Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Tips Ketika Anak Minta Liburan Jalan-Jalan, tapi Orangtua Tak Punya Uang

28 Juni 2024   08:05 Diperbarui: 28 Juni 2024   11:09 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi- anak marah. (iStock/Prostock-Studio via parapuan.co)

"Libur telah tiba... Libur telah tiba.. hore.. hore..!!"

Itulah sepenggal lirik lagu dari Tasya yang dinanti-nanti anak-anak ketika masa liburan telah tiba. Imajinasi mereka sudah membayangkan jalan-jalan ke berbagai tempat bersama orangtuanya, entah itu ke pantai, ke mall, ke wahana permainan, ke kebun binatang, ke kolam renang dan lainnya.

Pikiran mereka yang sudah penat menjalani ujian kenaikan kelas serta ketegangan menerima rapornya akhirnya diganjar liburan berminggu-minggu lamanya, dan jelas dengan jumlah hari liburan selama itu, mereka berharap bisa berjalan-jalan ke berbagai yang mereka sukai.

Namun bagaimana seandainya jika sang orangtua sedang mengalami kesulitan keuangan. Bisa saja anggaran liburan untuk anak sudah disiapkan jauh-jauh hari, tetapi mungkin tiba-tiba dikarenakan ada keperluan mendesak yang terpaksa menggunakan anggaran liburan yang telah disiapkan sebelumnya, sehingga rencana liburan tamasya keluar kota tersebut terpaksa dibatalkan.

Tentunya ketika menjelaskan hal ini teramatlah berat kepada anak kita. Dikarenakan bisa saja jauh hari sebelum liburan tiba, orangtua dan anak sudah merencanakan mau kemana saja selama liburan nanti.

Pastinya sang anak sangat kecewa atau cemberut karena liburan ke luar kota yang terbayang pada benaknya harus tidak jadi terlaksana. Mereka mungkin belum begitu paham masalah keuangan yang mendera orang tuanya, maka dari itu diperlukan penjelasan dan solusi untuk mengobati kekecewaannya.

Lalu apa saja yang harus menjadi perhatian untuk para orang tua jika mendapati kondisi yang demikian, berikut ulasannya.

Ilustrasi anak ngambek tidak jadi liburan jalan-jalan (sumber: medium)
Ilustrasi anak ngambek tidak jadi liburan jalan-jalan (sumber: medium)

Gunakan Bahasa Anak untuk Menjelaskan

Menurut psikoterapis ternama Amy Morins dalam bukunya "Things Strong Kids Do: Think Big, Feel Good, Act Brave", menerangkan bahwa ketika menjelaskan permasalahan yang ada tetap menggunakan bahasa yang bisa dimengerti olehnya.

Jelaskan apa adanya, tidak perlu dengan penjelasan yang rumit ala orang dewasa, tetapi tetap dengan diksi kata yang memang bisa dimengerti olehnya. Sebagai contoh tidak perlu diterangkan terlalu jauh bahwa betapa susahnya mencari uang atau betapa sulitnya keadaan orangtua. Cukup diterangkan apa adanya, apabila uang untuk liburan dipakai semisal digunakan untuk pengobatan nenek yang masuk opname di rumah sakit.

Anak kecil belum bisa berpikir secara emosional dengan matang, tetapi mereka sebenarnya sudah memiliki empati ketika melihat sesuatu yang harus dikorbankan. 

Mereka tak bisa dijelaskan berapa gaji ayahnya, berapa biaya untuk berbagai kebutuhan rumah tangga, tetapi apabila kita bisa jujur jika uang yang sebenarnya yang diperuntukkan membahagiakannya dialihkan untuk hal yang lebih penting dalam keluarga, secara tak langsung kita mendidiknya menjadi pribadi yang mau berkorban.

Anak Butuh Waktu Orangtua, Bukan Uangnya

Ketahuilah hal yang paling berharga bagi anak-anak, adalah seberapa banyak waktu yang diberikan orangtua kepada anaknya, bukannya memberi mainan yang banyak atau uang yang banyak. 

Artinya ketika keadaan tidak memungkinkan untuk liburan keluar kota, maka kita sebagai orangtua harus bisa mencurahkan banyak waktu kepadanya sewaktu liburan sekolahnya sebagai konsekuensinya.

Semisal jika sang ibu adalah ibu rumah tangga, maka saat liburan sekolah, adalah kesempatan antara ibu dan anak untuk habiskan banyak kegiatan di rumah, contohnya bisa saja memasak bersama, berkebun bersama, atau bermain permainan board game.

Jangan sampai, sang anak melihat orangtuanya tidak pro aktif kepada anaknya ketika liburannya hanya dihabiskan di rumah. Ketika banyak waktu dihabiskan bersama saat liburan sekolah, tentunya akan lebih mendekatkan perasaan emosional antara orang tua dan anak.

Sibukkan Permainan Edukatif dan Membaca

Terkadang ada waktu-waktu tertentu yang memang sang orangtua tidak sempat mencurahkan waktu pada sang anak saat liburan sekolah, seperti sedang menunggui kakeknya yang sedang opname di rumah sakit atau kesibukan pekerjaan yang tak bisa ditinggalkan, maka orangtua harus memikirkan sang anak tidak 'gabut' saat sendiri.

Perhatian keras kepada orangtua zaman sekarang, sebisa mungkin anak jangan diberikan waktu yang banyak untuk bermain smartphone untuk main game mobile atau menonton YouTube berjam-jam, ini yang kebanyakan terjadi saat liburan sekolah tiba. 

Sepintas sang anak terlihat anteng atau tenang-tenang saja, namun efek kedepannya sang anak menjadi pribadi yang kurang peka atau tanggap terhadap lingkungan sekitar.

Maka dari itu, jauh-jauh hari setiap kali ada rejeki membelikannya mainan, jika sang anak sudah menginjak usia sekolah dasar, maka usahakanlah membelikan mainan-mainan edukatif yang kiranya bisa dimainkan sendiri dalam waktu yang agak lama, agar mereka tidak 'gabut'.

Mainan seperti Lego, miniblocks, kubik atau puzzle menarik adalah jenis-jenis mainan yang bisa dimainkan sendiri dan bisa habiskan waktu yang cukup lama.

Bisa saja, jauh-jauh hari anda sudah meminjamkan atau membelikan buku-buku menarik yang cukup banyak kepadanya. Waktu liburan sekolah adalah waktu yang tepat untuk tingkatkan kemampuan literasinya.

Cari Lokasi Alternatif Minim Biaya

Sebenarnya banyak lokasi alternatif untuk ajak anak bereksplorasi di luar rumah tanpa harus keluar biaya, namun bisa memberikan pengalaman yang menyenangkan baginya.

Semisal jika rumah Anda adalah pemukiman yang masih ada lingkungan sawah dan vibes pedesaan, maka bisa saja anda dan anak anda mengeksplor bersama berjalan-jalan melintasi lingkungan tersebut, entah itu mencari ikan di kali kecil dekat sawah, atau sekadar duduk-duduk saja di gubuk sawah sambil menyantap makan siang bersama sang anak, tentunya pengalaman seperti itu akan membekas pada dirinya selamanya.

Lokasi lainnya yang kiranya tidak memerlukan biaya banyak untuk dikunjungi saat liburan sekolah adalah perpustakaan umum, taman umum atau silaturahmi ke tempat sanak saudara.

Liburan sekolah adalah momentum yang paling dinanti anak-anak, sekalipun kita belum bisa mengajaknya tamasya luar kota atau jalan-jalan di mall, kita tetap wajib memberikan hak-nya untuk mendapatkan hiburan yang berkesan baginya, semoga bermanfaat. Selamat Berlibur...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun