Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengenal Tumpeng Gizi Seimbang, Diet Food Combining ala Kemenkes

2 Juli 2024   09:25 Diperbarui: 2 Juli 2024   13:02 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita bisa melihat bagaimana anak Indonesia kebanyakan semenjak usia 1 tahun sudah sangat akrab dengan susu formula, bahkan kadang banyak ditemukan kasus anak yang lebih suka minum susu formula sehari 3 kali sehari  ketimbang makan gizi seimbang lainnya. Hal inilah yang alasan utama 4S5S perlu dirubah.

Bahkan hingga kini, susu formula di Indonesia tetap menjadi primadona pemenuhan gizi anak, tak jarang kita menemukan seorang anak memiliki anggaran susu formula sebanyak 2 juta rupiah per bulan hanya untuk membeli berkaleng-kaleng susu formula. Padahal hal ini adalah sesuatu yang salah kaprah.

Susu bukanlah makanan penyempurna, padahal sumber protein hewani yang juga mengandung kalsium terdapat pula pada telur, ikan dan daging. Maka dari itu,  susu ditempatkan dalam satu kelompok dengan sumber protein hewani yang lain, jika kita melihat pada susunan Tumpeng Gizi Seimbang.

Fokus Gizi Seimbang

Slogan 4S5S yang dikampanyekan oleh Bapak Gizi Indonesia Prof. Poerwo Soedarmo, bisa dikatakan dianggap relevan pada zamannya, karena mungkin konsepnya jauh lebih mudah dipahami oleh masyarakat di jaman itu yang bisa saja masih terjadi kekurangan pemenuhan gizi.

Namun semenjak tahun 1990-an, konsep 4S5S dianggap sudah tidak lagi relevan dengan perkembangan pengetahuan tentang gizi, dikarenakan banyak yang salah kaprah di kalangan masyarakat tentang konsep diet food combining ini.

Maka dari itu, Indonesia mulai mengadopsi konsep PGS yang diterapkan dalam kebijakan Repelita V Tahun 1995. Konsep ini secara resmi diterima masyarakat pada tahun 2009 sesuai dengan UU Kesehatan No 36 Tahun 2009, yang menyebutkan secara eksplisit "Gizi Seimbang" dalam program perbaikan gizi, kemudian disempurnakan pada PMK No. 41 tentang Pedoman Gizi Seimbang tahun 2014, namun baru diterapkan tahun 2017.

Sesuai namanya Pedoman Gizi Seimbang atau Tumpeng Gizi Seimbang memang menitik beratkan pada porsi setiap jenis makanan yang kita makan. Sebenarnya tak jauh beda dengan konsep 4S5S, hanya saja PGS cukup detail berapa cakupan per nutrisinya serta memasukkan susu hanya bagian dari pemenuhan protein, bukan sebagai penyempurna.

Yuk, mari kita terapkan konsep Tumpeng Gizi Seimbang dalam pola diet food combining kita sehari-hari. Salam sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun