Mohon tunggu...
Satria Zulfikar Rasyid
Satria Zulfikar Rasyid Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Seorang mahasiswa juara bertahan di kampus! Bertahan gak wisuda-wisuda.. mau wisuda malah didepak!! pindah lagi ke kampus lain.. Saat ini bekerja di Pers Kampus. Jabatan Pemred Justibelen 2015-2016 Forjust FH-Unram Blog pribadi: https://satriazr.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Belajar Otodidak, Siapa Takut!

2 Februari 2016   19:07 Diperbarui: 3 Februari 2016   03:04 1357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="ultimatesammy.wordpress.com"][/caption]

Pernahkah terpikir di pikiran kita mengapa orang yang hidup pada zaman dulu relatifnya lebih pintar dan kreatif, padahal lembaga formal seperti sekolah belum ada pada zaman dahulu, apalagi teknologi canggih seperti internet untuk mengakses informasi, ya itu semua karena mereka mengasah kemampuannya melalui belajar otodidak.

Otodidak adalah belajar sendiri, yang merupakan kata serapan dari Yunani yaitu autodidaktos, seorang otodidak tidak mendapat bantuan orang lain untuk belajar, karena mereka mampu belajar mandiri, terbukti justru mereka yang belajar otodidak relatif lebih cerdas dari orang yang belajar di lembaga formal, karena seorang otodidak belajar sekaligus mempraktikan apa yang mereka pelajari.

Sebelum adanya lembaga pendidikan seperti dahulu, belajar terkadang otodidak atau juga melalui diskusi berdua, seperti Abu Bakar belajar pada Rasulullah ataupun Plato yang belajar pada Socrates. Anda pernah bertanya mengapa orang yang hidup pada zaman dahulu relatifnya lebih pintar dari orang yang ada pada zana sekarang, zaman yang praktis dan mudah mengakses informasi? jawabannya, karena orang dahulu belajar secara bebas, bebas apa yang menurutnya perlu dipelajari maka mereka akan mempelajarinya,

Namun zaman sekarang ilmu pengetahuan dispesifikasikan, ada ilmu hukum, ilmu politik, ilmu kedokteran, ilmu filsafat dan macam-macam ilmu, sehingga pada zaman sekarang orang hanya mempelajari sesuai dengan spesifikasi ilmu yang ia pilih, sehingga kwalitasnya relatifnya sebatas pada ilmu yang ia pelajari, berbeda dengan orang pada zaman dahulu, mempelajari semua ilmu pengetahuan, sehingga tidak hanya satu ilmu pengetahuan yang mereka kuasai, contoh Socrates, menguasai filsafat, hukum, politik, sosiologi, antropologi dan ilmu negara, Ibnu Sina menguasai filsafat sekaligus ilmu kedokteran dan ilmu bedah secara terperinci, Ibnu Khaldun seorang sejarawan yang mengusai ilmu historiografi, sosiologi dan ekonomi.

Zaman sekarang ini terbagi ilmu pengetahuan dengan beragam spesifikasi, kecendrungan orang sekarang mempelajari hanya spesifikasi tertentu ilmu pengetahuan, sehingga membuat mereka tidak mampu mengungguli orang-orang pada zaman dulu, sedangkan ilmu yang saat ini kita pelajari sebagian besar adalah ilmu pengetahuan yang disumbangkan orang-orang pada zaman dulu.

Bagaimana Cara Belajar Otodidak?

Ilmu pengetahuan yang mudah sekali diakses pada zaman ini seharusnya membuat kita mudah dan praktis belajar otodidak, cukup dengan singkirkan kemalasan akan membuat kita mewarnai zaman keemasan, tidak bisa dipungkiri banyak orang menganggap belajar merupakan suatu pintu untuk mencapai pekerjaan yang layak, bagaikan tiket untuk dunia kerja, hal itu sah-sah saja, mengingat negara menuntut orang-orang yang ahli dalam bidang tertentu, bahkan ada wacana untuk melakukan spesifikasi semua lini keilmuan yang telah dispesifikasikan dahulu, misalnya untuk menjadi seorang pengacara sebelumnya hanya cukup menekuni bidang hukum, namun wacana kedepannya bahwa pengacara akan dispesifikasikan, ada pengacara dalam bidang pidana, ada dalam bidang perdata, bisnis, pajak, kepailitan, pemerintahan dan lainnya, hal ini cendrung membuat orang berlomba-lomba belajar hanya pada bidangnya saja.

[caption caption="criticalthinking-mc205.wikispaces.com"]

[/caption]

Kunci belajar otodidak yang pertama dilakukan adalah konsisten, menghilangkan segala kemalasan dan mulai serius belajar, orang yang belajar otodidak akan belajar secara sistematis, belajar seperti anak tangga, dari satu tahap ke tahap yang lainnya. Dalam lembaga formal biasanya diajarkan teori negara menurut Hans Kalsen, orang-orang akan mempelajari teori negara menurut Hans Kalsen, namun orang yang belajar secara otodidak tidak langsung belajar seperti itu, mereka akan mulai belajar tentang siapa itu Hans Kalsen, kemudian apa yang melatarbelakangi pemikirannya tentang teori negara, teori mana yang dibantah oleh Hans Kalsen sehingga munculah teori Hans Kalsen tentang negara, kemudian mereka akan terus mencari siapa yang membantah teori Hans Kalsen, apa yang menjadi alasan ia membantah teori tersebut dan terus berlanjut.

Itu merupakan metode belajar otodidak, meggali dari akar-akarnya hingga menemukan kebenaran yang sesungguhnya, mereka tidak langsung menelan mentah-mentah teori Hans Kalsen dan melanjutkan pada teori yang lainnya, tapi bagaimana belajar seperti menaiki anak tangga dari anak tangga terbawah hingga yang paling atas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun