Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ketika Menghadapi Orang Sok Jagoan Di Jalanan

20 Juli 2024   04:37 Diperbarui: 20 Juli 2024   06:03 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sosok Orang Sok Jagoan yang arogan di jalanan (sumber : Cintamobil )

"Anak Sopo Kowe !!??"

Itulah sepenggal kata arogan yang beberapa waktu ini cukup viral di media sosial. Perkataan viral tersebut diucapkan seorang bapak yang mengamuk pada kepada seorang pengemudi mobil yang kebetulan berpapasan juga dengan mobil bapak tersebut pada sebuah jalan satu arah di sebuah perkampungan.

Dalam video tersebut terlihat bahwa Bapak yang arogan tersebut tidak mau meminggirkan mobilnya, padahal bapak tersebut jelas-jelas salah melanggar aturan jalan satu arah tersebut, karena melawan arah yang semestinya. Sang pengemudi mobil yang tak bersalah tersebut pun merekam perilaku arogan bapak yang dimaksud.

Terlihat bapak tersebut nampak mengamuk menendang mobil sang perekam video, kemudian memaki-maki dan menyatakan dia adalah ketua ormas di wilayah itu.

Sontak video ini pun viral, dan belakangan bapak yang mengamuk tersebut meminta permohonan maaf dan ternyata dia pun bukan ketua ormas yang dimaksud.

Video viral perilaku arogan  atau sok jagoan di jalanan memang sudah sering kita lihat di media sosial. Mulai dari menodong senjata, memaki, membawa-bawa nama orang besar, bahkan intimidasi fisik.

Saya sendiri pun sering mengalami hal ini, padahal dulu area Solo raya, sangat jarang melihat pengemudi yang mudah emosi meluap-luap, tetapi sekarang wajah Solo yang terkenal ramah, terjadi perubahan, dimana mulai sering terlihat pengemudi yang arogan di jalanan.

Pernah suatu ketika saya sedang menggunakan sepeda listrik berboncengan dengan anak saya di jalanan dekat rumah, tiba-tiba dari belakang saya diklakson mobil berkali-kali, agar saya agak menepi, padahal saya sudah menggunakan ruas pinggir jalan, tapi karena mungkin jalannya sepeda listrik lamban, tampak pengemudi tersebut tidak sabaran, bahkan memaki-maki saya, anak saya pun trauma, tampak warga setempat pun tampak tak terima tindakan pengemudi tersebut dan hendak mengejarnya, namun mobil tersebut pun akhirnya berlalu.

Dilansir dari American Psychological Society, kemarahan di jalan raya dapat disebabkan oleh faktor lingkungan seperti jalan raya yang macet dan faktor psikologis seperti stres atau tekanan yang berat.

Kemampuan mengendarai kendaraan tidak hanya sekedar menguasai teknis semata, namun juga harus dibekali dalam menjaga emosi, sehingga perihal tersebut tidak merugikan pengguna jalan lainnya.

Arogansi sok jagoan di jalanan bisa saja mengklakson berkali-kali, menantang duel, menghina pengguna jalan lainnya yang sebetulnya bermula dari permasalahan sepele dan bisa diselesaikan dengan kepala dingin.

Lalu bagaimanakah jika seandainya kita bertemu dengan orang yang berkarakter arogan atau sok jagoan ketika kita berkendara di jalanan. Berikut setidaknya ada beberapa hal yang bisa menjadi perhatian jika tiba-tiba kita menemui kondisi demikian.

Tanggapi Seperlunya

Ketika pertama kali kita bertemu dengan orang yang sok jagoan di jalanan, entah dia tiba-tiba berkata kasar dengan nada tinggi, hal pertama yang harus dilakukan adalah cukup "diam".

Kebanyakan, orang seperti ini hanya berlalu saja, jika kita tidak tanggapi. Namun, apabila dia terus menyerang anda, maka tanggapi saja seperlunya, seperti mengangguk saja atau tersenyum, tetapi anda tetap harus memperhatikan dan mendengar dengan seksama poin-poin yang ia sampaikan.

Entah pihak siapa yang benar atau salah dalam perkara tersebut, jangan pernah hiraukan jika lawan bicara Anda masih tersulut emosi. Kita baru menanggapi dengan baik, jika dia memang dari awal bicaranya baik-baik.

Jangan Tersulut Emosi

Hal ini memang sulit bagi kebanyakan orang, karena jika lawan bicara kita terus menerus memaki kita dengan perkataan kasar dan mengintimidasi, tentunya hal ini tinggal kesabaran sebagai batasnya.

Sekali saja anda tersulut emosi dengan membalas dengan hal yang sama, masalahnya bakal tambah panjang, karena biasanya orang yang arogan memang sengaja memancing emosi seseorang, agar sekedar ingin menunjukkan kekuatannya.

Tetap fokus mendengarkan saja apa yang disampaikannya, jangan pernah tersulut emosi walau makian se-kebun binatang keluar semua dari mulutnya ditambah dengan gesturnya yang terkesan menyerang, seperti menunjuk-nunjuk hidung kita, atau pasang kuda-kuda mau menyerang fisik.

Biarkan saja dia mengamuk, toh orang-orang di sekitar anda justru akan bersimpati pada anda, walau kenyataannya sebenarnya anda yang salah jika terjadi insiden kendaraan serempetan. Masalah insiden di jalan raya, entah kecelakaan lalin atau serempetan, yang dicari bukanlah siapa yang salah atau benar, tetapi mencari solusi kepala dingin win win solution dengan prinsip kekeluargaan.

Lebih Baik Minta Maaf

Sekali lagi, entah siapa yang salah dalam insiden di jalan raya, jika anda terlibat di dalamnya, lebih baik ucapkan minta maaf terlebih dahulu.

Jika anda melakukan hal ini, ada dua hal yang bisa dicapai. Pertama, jika anda memang terlihat jelas di posisi yang benar, sang lawan bicara anda paling tidak segan untuk menghardik anda dengan emosi. Kedua, jika anda memang di posisi yang salah, paling tidak sedikit bisa meredam emosi lawan bicara anda yang terlibat insiden tersebut.

Maaf adalah kata ajaib, gunakanlah jika memang terjadi perdebatan sengit, biasanya lawan bicara akan segan, jika anda selalu mengulang kata 'maaf' dalam pembicaraan, karena hal tersebut menunjukkan ketenangan dan kewibawaan, orang-orang di sekitar anda yang mengerumuni pun akan bersimpati.

Lapor Pihak Berwajib Jika Perlu

Jika sang sok jagoan ini masih terus berargumen dengan emosional dan meledak-ledak, tanpa ada pembicaraan yang mengarah pada penyelesaian masalah, malah cenderung tak jelas, maka alangkah baiknya anda mengajaknya ke kantor polisi terdekat untuk memediasi masalah.

Jangan pernah takut berurusan dengan pihak berwajib jika dalam posisi pelik ini, jika sang sok jagoan tidak henti-hentinya menyerang anda secara verbal. Kebanyakan jika anda berani menggiring perkara ini ke pihak berwajib, sang sok jagoan biasanya akhirnya meninggalkan anda.

Jika memungkinkan anda bisa merekam kejadian cekcok tersebut sebagai arsip, jika sewaktu-waktu ada perkara yang muncul di kemudian hari. Atau minta tolong orang-orang sekitar anda merekam aksi arogansi orang sok jagoan yang anda temui itu, sebagai bukti rekam jejak digital.

Jalanan bukanlah sepenuhnya tempat yang aman, adalah ketenangan serta konsentrasi merupakan modal utama ketika kita berkendara di jalan raya, agar kita tidak menjadi pribadi yang arogan dan juga siap antisipasi orang yang sok jagoan pula. Semoga bermanfaat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun