Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Isra' Mi'raj dan Makna Menghargai Waktu

5 Februari 2024   05:27 Diperbarui: 5 Februari 2024   06:13 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Perjalanan Manusia (sumber: euoposters.eu)

Dikisahkan dalam kisah Isra’ Mi’raj, Rasulullah SAW berkali-kali ‘bernegoisasi’ kepada Allah SWT tentang harus berapa kali dalam sehari umatnya untuk melaksanakan kewajiban Shalat. Rasulullah SAW mendapat wejangan dari Nabi Musa AS, agar meminta keringanan kepada Allah dalam kewajiban shalat, hingga akhirnya turunlah kewajiban shalat lima waktu, yang dirasakan cukup ringan bagi umat Nabi Muhammad SAW.

Namun apa yang terjadi, ketika umat Islam sudah diberikan keringanan shalat lima waktu, masih saja banyak umat muslim yang meninggalkannya. Hal ini mengindikasikan betapa kurangnya manusia dalam memanfaatkan waktu untuk beribadah kepada Allah SWT.

Rasulullah SAW berkata, “Di antara kebaikan Islam, adalah seseorang meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” (HR Tirmidzi). Artinya Rasulullah SAW sudah memperingatkan kita untuk meninggalkan hal-hal yang tidak berfaedah dalam menghabiskan waktu kita. Hargailah setiap momen waktu kita untuk dihabiskan pada hal-hal yang bermanfaat dan beribadah kepada Allah SWT.

Menjadi Orang Asing Dalam Kehidupan Dunia

Dari Abdullah bin Umar ia berkata: ‘Rasulullah SAW memegang kedua pundakku seraya bersabda, ‘Jadilah kamu di dunia ini seakan-akan kamu orang asing atau orang yang melewati suatu jalan.’Ibnu Umar berkata: ‘Apabila kamu berada di sore hari janganlah kamu menunggu (melakukan sesuatu) hingga pagi hari (datang). Apabila kamu berada di pagi hari jangankah menunggu (melakukan sesuatu) hingga sore (datang). Gunakan waktu sehatmu untuk menghadapi sakitmu, dan waktu hidupmu untuk menghadapi matimu." (HR Bukhari)

Sebagaimana kisah Isra’ Mi’raj dan hadis di atas, perjalanan kehidupan manusia layaknya seorang penjelajah asing yang sedang melakukan perjalanan menuju kampung akhirat, dimana dalam perjalanan tersebut kita harus selalu bergegas menyiapkan segala sesuatunya di setiap etape fasenya, tidak ada kata-kata menunda dalam melakukan sesuatu yang penting.

Orang bijak berkata, waktu bagaikan pedang, jika kita tidak berhati-hati, waktulah yang akan membunuh kita perlahan-lahan, maka dari itulah selalu dan selalu untuk membekali diri kita dengan ilmu bermanfaat serta melaksanakan kewajiban ibadah kepada Allah SWT agar senantiasa kita siap sedia menghadapi setiap fase kehidupan kita, kita tidak tahu apakah besok kita justru memasuki fase alam kubur, orang-orang bertakziah pada jasad kita dan malaikat menanyakan apa saja yang kita lakukan selama perjalanan kehidupan kita. Maka dari itu, para pembaca yang budiman jadikanlah momen Isra’ Mi’raj menjadi pengingat bagi kita agar selalu menghargai waktu yang tanpa terasa berlalu sangat cepat. Semoga Bermanfaat.

#Motivisiana  #Bethenewyou #Kompetisi menulis #Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun