunya peluang mendapatkan medali sangat besar.

Bahkan dalam wawancaranya, Veddriq mengatakan bahwa sebenarnya dia bisa lebih cepat lagi pada sesi kemarin, dan mungkin saja dia menyimpan energinya untuk babak final.

Sebagai catatan Veddriq adalah manusia pertama di dunia yang bisa menaklukkan panjat tebing nomor speed di bawah 5 detik, bisa dikatakan dia adalah "Usain Bolt-nya" panjat tebing, dan dia adalah langganan juara dunia nomor speed, maka itulah Olimpiade Paris 2024 adalah puncak pembuktiannya kepada publik Indonesia dan Dunia, tentang kehebatan Indonesia dalam cabor panjat tebing. Mari kita doakan bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun