Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengenal Tumpeng Gizi Seimbang, Diet Food Combining ala Kemenkes

2 Juli 2024   09:25 Diperbarui: 2 Juli 2024   13:02 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tumpeng Gizi Seimbang (sumber : PERGIZI PANGAN Indonesia )

Sewaktu jaman dulu kita sering mendengar kampanye diet food combining yang digencarkan pemerintah yaitu 4 Sehat 5 Sempurna atau yang disingkat 4S5S, terdiri dari Nasi sebagai karbohidrat, lauk sebagai protein, sayur sebagai nutrisi serat, buah-buahan sebagai vitamin mineral dan susu sebagai kalsium.

Slogan 4S5S pertama kali dipopulerkan oleh Bapak Gizi Indonesia Prof. Poerwo Soedarmo, mungkin kampanye ini dilakukan karena melihat pola makan orang Indonesia yang tak menerapkan diet food combining atau pola makan yang berkombinasi berimbang.

Sebagai contoh mungkin banyak masyarakat Indonesia yang suka makan full karbohidrat seperti nasi 'bersayur' mie instan, atau bahkan 3 kali dalam sehari makaannya hanya mie instan saja.

Hingga kini slogan 4 Sehat 5 Sempurna masih terus terngiang dalam benak kita, bahkan masih terus menjadi pola diet yang hingga kini terus dipakai, utamanya anak-anak, dimana diusahakan mereka ketika makan harus lengkap nasi, sayur, lauk dengan dessert buah plus diberikan susu formula.

Tapi tahukah anda konsep 4 sehat 5 sempurna sudah ditinggalkan dan telah diganti oleh konsep diet yang baru oleh pemerintah yaitu Pedoman Gizi Seimbang (PGS) atau yang lebih dikenal Tumpeng Gizi Seimbang semenjak tahun 2014.

Entah bagaimana gaung dari kampanye Tumpeng Gizi Seimbang kurang begitu dikenal oleh masyarakat, berbeda dengan kampanye 4 sehat 5 sempurna yang jauh lebih mudah dipahami masyarakat.

Nutrition Guidelines with Balanced Diet , dialih bahasakan menjadi Pedoman Gizi Seimbang (PGS) atau di Indonesia dikenal sebagai Tumpeng Gizi Seimbang sudah dilaksanakan  pada berbagai negara semenjak  tahun 1992, sebagai implikasi rekomendasi Konferensi Pangan Dunia (FAO)/ WHO di Roma.

Hingga akhirnya pedoman lama diet yang mengikuti pedoman Basic Four dari Amerika Serikat semacam 4 Sehat 5 Sempurna (4S5S) telah diperbaharui menjadi Piramida Balanced Diet yang berbentuk seperti tumpeng.

Pada saat slogan 4S5S dikampanyekan tahun 1950-an, diasumsikan bahwa kebiasaan makan masyarakat akan semakin sehat sehingga berbagai permasalahan kesehatan karena kekurangan gizi dan obesitas dapat ditanggulangi.

Kenyataannya asumsi ini tidak sepenuhnya selaras dengan kenyataan baik di Indonesia maupun di negara-negara lain.

Maka dari itu , pedoman 4S5S sejak awal tahun 1990-an secara internasional telah dirubah menjadi pedoman yang lebih rinci yang dikenal dengan nama Pedoman Gizi Seimbang (PGS). Di Indonesia baru diaplikasikan pada PMK no 41 tentang Pedoman Gizi Seimbang tahun 2014 dan gencar dikampanyekan semenjak tahun 2017.

Kementerian Kesehatan RI mengkampanyekan Pedoman Gizi Seimbang (PGS) sebagai pengganti prinsip 4 Sehat 5 Sempurna yang dianggap sudah tidak relevan dengan kondisi zaman sekarang. PGS adalah prinsip konsumsi makanan yang beraneka macam namun juga diimbangi dengan berbagai kegiatan fisik, perilaku hidup higienis, serta memantau berat badan secara teratur.

Gizi Seimbang adalah komposisi nilai gizi yang terdiri dari jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh kita. Tidak ada satu pun jenis makanan yang mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh layaknya kapsul. Maka dari itu,  kita perlu mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang berbeda atau diet food combining untuk memenuhi aneka nutrisi tersebut. PGS sendiri di Indonesia digambarkan seperti sebuah tumpeng yang disebut Tumpeng Gizi Seimbang, agar terdengar lebih 'Indonesia banget'.

Ada beberapa alasan kenapa pedoman diet food combining 4S5S perlu di rubah menjadi Pedoman Gizi Seimbang atau Tumpeng Gizi Seimbang, berikut ulasannya.

4S5S Belum Tentu Sehat

Susunan diet food combining yang terdiri atas 4 kelompok jenis makanan belum tentu sehat, tergantung pada porsi dan jenis zat gizinya apakah telah sesuai dengan kebutuhan nutrisi kita atau tidak.

Pada Tumpeng Gizi Seimbang kita bisa melihat Bagian dasar tumpeng memperlihatkan bahan makanan pokok yang harus dikonsumsi. Makanan pokok adalah sumber karbohidrat bagi tubuh. Normalnya, porsi makanan pokok yang dianjurkan adalah 3 -- 4 porsi dalam satu hari, bergantung pada kebutuhannya masing-masing.

Kemudian pada lapisan kedua kita bisa mengkonsumsk buah dan sayuran sebagai sumber vitamin, mineral, dan serat pangan. Kandungan buah dan sayur tentunya bermanfaat dalam proses metabolisme dan mengoptimalkan fungsi tubuh. Disarankan mengkonsumsi sayuran sebanyak 3 -- 4 porsi dalam satu kali makan. Sementara itu, porsi buah yang dianjurkan adalah  sebanyak 2 -- 3 porsi dalam satu hari.

Pada Lapisan ketiga terdapat lauk-pauk protein hewani, susu, serta juga sumber protein dan lemak lainnya.Protein merupaka  zat pembangun yang penting bagi kesehatan tubuh kita. Di samping itu, protein juga dapat menjadi sumber energi yang dapat memberikan sekitar 4 kkal (kilokalori) dari 1 gram protein. Sementara porsi protein yang dianjurkan yaitu 2 -- 4 porsi makanan sumber protein di setiap harinya

Hingga akhirnya pada lapisan puncak Tumpeng terdapat elemen garam, gula, dan lemak. Area puncak yang sempit artinya kita harus mengkonsumsi ketiga jenis nutrisi ini dalam jumlah yang paling sedikit. Kita harus jeli melihat kadar garam, gula, dan lemak pada berbagai jenis makanan yang kita makan seperti pada makanan dan minuman kemasan, fastfood atau bahkan camilan gorengan yang kita makan.

Hal yang menarik, PGS juga mencakup aspek higienitas  makanan, aktivitas fisik, dan kaitannya dengan pola hidup sehat yang lain.

Mispersepsi Susu Sebagai Pelengkap

Pada pedoman 4S5S, elemen Susu dianggap penyempurna dari diet tersebut. Namun kenyataannya di lapangan menjadi salah kaprah oleh masyarakat Indonesia, utamanya pemenuhan gizi anak, dimana susu dianggap diet yang paling penting bagi anak-anak, padahal gizi pada susu bisa juga ditemukan pada makanan berprotein lain.

Kita bisa melihat bagaimana anak Indonesia kebanyakan semenjak usia 1 tahun sudah sangat akrab dengan susu formula, bahkan kadang banyak ditemukan kasus anak yang lebih suka minum susu formula sehari 3 kali sehari  ketimbang makan gizi seimbang lainnya. Hal inilah yang alasan utama 4S5S perlu dirubah.

Bahkan hingga kini, susu formula di Indonesia tetap menjadi primadona pemenuhan gizi anak, tak jarang kita menemukan seorang anak memiliki anggaran susu formula sebanyak 2 juta rupiah per bulan hanya untuk membeli berkaleng-kaleng susu formula. Padahal hal ini adalah sesuatu yang salah kaprah.

Susu bukanlah makanan penyempurna, padahal sumber protein hewani yang juga mengandung kalsium terdapat pula pada telur, ikan dan daging. Maka dari itu,  susu ditempatkan dalam satu kelompok dengan sumber protein hewani yang lain, jika kita melihat pada susunan Tumpeng Gizi Seimbang.

Fokus Gizi Seimbang

Slogan 4S5S yang dikampanyekan oleh Bapak Gizi Indonesia Prof. Poerwo Soedarmo, bisa dikatakan dianggap relevan pada zamannya, karena mungkin konsepnya jauh lebih mudah dipahami oleh masyarakat di jaman itu yang bisa saja masih terjadi kekurangan pemenuhan gizi.

Namun semenjak tahun 1990-an, konsep 4S5S dianggap sudah tidak lagi relevan dengan perkembangan pengetahuan tentang gizi, dikarenakan banyak yang salah kaprah di kalangan masyarakat tentang konsep diet food combining ini.

Maka dari itu, Indonesia mulai mengadopsi konsep PGS yang diterapkan dalam kebijakan Repelita V Tahun 1995. Konsep ini secara resmi diterima masyarakat pada tahun 2009 sesuai dengan UU Kesehatan No 36 Tahun 2009, yang menyebutkan secara eksplisit "Gizi Seimbang" dalam program perbaikan gizi, kemudian disempurnakan pada PMK No. 41 tentang Pedoman Gizi Seimbang tahun 2014, namun baru diterapkan tahun 2017.

Sesuai namanya Pedoman Gizi Seimbang atau Tumpeng Gizi Seimbang memang menitik beratkan pada porsi setiap jenis makanan yang kita makan. Sebenarnya tak jauh beda dengan konsep 4S5S, hanya saja PGS cukup detail berapa cakupan per nutrisinya serta memasukkan susu hanya bagian dari pemenuhan protein, bukan sebagai penyempurna.

Yuk, mari kita terapkan konsep Tumpeng Gizi Seimbang dalam pola diet food combining kita sehari-hari. Salam sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun