Acara ini dibuka dengan pertunjukan Wayang Wong dengan Lakon Rama Shinta. Saya akui performa para pemain sangat luar biasa walau tanpa panggung yang tinggi dan megah, baik itu riasannya dan atraksi-atraksi akrobatiknya yang mengundang decak kagum penonton.
Anak saya pun tak henti-hentinya bertanya satu persatu siapa saja lakon-lakon dalam pertunjukan Rama Shinta.
Acara juga berlanjut dengan parade pertunjukan tarian dan dalang anak-anak mulai dari TK, SD, SMP hingga SMA yang ada di wilayah Sukoharjo. Ada yang menari Jaranan, Tari Kreasi Pewayangan, Punakawan dan masih banyak lainnya. Dimana hal tersebut merupakan hal positif dalam perkembangan kebudayaan kearifan lokal yang di-uri uri atau dilestarikan oleh kaum muda.
Hari Wayang hampir dilupakan oleh kita, mungkin kalah pamor dengan hari Pahlawan atau hari Ayah, yang tanggalnya hampir bersamaan. Padahal Wayang adalah kekayaan Bangsa yang harus selalu kita jaga agar tidak diklaim sepihak oleh Negara Jiran.
Pagelaran Wayang dalam memperingati hari Wayang Nasional memang sedianya selalu diselenggarakan setiap tahunnya oleh PEPADI Sukoharjo dan Pemkab Sukoharjo.
 Semoga event seperti ini dapat selalu diselenggarakan setiap tahunnya serta ditingkatkan vibesnya menjadi bersifat seperti Festival Kebudayaan yang durasinya bisa sepekan dan melibatkan banyak stakeholder yang benar-benar serius mengembangkan keseniaan dan kebudayaan kearifan lokal. Semoga Bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H