Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pengalaman Menggapai Dinding Kakbah, Tips untuk Para Calon Haji

30 Mei 2024   05:07 Diperbarui: 30 Mei 2024   10:45 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sambil beribadah, pelajari dan amati lingkungan sekitar Masjidil Haram. (Foto: Dokumentasi pribadi)

Ketika anda sudah berniat untuk ikhtiar untuk menyentuh Kakbah di waktu yang dirasa tepat, maka perlu siapkan fisik sebaik mungkin sebelumnya. 

Semisal, jika anda berniat ingin melakukannya pada pukul 23.00 malam, dimana situasi dirasa cukup longgar, maka anda upayakan untuk rehat sebentar setelah shalat Isya, lalu bangun menjelang pukul 23.00. 

Di Tanah suci, agak sulit mendapatkan deep sleep yang cukup, jadi harus pintar-pintar mengatur short sleep untuk optimalkan energi dalam menunaikan ibadah disana.

Namun, jika memang fisik anda dirasa kurang siap, seperti agak masuk angin atau mempunyai riwayat sakit asma, disarankan tidak memaksakan diri untuk melakukannya. 

Situasi disana tidak sekedar ramai dan padat, tetapi memang penuh ketidakpastian, bayangkan saja Masjidil Haram ibarat stadion sepakbola yang dipadati jemaah seluruh dunia hilir mudik tiada hentinya selama 24 jam, jadi utamakan keselamatan anda.

Sabar dan Ikhlas

Pesan klasik dan klise seperti biasa yaitu 'sabar' dan 'ikhlas yang selalu tersenandungkan pada jemaah umrah atau haji saat tunaikan ibadah di tanah suci. Tapi memang hal tersebut memang bukan isapan jempol, karena pada prinsipnya ibadah tersebut adalah perjalanan spiritual, jadi jangan sampai libatkan emosi marah berkalut dalam hati.

Maka jika hendak melakukan ikhtiar ingin menggapai Kakbah, tapi ternyata tidak berhasil, jangan berkecil hati atau bahkan sampai marah, ingatlah perihal tersebut bukanlah perkara yang hukumnya wajib. 

Kita pun bisa disunnahkan untuk melambaikan tangan ke Hajar Aswad dari kejauhan, jika kondisinya tak memungkinkan, dan menurut fiqh, juga dianggap sah telah menggapainya.

Perbanyaklah menolong orang disana, entah menolong orang sedang jatuh, atau berbagi makanan, jika punya makanan berlebih, menurut pengalaman pribadi akan langsung dimudahkan urusan kita selama di tanah suci, maka setel mode 'ikhlas' jika anda berada disana, agar selalu dimudahkan pada setiap kesulitan yang kita hadapi.

Saya doakan kepada pembaca artikel ini, semoga bisa dimudahkan mendapat kesempatan untuk bisa menunaikan ibadah umrah atau haji serta dapat menggapai Baitullah dan bermunajat mengetuk ke hadirat-Nya. Aamiin. Semoga Bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun