Terlebih lagi untuk caleg-caleg yang muda, cuma baru lulus kuliah, tidak pernah ikut organisasi kampus, hanya bermodal kekayaan orangtua, mereka sudah berani "nyaleg". Mereka kira pemilu ini adalah ajang melamar kerja setelah lulus kuliah. Hadeuh.
Maka dari itu, sangat penting sekali jika para caleg aktif menulis di berbagai media, agar kita bisa mengetahui apa sebenarnya yang ingin mereka perjuangkan. Berikut beberapa hal penting mengapa para caleg harus melek menulis.
Mengetahui Rekam Jejak
Para caleg bisa menulis serinci mungkin tentang rekam jejaknya selama ini lewat blog atau bahkan sosial media jika memungkinkan. Artikel-artikel yang memuat kegiatan-kegiatan positif kepada masyarakat adalah nilai plus bagi caleg jika mereka sudah pernah melakukannya.
Bisa saja memuat tentang pendidikannya, karya tulis atau tentang apa saja yang sudah mereka lakukan selama ini. Sebagai contoh caleg muda, harus mencantumkan kegiatan organisasi apa saja yang sudah mereka ikuti, jika tidak ada, jangan harap dia bisa dipilih.
Hal ini penting, karena pilihan politik adalah masalah rekam jejak masa lalu, bukan janji-janji manis belaka dengan latar belakang foto dengan tangan mengepal.
Personal Interest
Memang lewat postingan-postingan sosial media, sudah bisa terlihat personal interest dari si calon caleg. Namun, tak ada salahnya jika hal tersebut bisa dituangkan dalam bentuk artikel atau tulisan semi komprehensif.
Bisa saja menerangkan pandangannya tentang masalah atau fenomena sosial yang sedang trend di masyarakat. Dengan demikian, kita pun menjadi tahu arah pandangan si caleg tentang masalah-masalah sosial kemasyarakatan.
Hal ini teramat penting bagi voter yang berkategori melek literasi, terutama yang di perkotaan. Dengan mengetahui tulisan-tulisan dari para caleg tentang pandangan atau opini permasalahan yang muncul di masyarakat, akan dapat membuat keterikatan secara tidak langsung antara si caleg dan si Voter, jika seandainya diantara keduanya ternyata memiliki kesamaan pandangan.
Melawan Kampanye Hitam dan Mis-informasi
Maraknya kampanye hitam dalam kontestasi pemilu dapat diredam oleh para caleg dengan membuat tulisan atau artikel yang sejelas-jelasnya tentang personal dirinya beserta visi misinya.
Jika isu-isu fitnah hanya dilawan dengan postingan-postingan atau statement belaka, dirasakan bagi masyarakat hanyalah pengalihan saja, berbeda jika dilawan dengan data dan informasi sudah tersaji lengkap dalam bentuk tulisan utuh, maka akan jelas mana fakta dan kebohongan.