Contoh seperti demikian, akan melatih kemampuan kognitifnya dalam memahami apa saja yang dilewatinya, sehingga di dalam pikirannya, sudah mulai terbentuk 'peta', walau masih sederhana.
Ajari Arah, Mata Angin dan Denah
Jika sang anak sudah mulai cukup mengenal banyak tempat-tempat yang sering dikunjunginya, seperti sekolah, mini market, rumah kakek, rumah temannya, maka langkah selanjutnya adalah mulai mengajari konsep 'direction' dan mata angin.
Anak usia PAUD sudah bisa dikenalkan arah kanan, kiri, depan, belakang, lurus, mundur dan lain sebagainya. Maka cobalah mengetes mereka untuk menjelaskan arah menuju ke tempat-tempat yang sering mereka kunjungi.
Untuk anak Sekolah Dasar mulai kelas 3, sudah mulai bisa diajarkan arah mata angin, karena memang sudah ada pelajarannya di sekolah.
Sebagai langkah awal cukup pakai arah mata angin yang dasar saja, seperti Utara, Selatan, Barat dan Timur.
Buatlah denah sederhana suatu tempat, bisa saja lingkungan rumah, lalu jelaskan sederhana jika di peta, bahwa Utara mengarah ke atas, Selatan mengarah ke bawah, Barat itu mengarah ke kiri, Timur itu mengarah ke kanan.
Pahamkan pada mereka, bahwa melihat peta, berarti melihat suatu tempat dari atas atau ketinggian, dan agar memudahkan membacanya, harus memahami konsep sederhana mata angin.
Menggambar Denah Lingkungan Sendiri
Setelah mereka sudah mulai memahami konsep arah mata angin, maka langkah selanjutnya adalah buatlah tantangan untuk membuat denah-denah tempat yang mereka kenali.
Denahnya bisa saja denah dalam rumah, atau peta jalan menuju sekolahnya, dan lain sebagainya. Tuntun mereka untuk menggunakan skala peta yang sewajarnya, seperti rasio perbandingan antara simbol peta dan jalannya.
Fase ini adalah titik krusial dalam pembelajaran dasar memahami peta, jika sang anak sudah mampu menggambar denah lokasi yang dikenalnya, maka selanjutnya dia akan sangat mudah untuk membaca peta-peta yang ada di sekitarnya.
Pajang Poster Peta
Biasakan untuk memajang peta dalam kamar anak, bisa saja peta negara kita, peta dunia atau peta kota dimana kita berada. Jika sang anak terbiasa melihat peta yang tertempel di kamarnya, maka dengan sendirinya dia akan tahu konsep ruang dan waktu secara dasar.