Maka ketika diberikan tantangan membuat komik, mereka pasti jauh akan lebih mudah untuk menyusun kalimat percakapan, dikarenakan banyak anak jauh lebih mudah menyusun kalimat jika ada objek bergambar yang dijadikan dasar untuk membuat suatu frase.
Konteks Afektif dan Pendidikan Karakter
Sudah jelas membuat komik akan mempermudah anak-anak untuk pembelajaran afektif mereka dalam memahami emosi serta perasaan suatu cerita, karena di dalam komik mereka harus membuat karakter-karakter di dalamnya memiliki sifat-sifat yang diatributkan.
Mereka akan belajar membuat bermacam karakter di dalam komiknya, seperti karakter penolong, pemarah, penyabar, setia kawan dan lain-lainnya. Bisa jadi ada anak yang memang kurang bisa memahami konsep afektif emosi perasaan lewat suatu bacaan, namun justru jauh lebih mudah mengerti ketika melihatnya secara visual dalam suatu komik.
Proses pengatributan setiap karakter yang dibuat, memang sangat disukai anak-anak, semisal ada anak yang membuat karakter superhero ternyata bermacam-macam variasinya, ada yang memakai jubah, ada yang memakai topeng dan lainnya.
Maka dengan asyiknya anak-anak bebas membuat karakter komiknya lewat atribut dan balon ucapannya, dapat melatih dirinya dalam memahami bahwa setiap karakter memang memiliki cirinya masing-masing dan unik.
Tak ada salahnya ayah bunda sekalian mengajak putra-putrinya sekalian untuk belajar membuat komik kreasinya sendiri sebagai alternatif pembelajaran di rumah, karena menggambar komik itu menyenangkan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H