Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengenal Tumpeng Gizi Seimbang, Diet Food Combining ala Kemenkes

2 Juli 2024   09:25 Diperbarui: 2 Juli 2024   13:02 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tumpeng Gizi Seimbang (sumber : PERGIZI PANGAN Indonesia )

Maka dari itu , pedoman 4S5S sejak awal tahun 1990-an secara internasional telah dirubah menjadi pedoman yang lebih rinci yang dikenal dengan nama Pedoman Gizi Seimbang (PGS). Di Indonesia baru diaplikasikan pada PMK no 41 tentang Pedoman Gizi Seimbang tahun 2014 dan gencar dikampanyekan semenjak tahun 2017.

Kementerian Kesehatan RI mengkampanyekan Pedoman Gizi Seimbang (PGS) sebagai pengganti prinsip 4 Sehat 5 Sempurna yang dianggap sudah tidak relevan dengan kondisi zaman sekarang. PGS adalah prinsip konsumsi makanan yang beraneka macam namun juga diimbangi dengan berbagai kegiatan fisik, perilaku hidup higienis, serta memantau berat badan secara teratur.

Gizi Seimbang adalah komposisi nilai gizi yang terdiri dari jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh kita. Tidak ada satu pun jenis makanan yang mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh layaknya kapsul. Maka dari itu,  kita perlu mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang berbeda atau diet food combining untuk memenuhi aneka nutrisi tersebut. PGS sendiri di Indonesia digambarkan seperti sebuah tumpeng yang disebut Tumpeng Gizi Seimbang, agar terdengar lebih 'Indonesia banget'.

Ada beberapa alasan kenapa pedoman diet food combining 4S5S perlu di rubah menjadi Pedoman Gizi Seimbang atau Tumpeng Gizi Seimbang, berikut ulasannya.

4S5S Belum Tentu Sehat

Susunan diet food combining yang terdiri atas 4 kelompok jenis makanan belum tentu sehat, tergantung pada porsi dan jenis zat gizinya apakah telah sesuai dengan kebutuhan nutrisi kita atau tidak.

Pada Tumpeng Gizi Seimbang kita bisa melihat Bagian dasar tumpeng memperlihatkan bahan makanan pokok yang harus dikonsumsi. Makanan pokok adalah sumber karbohidrat bagi tubuh. Normalnya, porsi makanan pokok yang dianjurkan adalah 3 -- 4 porsi dalam satu hari, bergantung pada kebutuhannya masing-masing.

Kemudian pada lapisan kedua kita bisa mengkonsumsk buah dan sayuran sebagai sumber vitamin, mineral, dan serat pangan. Kandungan buah dan sayur tentunya bermanfaat dalam proses metabolisme dan mengoptimalkan fungsi tubuh. Disarankan mengkonsumsi sayuran sebanyak 3 -- 4 porsi dalam satu kali makan. Sementara itu, porsi buah yang dianjurkan adalah  sebanyak 2 -- 3 porsi dalam satu hari.

Pada Lapisan ketiga terdapat lauk-pauk protein hewani, susu, serta juga sumber protein dan lemak lainnya.Protein merupaka  zat pembangun yang penting bagi kesehatan tubuh kita. Di samping itu, protein juga dapat menjadi sumber energi yang dapat memberikan sekitar 4 kkal (kilokalori) dari 1 gram protein. Sementara porsi protein yang dianjurkan yaitu 2 -- 4 porsi makanan sumber protein di setiap harinya

Hingga akhirnya pada lapisan puncak Tumpeng terdapat elemen garam, gula, dan lemak. Area puncak yang sempit artinya kita harus mengkonsumsi ketiga jenis nutrisi ini dalam jumlah yang paling sedikit. Kita harus jeli melihat kadar garam, gula, dan lemak pada berbagai jenis makanan yang kita makan seperti pada makanan dan minuman kemasan, fastfood atau bahkan camilan gorengan yang kita makan.

Hal yang menarik, PGS juga mencakup aspek higienitas  makanan, aktivitas fisik, dan kaitannya dengan pola hidup sehat yang lain.

Mispersepsi Susu Sebagai Pelengkap

Pada pedoman 4S5S, elemen Susu dianggap penyempurna dari diet tersebut. Namun kenyataannya di lapangan menjadi salah kaprah oleh masyarakat Indonesia, utamanya pemenuhan gizi anak, dimana susu dianggap diet yang paling penting bagi anak-anak, padahal gizi pada susu bisa juga ditemukan pada makanan berprotein lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun