Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenal Karakteristik Sekolah Alam

25 Oktober 2023   05:21 Diperbarui: 25 Oktober 2023   05:45 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Luar Ruangan :Dokpri

Sekolah Alam yang ada di Indonesia tergabung dengan Jaringan Sekolah Alam Indonesia (JSAN). Sehingga panduan kurikulum sekolah alam mengacu kurikulum yang ditetapkan JSAN,  Sekolah Alam juga tetap menerapkan   Kurikulum yang ditetapkan oleh Pemerintah, sebagai standar nasional.

Adapun 4 pilar utama Kurikulum Sekolah Alam yaitu Pendidikan Akhlak, Logika Ilmiah, Kepemimpinan dan Bisnis. Biasanya keempat pilar ini diterapkan sebagai kelas-kelas tersendiri selain pelajaran akademik yang menyesuaikan karakter masing-masing Sekolah Alam.

Literasi Sebagai Sumber Pendukung

Sekolah Alam harus selalu mengupdate pola dan sistem pembelajarannya  dengan mengikuti referensi-referensi literasi terbaru. Para guru sekolah alam harus dibekali literasi yang cukup dalam pembelajaran. Karena mengingat sekolah alam adalah sekolah inklusif, dimana tentunya memerlukan pendekatan yang sangat berbeda dengan sekolah pada umumnya.

Tantangan menghadapi berbagai karakter peserta didik, tentunya memerlukan sumber-sumber literasi yang memadai agar dapat melakukan asessmen peserta didik dan pengajaran yang efektif dan efisien.

Menciptakan Inovasi

Di dalam Sekolah Alam, inovasi tidak sepenuhnya dalam kendali penuh sang pengajar, tetapi justru kolaborasi antara guru dan muridnya. Mereka bersama-sama trial dan error menciptakan sistem pengajaran yang selalu baru dimana orientasinya memecahkan permasalahan yang mereka hadapi.

Sebagai contoh di kelas saya, menjelang makan siang, kami justru malah mulai berbersih kelas mulai dari menyapu, mengepel hingga menghapus tulisan di papan tulis serta merapikan semua perangkat alat tulisnya. Setelah semua bersih, beberapa murid mengambil tikar dan menggelarnya di bawah pohon rindang depan kelas kami, dimana kami semua makan siang disitu.

Hal tersebut dilakukan, setelah sebelumnya muncul masalah di kelas kami, dimana ketika makan siang dilaksanakan di dalam kelas, kondisinya justru malah berantakan dan kurang bersih. Maka kami semua berembug mencari solusinya dan mengambil keputusan untuk makan siang di bawah pohon depan kelas kami, agar supaya kondisi kelas tetapi rapi dan bersih. Sehingga ketika pulang, kami tidak perlu lagi bersih-bersih lagi.

Memberikan Apresiasi

Sekolah Alam sangat menekankan bahwa setiap peserta didik adalah seorang juara. Memberikan pemahaman bahwa setiap individu memiliki keunikannya masing-masing, maka dari itu para pengajar Sekolah Alam harus selalu memberikan apresiasi setiap pencapaian peserta didiknya.

Pada waktu acara Tujuh-Belasan di sekolah kami, semua peserta didik yang ikut serta, kami berikan sertifikat keikutsertaan dan diberi keterangan pencapaian yang didapat. Sebagai contoh, jika dalam perlombaan memasukkan bola, jika si anak memasukkan 10 bola saja, kita tetap apresiasi dengan memberikan sertifikat dengan keterangan pencapaian 'Ananda Mawar Berhasil Memasukkan 10 Bola.. Luar Biasa !!!'.

Hal-hal seperti itu tentunya akan memberikan kepercayaan diri pada setiap anak, bahwa mereka adalah anak-anak berkarakter 'juara'. Dan tentunya para orangtuanya pun menjadi sangat tahu semangat daya juang anak dalam mencapai sesuatu.

Jika kita telaah lebih dalam, Sekolah Alam sebenarnya bukanlah sekedar 'Sekolah Alternatif', karena justru sejatinya sekolah yang sebenar-benarnya adalah Sekolah Alam. Suatu sekolah yang benar-benar menggali potensi terbaik setiap siswanya tanpa ada tekanan yang memberi beban bagi siswanya. Semoga kedepan, Sekolah Alam dapat menjadi 'rujukan utama' bagi para orangtua  untuk putra-putrinya demi 'merdekanya' masa depan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun