Komentator, pundit dan kita yang menonton pertandingan tak lebih hanyalah berstatus sebagai "penonton".
Seorang pelatih, punya hak untuk menilai lebih dalam kinerja para pemainnya, bahkan tak masalah memaki-maki para pemainnya di ruang ganti, karena dalam istilah coaching, memakai metode apapun diperbolehkan. Sementara kita yang di luar lapangan, hanya sebatas bisa memberi semangat, dan kurang patut jika sampai memberikan statement di sosial media dengan menyerang si pemain hingga mengatakan tak layak di timnas, saya rasa itu sudah terlalu jauh.
Jika kita sampai menghujat si Arkhan Kaka dan mengatakan dia tidak layak di timnas, itu sama saja kita menghina coach Indra Sjafri yang melatihnya, padahal kredibilitas Coach Indra sudah tak diragukan lagi.
Artikel ini bukan pembelaan kepada Arkhan Kaka, tetapi sebagai pembelajaran kepada kita semua bahwa mengkritik itu sah-sah saja, tetapi juga harus sadar para pemain juga manusia, yang juga punya hati, seperti kata rocker Candil, hargai kontribusi mereka, masalah layak atau tidak itu semua hak prerogatif sang pelatih.
Jadilah fans timnas sejati yang selalu mengobarkan semangat kepada seluruh punggawa Garuda, utamanya para pemain muda yang masih dalam tahap pengembangan mentalnya, salam olahraga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H