Sebagai contoh, sang ayah melarang untuk merokok, ayahnya sendiri masih merokok aktif bahkan minta tolong dibelikan rokok di warung. Sementara sang ibu melarang untuk tidak tidur larut, namun ibunya masih menonton sinetron sampai larut.
Solusinya sudah jelas, jika sang orang tua melarang suatu hal, maka orang tua pun juga harus konsekuen juga tidak melakukan larangan tersebut. Memberi contoh jauh lebih mengena, ketimbang sekedar memberi larangan.
Menganggap Pembicaraan Orang Tua Tidak Sesuai Kenyataan
Kita kadang melihat kondisi, dimana orang tua menasehati remaja agar rajin belajar, tetapi melihat orang tuanya selalu asyik sendiri, tetapi jarang menemaninya belajar.
Hal tersebut artinya orang tua kerap mengatakan sesuatu tidak sesuai kenyataan yang dilihat oleh remaja.
Solusinya adalah orang tua juga harus mendukung apa saja yang dinasihatkannya kepada remajanya, jika menyuruh anaknya berprestasi baik di sekolah, maka temanilah anaknya belajar, perhatikan perkembangan studinya, sehingga remaja merasa diperhatikan tumbuh kembangnya sesuai yang direncanakan orang tuanya bagi masa depannya.
Kurangnya pemahaman dan persahabatan menyebabkan orang tua dan remajanya menjadi dua sisi yang benar-benar berbeda. Pada fase ini adalah titik krusial hubungan keduanya, maka jika orang tua berhasil merangkul remajanya, kelak dia akan tumbuh menjadi pribadi yang menghargai dan menyayangi orang tuanya. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H