Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Membuat Komik Itu Menyenangkan!

1 Agustus 2024   11:17 Diperbarui: 1 Agustus 2024   15:41 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adakah para pembaca sekalian merupakan penggemar komik, entah itu genre manga, komik silat atau versi Walt Disney, saya rasa sebagian besar dari kita, sewaktu kecil tentunya sangat menyenangi membaca komik di waktu luangnya, bahkan mungkin hingga saat ini telah beranjak dewasa.

Komik atau gambar bercerita dengan panel-panelnya memang sangat menarik untuk dibaca, utamanya bagi anak-anak yang memang lebih tertarik pada bahan bacaan yang disertai banyak gambar.

Maka dari itu, terkadang kita sebagai orangtua bisa menyisipkan bahan-bahan bacaan komik yang disesuaikan dengan perkembangan usianya, mengingat ketertarikan mereka pada visual yang menarik.

Dilansir dari Wikipedia, Komik atau cergam adalah media yang digunakan untuk mengungkapkan gagasan dengan gambar, sering digabungkan dengan teks atau informasi visual lainnya. Komik sering mengambil bentuk urutan panel yang disandingkan. Seringkali perangkat tekstual seperti balon ucapan, keterangan, dan onomatope menunjukkan dialog, kisahan, efek suara, atau informasi lainnya. Ukuran dan pengaturan panel bersumbangsih pada kecepatan kisahan.

Komik sebenarnya adalah perkembangan dari seni karikatur yang niatan awalnya adalah bentuk propaganda atau persuasif, maka dari itu kombinasi gambar dan tulisan memang memiliki kekuatan tersendiri dalam memberikan pesan bagi pembacanya.

Pada suatu sesi belajar menggambar, saya pernah mencoba untuk menantang para peserta didik untuk membuat komik sederhana kreasi mereka sendiri.

Hal ini ternyata sangat baik dalam proses pembelajaran mereka, karena selain menyenangkan, ternyata banyak hal yang bisa didapatkan dari membuat komik.

Sama halnya dengan membuat karangan cerita, membuat komik dalam pembelajaran bagi anak ternyata bisa memberikan manfaat bagi perkembangannya, apa saja itu, mari kita simak ulasannya.

Melatih Berpikir Kreatif

Untuk membuat atau berlatih menggambar komik sederhana, cukup dengan membuat sekitar 4 hingga 6 panel saja. Maka dengan panel-panel tersebut sang anak akan berpikir untuk merencanakan alur cerita dari setiap panelnya.

Panel-panel pada komik menggambarkan pola alur suatu proses, dari permulaan, jalan cerita hingga endingnya. Maka dengan konsep tersebut, tentunya akan sangat melatih daya kreativitasnya dari setiap alur panelnya.

Jika sang anak mulai memahami konsep proses dari setiap panel komik yang dibuatnya sendiri, maka bisa saja membentuk pola kognitif kerangka berpikirnya menjadi lebih logis dan terarah.

Melatih Konsistensi

Jika dalam sesi menggambar biasanya membuat satu objek dengan tema tertentu, maka ketika menggambar komik, sang anak dituntut membuat karakter objek yang sama di setiap panelnya.

Sang anak dituntut konsisten membuat karakter objek yang sama dalam komiknya di setiap panelnya, dengan variasi ekspresi yang ditampilkan.

Tentunya hal ini tidaklah mudah bagi anak-anak, namun justru itulah tantangannya bagi mereka, dimana mereka perlu berlatih dulu membuat karakter yang kiranya bisa secara konsisten untuk dibuat.

Konsep konsistensi dalam pembuatan komik akan melatih anak untuk belajar bahwa dalam suatu proses diperlukan konsistensi atau istiqomah dalam menjalani suatu proses pencapaian.

Melatih Psikomotorik

Selayaknya belajar menggambar biasa, membuat komik tentunya sangat melatih daya psikomotorik anak, dimana selain menggambar karakter komiknya, sang anak dilatih membuat panel-panel dengan alat bantu penggaris secara rapi.

Konsep panel komik sebenarnya mirip dengan konsep kolase, jadi sang anak juga bisa dilatih daya seninya dalam membuat panel-panel yang menarik, tidak hanya sekedar kotak-kotak saja.

Jika dalam sesi menggambar biasa, sang anak kadang bosan membuat yang itu-itu saja, namun ketika membuat komik sendiri, mereka akan terlatih membuat hal-hal baru pada setiap panelnya.

Melatih Bahasa Percakapan

Pada komik kita pasti menjumpai balon ucapan yang menjadi ciri khasnya. Balon ucapan menjadi kekuatan utama pada suatu jalan cerita komik, tanpa ada hal tersebut, komik tak ubahnya seperti gambar biasa.

Maka dari itu, ketika sang anak membuat komiknya sendiri, dia akan tentunya merancang isi percakapan dalam setiap balon ucapannya berdasarkan alur yang sudah dipikirkan sebelumnya.

Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, kadang masih banyak anak Sekolah Dasar yang belum mampu betul membuat kalimat-kalimat percakapan, apalagi jika literasi mereka di rumah sangat rendah karena jarang membaca buku fiksi anak.

Maka ketika diberikan tantangan membuat komik, mereka pasti jauh akan lebih mudah untuk menyusun kalimat percakapan, dikarenakan banyak anak jauh lebih mudah menyusun kalimat jika ada objek bergambar yang dijadikan dasar untuk membuat suatu frase.

Konteks Afektif dan Pendidikan Karakter

Sudah jelas membuat komik akan mempermudah anak-anak untuk pembelajaran afektif mereka dalam memahami emosi serta perasaan suatu cerita, karena di dalam komik mereka harus membuat karakter-karakter di dalamnya memiliki sifat-sifat yang diatributkan.

Mereka akan belajar membuat bermacam karakter di dalam komiknya, seperti karakter penolong, pemarah, penyabar, setia kawan dan lain-lainnya. Bisa jadi ada anak yang memang kurang bisa memahami konsep afektif emosi perasaan lewat suatu bacaan, namun justru jauh lebih mudah mengerti ketika melihatnya secara visual dalam suatu komik.

Proses pengatributan setiap karakter yang dibuat, memang sangat disukai anak-anak, semisal ada anak yang membuat karakter superhero ternyata bermacam-macam variasinya, ada yang memakai jubah, ada yang memakai topeng dan lainnya.

Maka dengan asyiknya anak-anak bebas membuat karakter komiknya lewat atribut dan balon ucapannya, dapat melatih dirinya dalam memahami bahwa setiap karakter memang memiliki cirinya masing-masing dan unik.

Tak ada salahnya ayah bunda sekalian mengajak putra-putrinya sekalian untuk belajar membuat komik kreasinya sendiri sebagai alternatif pembelajaran di rumah, karena menggambar komik itu menyenangkan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun