Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Momen Idul Adha, Perayaan Protein Hewani Umat Manusia

11 Juni 2024   20:57 Diperbarui: 14 Juni 2024   14:15 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi daging kurban, pengemasan daging kurban, bungkus daging kurban. (Sumber: Shutterstock via kompas.com)

Sehingga kita bisa lihat, kuliner-kuliner Indonesia yang 'Meat Based', cenderung fokus rempah-rempahnya ketimbang volume dagingnya. Contoh Rendang yang lebih fokus kepada rempahnya.

Lalu ada sate yang dipotong-potong kecil, jauh dengan leluhurnya kebab Turki yang dagingnya melimpah, kemudian Soto, yang dagingnya hanya disuwir-suwir, dan juga Bakso yang dimana dagingnya harus dipadu dengan adonan tepung serta bawang agar menambah cita rasa legit.

Kuliner-kuliner yang saya sebut di atas, mencerminkan betapa rendahnya asupan protein hewani di dalamnya, walau lezat, dirasakan masih kurang 'nendang' dagingnya. Memang ada kuliner lainnya yang banyak dagingnya, tapi sudah pasti 'mehong', alias harganya tidak lagi merakyat.

Pak Jokowi dan Hewan Kurbannya (sumber : acehtrend.com )
Pak Jokowi dan Hewan Kurbannya (sumber : acehtrend.com )

Maka dari itu, momen Idul Adha seolah seperti 'pembalasan dendam', selama setahun tidak bisa menikmati daging merah dengan sepuasnya. Ini bukanlah momen kerakusan, tetapi memang manusia yang omnivora ditakdirkan harus mengkonsumsi daging merah agak banyak, walau demikian tetap dijaga batasannya untuk tidak berlebihan.

Momen Idul Adha harus diwarnai sukacita, karena memakan daging merah bukan sekedar untuk memuaskan nafsu kuliner saja, tetapi momen kemanusiaan secara universal tentang perbaikan gizi. Lalu apa saja hal manfaat dari pelaksanaan Idul Adha ini, berikut ulasannya.

Memupuk Rasa Empati dan Berbagi

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallhu 'alaihi wasallam bersabda, "Siapa yang memiliki kemampuan untuk berkurban, tetapi ia tidak mau berkurban, maka sesekali janganlah ia mendekati tempat shalat kami." (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

Dari hadis tersebut, tersirat bahwa kita harus memupuk rasa persaudaraan tinggi untuk saling berbagi. Momen Idul Adha terbilang cukup unik, karena hal yang dibagi bukanlah uang, barang, makanan sehari-hari, tetapi justru daging hewan ternak. 

Hal ini seolah seperti memberikan pemahaman bahwa momen berkurban bukan sekedar melaksanakan perintah agama, tetapi suatu pesan universal bahwa berbagi juga bisa dalam bentuk sama-sama bisa merasakan rasa kenyang setelah memakan makanan yang bergizi tinggi.

Pihak Barat sering disorientasi tentang pelaksanaan kurban di negara-negara muslim, dimana mereka menganggap hal tersebut adalah hari pembantaian hewan-hewan secara kejam. 

Padahal, hal tersebut sama sekali tidak benar, dimana hewan yang dikurbankan adalah hewan ternak yaitu binatang yang lazim dikonsumsi manusia.

Peningkatan Gizi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun