Ketika menjadi orang tua kita dituntut menjadi pribadi yang tidak bisa asal bicara, karena setiap diksi maupun gaya bicara yang dituturkan sang orangtua, sedikit banyak pasti ditiru sang anak. Memang tak mudah, tapi sudah pasti semua orang tua juga tak mau bicaranya disela anaknya, bahasa Jawanya 'mangsuli'. So, be a good role model.Â
Ajari Menyimak Hingga Tuntas
Ajarilah anak-anak untuk belajar menyimak sesuatu dengan tuntas, walaupun sebenarnya dia tahu apa yang akan disampaikan, karena hal tersebut adalah bentuk penghormatan kepada orang yang menyampaikan pesan tersebut.
Ajarilah kepada anak-anak bahwa setiap sesuatu yang disampaikan pihak lain, kadang belum tentu sesuai yang kita bayangkan, maka perlu mendengarkannya hingga usai.
Di kelas, kadang ada permainan tentang menyimak dengan tuntas, untuk mengajari peserta didik menjadi pendengar baik. Di mana sang guru menjelaskan sesuatu objek, lalu endingnya memberikan pertanyaan yang agak berbeda sudut pandang dengan obyeknya, tetapi masih ada keterkaitannya.
Contoh: "Bunglon adalah hewan yang mampu mengubah warna kulitnya sesuai tempat yang dilewatinya, pertanyaannya sebutkan warna-warna yang ada pada pelangi?"
Dari penjelasan dan pertanyaan tersebut, pada mulanya sang anak akan fokus pada objek 'bunglon', padahal pertanyaannya pada 'warna'. Jika permainan pertanyaan menjebak ini sering dimainkan, akan melatihnya untuk menyimak dengan baik serta kelak dewasa menjadi pribadi yang tak mudah termakan hoax atau isu yang belum tentu kebenarannya.
Fokus dan Tegas Ketika Penyampaian
Intonasi bicara memang sangat berpengaruh ketika berbicara dengan anak-anak. Jika kita bicara dengan nada santai sudah dipastikan anak jaman sekarang pasti dengan mudah menyela.
Jika memang kita ingin menyampaikan sesuatu yang penting atau memerintahkan sesuatu, maka pakailah intonasi yang fokus serta tegas.
Kita tidak berusaha galak, tetapi bagaimana intonasi yang tegas akan membuatnya fokus mendengarkan dengan baik.
Ada kalanya fun talk, yaitu pembicaraan santai penuh canda, yang dimana tak masalah saling menyela. Kita pun harus bisa mengkondisikan kapan 'fun talk' yang menyenangkan dan kapan 'deep talk' yang memerlukan kemampuan menyimak dengan baik.
Belajar Dunia Anak
Dunia anak generasi alpha zaman sekarang, memang sudah sangat-sangat berbeda dengan jaman kita sewaktu kecil, bahkan dengan jaman kakaknya yang lahir pada generasi milenial.