Beliau pun sebelum menjadi raja, juga menjalani belajar ilmu kebatinan dan keagamaan atau mengaji kepada Kyai Hasan Mukmin sebagaimana yang juga dilakukan ayahnya. Tentunya ketika belajar agama, beliau melakukannya di masjid Cipto Sidi ini.
Arsitektur
Secara desain, terbilang seperti khas masjid Jawa Mataraman klasik pada umumnya, dimana atapnya model gunungan seperti masjid Demak, ada serambi luas, kemudian pintu masuk ada lima melambangkan rukun Islam, di sisi selatan ruang Keputren untuk jemaah putri, persis seperti masjid Agung Surakarta, kemudian pula ada mimbar khas Jawa, serta bedug dari jaman Pakubowono X di bagian depan masjid, yang masih digunakan hingga kini.
Masjid ini dicat dengan warna biru langit, warna khas kebesaran keraton Kasunanan Surakarta, saya pernah lewat masjid sewaktu malam hari, warna lampu temaram berpadu dengan warna biru masjid terlihat sangat anggun dan apik.
Halaman masjid ini terbilang cukup luas, bagian depannya terdapat kanopi tambahan, beberapa pohon besar rindang menambah keteduhan area halaman masjid.
Masjid Cipto Sidi pun sudah berstatus Diduga Objek Cagar Budaya oleh pemerintah Kabupaten Sukoharjo dan dirawat baik oleh jemaah setempat.
Semoga masjid situs bersejarah ini tetap terjaga dengan baik dan berkah bagi warga sekitarnya. Semoga BermanfaatÂ
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H