Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Keganasan Trio MSW , Marselino - Struick - Witan

27 April 2024   09:23 Diperbarui: 27 April 2024   09:23 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lihat Rafael Struick pada pertandingan lawan Korea Selatan, dimana dia yang dominan kaki kanan, diposisikan agak ke kiri, sehingga kita bisa lihat pada gol pertama, dia mempunyai ruang tembak yang nyaman di sisi kiri lini serang kita, walau posisi agak jauh dari gawang. Lalu Gol masterpiece Witan kontra Yordania, memperlihatkan pergerakan Witan di sisi kanan lini serang, dimana ia menggunakan kaki kirinya yang dominan ketika mencetak gol. Inilah yang dinamakan gaya main inverted winger, dan Shin Tae Young berhasil mengoptimalkan trio MSW menjadi kekuatan Timnas Indonesia yang mengerikan bag lawan-lawannya.

Permainan False Nine

Pada gelaran piala Asia Senior 2023 piala Asia U23 2024, coach STY cenderung bermain dengan gaya False Nine. Gaya main False Nine dipopulerkan oleh Pep Guardiola ketika membesut Barcelona, dimana gaya ini memungkinkan tidak memakai sama sekali striker murni atau CF dalam formasinya. Permainan difokuskan pada passing secara intens di lini tengah dan sayap, pemain selalu bergerak mencari ruang kosong untuk diekspos, dan diakhiri dengan tusukan cutting inside menuju arah gawang lawan.

Gaya ini saya rasa sangat cocok untuk Timnas jika berlaga melawan tim-tim kelas atas Asia, makanya striker murni seperti Ramadhan Sananta atau Hokky Caraka agak jarang dipasang STY di piala Asia, karena tipikal mereka seperti legend Bambang Pamungkas  yaitu goal getter yang menunggu bola.

Gaya main menggunakan striker murni sangat cocok apabila kita melawan tim-tim kelas bawah Asia Tenggara, seperti Laos, Kamboja, Brunei atau Timor Leste, yang apabila melawan kita, mereka pasti membuat pertahanan dengan banyak bek, sehingga dibutuhkan stiker opportunis seperti Ramadhan Sananta atau Irfan Jauhari untuk membongkarnya.

Pada gelaran Piala Asia U-23 2024, permainan False Nine STY benar-benar sangat optimal, utamanya kontra Yordania dan Korea Selatan. Passing tiki taka pun tersaji dengan indahnya dengan pola ini, dikarenakan pemain inverted winger sangat cocok dengan gaya false nine. Rafael Struick, Marselino dan Witan mereka kerap bergantian menjadi posisi false nine, hingga menjadikan bek lawan bingung mana yang harus dijaga pergerakannya, karena begitu mobile-nya mereka bergerak mengekspos ruang kosong.

Butuh DM yang Tangguh

Dibalik permainan inverted winger dan false nine yang apik enak ditonton, dibutuhkan pemain gelandang bertahan atau Defensive Midfielder (DM) yang tangguh. Nama-nama naturalisasi seperti Ivar Jenner, Justin Hubner dan terakhir Nathan Tjoe A On berhasil menjalankan tugasnya sebagai DM yang mumpuni dalam menjaga kedalaman dan ritme permainan, sehingga lini serang bisa dengan nyaman melakukan pergerakan ke depan.

Saya akui, sepanjang saya menonton timnas sedari dulu, kelemahan utama timnas kita adalah belum pernah memiliki DM yang benar-benar tangguh dan bisa membaca permainan dengan baik. Tercatat hanya nama Bima Sakti yang saya rasa memiliki skill DM mumpuni.

Tercatat Nathan dan Hubner sangat piawai dalam menutup pergerakan penyerangan lawan, tidak terburu-buru dalam menekel lawan serta sangat tenang jika dalam tekanan. Belum lagi passingnya yang bisa dikatakan sangat baik dan akurat, mengoptimalkan permainan false nine yang menitikberatkan pada kuantitas jumlah passing.

Saya sepakat untuk posisi DM sebaiknya diisi pemain keturunan Eropa yang ras 'Kaukasoid', karena mereka memiliki ketangguhan body balance lebih baik, dan timnas pun memiliki stok berlimpah pemain naturalisasi atau keturunan untuk posisi ini.

Scouting Winger Muda

Di masa depan kita tidak mungkin selalu bergantung pada trio MSW, diharapkan ketika berlaga pada suatu turnamen, jika sang pelatih membawa stok penyerang sebanyak 5 pemain, maka yang dibawa adalah 4 pemain winger dan 1 saja yang striker murni. Sehingga diharapkan sepanjang 90 menit, pertahanan lawan timnas selalu dibuat kocar kacir dengan tusukan-tusukan winger kita, dikarenakan stok pemain winger yang berlimpah.

Maka dari itu, jajaran tim pelatih dan federasi, selalu intens memantau potensi-potensi pemain winger muda yang dapat didebutkan pada timnas. Karena sedari sekarang kita harus menyadari permainan winger menusuk sudah menjadi trademark timnas Indonesia. Kita bukanlah tim Jerman yang bongsor-bongsor andalkan bola-bola udara, atau tim Nigeria yang andalkan kekuatan fisik dalam menggedor pertahanan. Struktur tulang ras Austronesia yang kecil tapi kekar, memungkinan melakukan speed manfaatkan gravitasi layaknya Maradona, itulah yang menjadi ciri khas kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun