“Iya, kamu bisa saja benar, ini mungkin adalah kriptografi!”
Ke lima petugas itu semakin serius membaca pesan pada secarik kertas tersebut yang bertulis “Thamrin: ohgdndq-erp/14/1/10.30”, sungguh wajah mereka seperti menghadapi ujian nasional di tingkat SMA.
Salah satu petugas menimpal “tapi sebelumnya apakah kita sepakat bahwa Thamrin adalah nama jalan?”, “Iya, kita sepakat itu adalah nama suatu kawasan di Ibu Kota ini, karena kita tidak pernah memiliki masalah dengan orang yang bernama Thamrin” ujar petugas yang memiliki hipotesa awal bahwa ini sebuah kriptografi.
“ohgdndq-erp?, apa maksudnya ini?” ujar seorang polisi yang bingung.
“coba cari melalui translate online, mungkin bahasa itu punya arti”
Seorang petugas lalu bergegas ke arah meja komputernya, membuka google translate dan melacak arti pesan itu, mungkin itu adalah suatu bahasa Yunani, Ibrani atau bahasa kuno lainnya, namun kesibukan mengotak-atikkan komputer sama sekali tidak menemukan hasil.
“Di internet bahasa ini tidak terditeksi, sepertinya ini bukan bahasa bangsa manapun”
“Lantas bagaimana kita bisa membongkar kode rahasia ini?!” salah seorang petugas dengan nada frustasi mengeluh.
“Terus apa maksud 14/1/10.30 ini?”
“Mungkin itu menunjukan waktu” jawab seorang petugas.
Petugas yang memiliki hipotesa awal mulai menguras energi otak, apa yang dimaksud angka pada surat misterius tersebut, dia melewatkan kata yang belum terpecahkan sebelumnya, ia mulai berhipotesa sendiri dalam pikirannya, mungkinkah itu adalah waktu?, suatu yang betul-betul rumit untuk terpecahkan, apalagi ia bukan ahli dalam memecahkan kode rahasia, hanya sebatas terobsesi novel Dan Brown yang selalu menebar tanda tanya dalam setiap kalimat pada novel. Waktu?, apakah mungkin angka ini menunjukan waktu?.