Dibutuhkan kesadaran yang baik untuk meminimalisir perdebatan yang berujung pada hujatan antara nitizen maupun pengamat amatir media sosial, sepertinya dibutuhkan suatu formula khusus untuk mengantisipasi hujatan-hujatan antara nitizen maupun pengamat amatir, misalnya suatu kampanye yang menganggap bahwa watak kekanak-kanakan adalah diskusi/debat yang berujung hujatan, dan itu terus dilakukan sehingga akan menjadi semacam doktrin yang tumbuh pada mindset masyarakat, ketika ditemukan masyarakat saling hujat di media sosial maka nitizen lainnya perlu membangkitkan suatu rasa malu pada pelaku, tentunya dengan kaidah kesopanan.
Yang kedua adalah pengawasan yang betul-betul ketat pada facebook itu sendiri, dimana facebook harus merespon dengan sungguh-sungguh setiap laporan yang dilaporkan nitizen, dan kepada yang terbukti saling hina, menyinggung SARA maka akan cepat dihapus atau diblokir, ciptakan suatu budaya melapor pada masyarakat sehingga menjadi pendidikan yang baik bagi masyarakat.
Yang ketiga pengelola fanpage ataupun group harus mempersiapkan fitur saringan kata kotor yang telah tersedia, sehingga meminimalisir anggota yang membandel dan saling hujat, bila perlu tidak segan-segan dikeluarkan dari facebook.
Dari penjelasan tersebut diharapkan dapat melahirkan kembali kaidah sopan santun pada masyarakat sehingga kemajuan TIK ini dapat menjadi dinamis dan humanis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H