Kepanikan melanda ruangan, petugas lainnya segera berlari mengambil rompi dan senjata mereka, sementara seorang petugas berlari menuju parkiran mengambil mobil patroli, dengan cepat mereka semua bergegas dan memasuki mobil dengan persenjataan yang lengkap dan dilindungi rompi anti peluru.
(di dalam mobil)
“Kalian harus ketahui bahwa surat ini bukan berasal dari kawanan penjahat kemarin, tapi dari teroris yang akan menyerang kawasan Thamrin!!”
“Apa?!!, darimana kau beranggapan begitu?!!”
Petugas cerdas itu akhirnya menjelaskan misteri huruf-huruf bertulis “ohgdndq-erp” dalam surat. Dia menerangkan bahwa kriptografi itu dikenal dengan nama Sandi Caesar, seorang pemimpin Romawi Kuno yang dikenal dengan nama Julius Caesar. Caesar membuat suatu sandi rahasia untuk berkomunikasi melalui surat dengan para jenderal perangnya, karena surat-suratnya berisi strategi menaklukan suatu wilayah, atau nama mata-mata yang dikirim, tentu akan bahaya ketika surat itu diketahui musuh, sehingga ia membuat surat dengan menggunakan sandi, hingga dikenal dengan sandi Caesar.
Cara membuat sandi tersebut adalah setiap huruf pada abjad harus dilompat tiga huruf dengan huruf asalnya, misalnya huruf A maka sandinya akan berbentuk huruf D, huruf B maka sandinya akan berbentuk huruf E dan begitupun seterusnya. Namun ketika menerjemahkannya maka harus kembali mengurangi tiga huruf.
Sehingga “ohgdndq-erp” jika diterjemahkan maka huruf O dilompat mundur 3 huruf menjadi huruf L, huruf H menjadi huruf E, huruf G menjadi D, huruf D menjadi A, huruf N menjadi K, huruf D menjadi A dan huruf Q menjadi N, kemudian huruf E menjadi B, huruf R menjadi O dan terakhir huruf P menjadi M, maka dengan itu jelas bahwa kata “ohgdndq-erp” memiliki arti “LEDAKAN-BOM” sehingga dari keseluruhan kriptografi diatas yaitu “Thamrin: ohgdndq-erp/14/1/10.30” dapat dibaca “Thamrin: Ledakan-Bom/14 januari/pukul 10.30 WIB” yang artinya dalam beberapa menit kawasan Thamrin akan diledakan oleh teroris.
*****
Akhirnya ke lima petugaspun tiba di kawasan Thamrin pukul 10.35, lewat 5 menit dari isi surat. Terlihat suasana biasa-biasa saja pada kawasan Thamrin, seperti biasa lalu-lalang mobil melintas, aktivitas berjalan normal seperti biasa, namun 4 menit kemudian, sekitar 200 meter dari tempat berdirinya petugas polisi tersebut terdengar bunyi ledakan yang sangat nyaring sekali, diketahui sumber ledakan di gerai Starbucks. Itu adalah ledakan pertama dan menjadi awal baku tembaknya ke lima petugas tersebut melawan kawanan teroris yang menyerang Thamrin.