Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Peran Guru sebagai Pendorong Kreatifitas Peserta Didik

23 Februari 2024   05:12 Diperbarui: 8 Maret 2024   07:11 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Guru Mendorong Kreatifitas Lewat Cooking Class (sumber : dokpri)

Bisa dikatakan saya adalah guru yang bandel, karena tiap kali mengajar, hampir saya tidak pernah melihat atau membaca Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan karena hal ini saya sering ditegur oleh Kepala Sekolah atau bagian Kurikulum, tapi mereka pun bisa maklum, karena saya pun mencoba mengajar dengan metode out of the box.

Boleh dibilang saya adalah penganut garis keras aliran Mulitple Intellegence ala almarhum Munif Chatib yang mengedepankan konsep setiap anak adalah juara. Saya juga suka metode pembelajaran kreatif ala pak Mulyasa, seorang doktor pendidikan yang banyak menulis tentang pembangunan karakter siswa, atau Quantum Learning-nya Bobbi De Porter yang terkenal di dunia pendidikan.

Pada jam-jam pertama pelajaran, saya tidak memberikan materi pelajaran sesuai jadwal pelajaran berdasarkan kurikulum yang berlaku, pada jam tersebut saya bersama shadow teacher lainnya melakukan pengayaan dasar literasi, numerik dan religi kepada setiap peserta didik, berdasarkan kemampuan unik pembelajaran masing-masing siswa, mirip-mirip les privat.

Dan memang sangat menguras waktu, karena tiap siswa berbeda treatment pengayaannya, ada yang fokus visual, ada yang fokus menulis, dan lain-lainnya.

Selepas istirahat jam pertama, barulah materi sesuai kurikulum saya berikan, itupun saya kebut langsung materi-materi soal, ketimbang penjelasan panjang lebar yang akan membuat mereka mengantuk.

Tiap soal langsung saya jelaskan apabila ada yang kurang jelas bagi mereka, bisa dikatakan ini adalah metode fast learning, walhasil para murid pun senang dengan metode ini, karena materi cepat terselesaikan walau hanya dengan waktu yang terbatas.

Untuk hal ini, saya berterima kasih dengan almarhum pak Munif Chatib yang banyak memberikan metode ajar efektif dalam bukunya Gurunya Manusia.

Menjelang istirahat kedua, dimana saya melihat anak-anak mulai berkurang daya konsentrasinya, disinilah kreatifitas sang guru diuji, dimana pengajar dituntut dapat membuat suasana kelas menjadi hidup , biasanya pada jam-jam rawan jelang makan siang, para siswa saya ajak ice breaking, entah lewat games motorik, permainan kata, eksplor mini zoo, bermain lego, bermain musik dan banyak lainnya.

Jujur, saya masih perlu banyak belajar dalam memacu kreatifitas para siswa, kebanyakan referensi saya lihat di akun-akun instagram guru-guru yang viral akan kreatifitasnya seperti pak Tri Ardinata yang heboh musiknya atau pak Hendra Budy, yang permainan ice breakingnya sering saya pakai di kelas.

Bagi saya, kreatif itu bukan sekedar berpikir out of the box, tetapi bagaimana kita intinya ingin 'having fun' terlebih dahulu, karena dengan perasaan senang, otak kita akan banjir hormon dophamine hingga akhirnya akan menstimulasi diri kita untuk menemukan ide-ide untuk berbuat sesuatu, hingga akhirnya "EUREKA". Itulah yang harus guru lakukan kepada para murid-murid, dimana dalam kondisi tertentu, kelas harus dibuat menyenangkan dan menggembirakan, sebagai pendorong stimulasi kreatifitas pada peserta didik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun