Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pengalaman Menggapai Dinding Kakbah, Tips untuk Para Calon Haji

30 Mei 2024   05:07 Diperbarui: 30 Mei 2024   10:45 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sambil beribadah, pelajari dan amati lingkungan sekitar Masjidil Haram. (Foto: Dokumentasi pribadi)

Tipsnya adalah saat dirasa agak longgar pada area tawaf, maka segeralah bertawaf seperti pola putaran lingkaran obat nyamuk dengan sabar, jangan bertawaf dengan pola nafsu segera dekat dengan Kakbah. Dan Alhamdulillah, pada kesempatan pertama tersebut saya berhasil menyentuh Kakbah dengan sangat lancar, bahkan pada saat itu saya sempatkan untuk mencoba mencium batu Hajar Aswad.

Untuk tips mencium batu Hajar Aswad, saya sarankan agar jangan  langsung ke area Multazam, yang dekat pintu Kakbah dan Hajar Aswad, saya yakin anda akan babak belur terinjak-injak. 

Saat itu saya memulainya dengan merayap di dinding Kakbah antara sudut rukun Syami dan rukun Yamani, agak jauh memang dari Hajar Aswad, tapi itu posisi terbaik untuk memulai merayap di dinding Kakbah sedikit demi sedikit menuju Hajar Aswad. 

Butuh waktu sekitar setengah jam merayap dinding Kakbah agar bisa menuju Hajar Aswad, kuncinya sabar dan tolonglah jika ada Jemaah yang jatuh di dekatmu.

Keesokannya saya mencoba lagi bersama istri untuk bisa menyentuh Kakbah, di jam yang sama, namun kesempatan itu gagal, karena bertepatan jadwal pembersihan area tawaf. 

Kesempatan itu saya mulai lagi bersama istri pada malam hari sekitar pukul  23.00 malam, dengan metode tawaf lingkaran obat nyamuk kami pun berhasil menyentuh Kakbah.

Entah mengapa, pada kesempatan ini, kami berdua cukup lama bisa menyentuh Kakbah, mungkin bisa lebih dari setengah jam, padahal biasanya para Askar-Askar dengan galaknya agar tak boleh berlama-lama menyentuh Kakbah. 

Setelah dirasa cukup bermunajat, kami lanjutkan untuk bisa shalat di dalam Hijr Ismail, lagi-lagi tipsnya adalah merayap di dinding Kakbah dengan sabar. Alhamdulillah kami pun bisa shalat di dalam Hijr Ismail, kami shalat bergantian, karena tempat shalat yang didapatkan sangat sempit sekali.

Istri saya sedang khusuk shalat di dalam Hijr Ismail. (Foto: Dokumentasi pribadi)
Istri saya sedang khusuk shalat di dalam Hijr Ismail. (Foto: Dokumentasi pribadi)

Mungkin ulasan saya tersebut bisa saja kondisinya berbeda dengan kondisi sekarang, namun intinya tetap sama yaitu pelajari dan amati betul area lingkungan Masjidil Haram, ketika anda pertama kali menginjakkan kaki di sana, jangan terburu-buru, amati dengan baik kapan saat terbaik untuk mengikhtiarkannya.

Siapkan Fisik Sebaik Mungkin 

Umrah dan Haji adalah ibadah fisik, sudah pasti anda harus mempersiapkan betul kondisi badan anda selalu dalam kondisi fit. Tapi entah mengapa, ketika melihat Kakbah, rasa lelah atau letih serasa tak ada, rasanya ingin beribadah seharian di depan Kakbah, dan tak mau kembali ke Hotel. Bagi Jemaah Umrah tentunya punya perasaan sama dengan saya, dikarenakan waktu yang sangat terbatas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun