Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

6 Tips Pembelajaran Anak Slow Learner

17 Oktober 2023   12:58 Diperbarui: 17 Oktober 2023   13:02 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Di sekolah kami yang berkategori inklusif ini, ada beberapa peserta didik yang didiagnosa sebagai anak slow learner. Entah mengapa saya tidak menyukai istilah slow learner artinya kalau di-bahasa indonesia-kan menjadi anak yang lamban belajar. Kami para guru pengajar dan guru pendamping pun menghindari istilah ini dalam pengajaran. Karena bagi kami, semua peserta didik memiliki keunikan tersendiri, anak slow learner bukanlah mutlak anak yang lamban belajar, mereka hanya saja masih dalam proses menemukan jati diri yang tepat dalam menemukan metode belajar yang sesuai dengan keunikan mereka.


Sebelum membahas lebih jauh, kita perlu tahu dulu siapa itu anak slow learner. Slow Learner juga bisa disebut anak yang memiliki kesulitan dalam belajar. Adalah School Pschologist Files mendefinisikan slow learner adalah istilah untuk mendeskripsikan seorang anak yang memiliki keterampilan akademik memadai untuk belajar, tetapi pada tingkat dan kedalaman di bawah rata-rata anak sebayanya.


Menurut Triani (2013), anak slow learner adalah anak yang memiliki potensi intelektual sedikit di bawah normal, tetapi tidak termasuk anak tunagrahita (biasanya memiliki IQ sekitar 80-85). Dalam beberapa hal anak ini mengalami hambatan atau keterlambatan berpikir, merespon rangsangan dan kemampuan untuk beradaptasi, tetapi lebih baik di banding dengan tunagrahita.


Dalam tulisan ini saya akan memaparkan beberapa pengalaman kami dalam pengajaran anak-anak slow learner. Saya bukanlah guru pendamping anak berkebutuhan khusus, namun seorang guru wali kelas dan pengembangan diri. Tetapi saya juga berkerjasama dengan para guru pendamping anak berkebutuhan khusus dalam pembelajaran, sehingga saya pun bisa melihat beberapa hal yang memang efektif dalam metode pengajaran kepada anak slow learner. Sebenarnya tak sesulit yang dibayangkan, modal utama kita adalah kesungguhan dan keikhlasan guru dalam membina murid-muridnya yang mengalami kesulitan belajar. Berikut beberapa tips yang bisa aplikasikan dalam pengajaran anak-anak slow learner :


Mengenal Kepribadian Individu Anak

Sebenarnya untuk anak reguler normal pun kita juga harus mengenal kepribadian individu si anak. Namun untuk kasus peserta didik slow learner, kita harus lebih mendalam mengenal kepribadiannya. Dalam istilah lain, proses assesment pengenalan peserta didik kategori slow learner harus lebih detail instrumen variabel-variabel yang digunakan. Sebagai contoh, pertama-tama kita harus mengetahui laporan diagnosa awal, latar belakang orangtua, hambatan-hambatan yang dia hadapi, hal-hal yang disukai dan yang tak disukainya dan hal-hal lainnya yang kiranya dapat membantu kita dalam menentukan tipe kesulitan belajar yang dihadapinya.


Menentukan Target Kecil dan Sederhana

Setelah kita cukup mengetahui data dan informasi mengenai kepribadian individu anak slow learner dan tipe kesulitan pembelajaran yang dihadapinya. Kita dapat menentukan target-target atau capaian pembelajaran yang lebih sederhana ketimbang capaian anak-anak reguler. Tentunya kita juga harus menyesuaikan kemampuan unik anak slow learner tersebut. Sebagai contoh, apabila si anak memiliki kesulitan dalam berhitung atau mengurutkan angka, maka kita harus menurunkan capaian dari standar anak reguler seusianya.

Tetapi apabila jika ada materi yang benar-benar dia kuasai, tidak masalah untuk memberi standar yang sama dengan anak reguler. Semisal, dia mempunyai kesulitan jika diterangkan secara verbal oleh guru, namun di sisi lain, dia tidak punya masalah dalam menyalin tulisan, maka bisa saja kita memberi materi bacaan-bacaan yang bisa dia salin sendiri. Sehingga lama kelamaan dia terbiasa pula memahami materi-materi yang biasa dia salin.

Pemberian Instruksi Sederhana dan Efisien

Setelah target-target atau capaian pembelajaran sudah bisa kita petakan, maka langkah selanjutnya adalah bagaimana kita sebagai guru mampu membuat strategi-strategi instruksi yang sederhana kepada mereka menyesuaikan dari karakter dan capaian si anak, sehingga tercipta suasana pembelajaran yang efisien.

Hal ini sangat penting sekali, karena mengajar anak slow learner sudah pasti memerlukan perhatian ekstra ketimbang anak reguler. Hal-hal teknis seperti suasana belajar, mood dan bahkan perlengkapan alat tulis, harus kita perhatikan agar tercipta pembelajaran yang nyaman antara guru dan murid.

Pengulangan-Pengulangan Secara Kontinyu

Ketika sudah tercipta pencapaian dan metode instruksi pembelajaran yang sesuai kepribadian anak slow learner. Maka jika ada materi yang kiranya agak sulit dipahami olehnya, bisa kita ulangi setiap hari, walau itu-itu saja, namun jika sudah mengetahui metode pembelajaran yang sesuai dengannya, lama kelamaan si anak bisa menangkap materi dengan baik.

Sebagai contoh, jika dia agak sulit materi menghitung pertambahan, kita tidak perlu menekannya untuk harus langsung bisa menjawab. Kita cukup memberi instruksi kepadanya untuk menyalin materinya, tanpa harus memberi soal-soal. Lakukan setiap hari, walau sedikit-sedikit terlebih dahulu, tetapi sebagai guru, anda harus yakin murid anda tidaklah bodoh, tetapi dia akan menjadi pintar di saat yang tepat.

Mendorong Minat dan Bakat Yang Disukainya

Sama halnya dengan anak reguler, kita pun harus mendorong anak slow learner untuk menggali potensi minat dan bakat. Karena bisa jadi hobi yang disukainya bisa menjadi penghidupannya kelak di saat dia dewasa untuk menutupi kekurangannya dalam hal intelektualitas.

Biasanya, anak slow learner sangat bersemangat melakukan hal-hal yang berkaitan dengan hobi yang disukainya. Semisal, jika si anak sangat menyukai menggambar, maka berikanlah waktu setiap harinya untuk belajar menggambar. Berikanlah arahan menggambar dengan baik, walau semisal pada hari itu tidak ada pelajaran kesenian, tetap berikanlah waktu kepadanya untuk mendalami hobi menggambarnya. Sesuatu yang disukai dan dilakukan berulang, sudah pasti akan menghasilkan sesuatu yang berkualitas.

Berikan Arahan, Dukungan dan Penguatan

Anak Slow Learner memiliki kepercayaan diri yang unik dan ekstrem, dalam artian ada anak slow learner yang memiliki kepercayaan sangat tinggi sekali alias over confidence  tetapi adapula yang memiliki kepercayaan yang sangat rendah sekali.

Untuk anak yang memiliki over confidence, biasanya dia cenderung hiperaktif untuk menutupi kekurangan intelektualitasnya diantara teman-temannya. Terkadang dia suka mengganggu temannya di saat bermain atau belajar. Dalam hal ini, seorang guru tidak bisa langsung men-judge bahwa si anak adalah anak nakal, kita harus memahami, bahwa sebenarnya dia tidak tahu harus berbuat apa dalam pembelajaran yang dihadapinya, sehingga pelampiasannya adalah berbuat yang menarik perhatian. Cukup beri pujian dari setiap pencapaiannya yang sudah dia capai, sudah bisa membuat dia lebih tenang dan terarah.

Bagi anak slow learner yang memiliki kepercayaan rendah, tidak cukup dengan memberikan pujian atas capaiannya. Karena dia membutuhkan sesuatu nyata, sesuatu yang bisa dia rasakan, bukan sekedar kata-kata pujian dari orang sekitarnya. Yang perlu diberikan adalah penguatan potensi yang dimiliki olehnya. Berikan tantangan-tantangan yang kiranya biasanya dia bisa melakukannya, jangan terlalu memberikan pujian yang berlebihan. Baginya bisa melakukan banyak hal yang dia bisa, mampu menumbuhkan kepercayaan dirinya sedikit demi sedikit.

Itulah tips-tips yang kiranya bisa kita aplikasikan dalam pembelajaran anak slow learner. Pada intinya, anak slow learner juga memiliki semangat belajar yang sama dengan anak reguler pada umumnya, hanya saja memiliki keterbatasan dalam memahami suatu materi pelajaran. Di sinilah peran guru dan orangtua perlu memahami bahwa pada dasarnya tidak ada murid yang bodoh, tetapi mereka pasti akan pintar pada waktunya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun