Bagian kedua, Ia 'lukis' tentang Cermin. Ia 'melukiskan' "Peristiwa sekecil apa pun atau sebesar apa pun adalah guru, adalah cermin". Ia mengajak meresapi cermin diri kehidupan disekeliling kita "Siapa yang rajin mengamati maka dialah murid terbaik kehidupan" dan tentang itu semua ia 'lukis' di halaman 49 s.d 111 disini kita diajak mengamati berbagai 'gambar' "Dengan menjadi pengamat kehidupan seseorang bisa melatih kearifannya" tulisnya.
Bagian ketiga: Peristiwa, masih terkait dengan bagian kedua. Disini lagi-lagi Ia 'lukis' dan mengajak kita merengungi 'gambar' dengan berbagai 'model' kehidupan yang ada di sekeliling kita di halaman 113-176. Didalamnya kita di ajak menyelami tentang "Peristiwa-peristiwa kecil yang kita alami, yang dialami orang di sekitar kita, untuk menghaluskan budi pekerti, untuk menumbuhkan pengertian dalam hati".
Selebihnya, buku ini Ia 'lukis' dengan teks-teks yang indah, mudah dipahami, mengalir, dan ada kandungan persuasi di dalamnya. Dalam penutup Ia mengajak kita semua untuk membuat buku semacam ini, berupa catatan harian tentang apa yang dilihat dan dirasa lalu dipelajari. Oleh karena itu, sebagai pembaca, kita tak perlu mengerutkan kening ketika menikmati halaman demi halamannya berisi 'lukisan' berbagai bentuk/macam hidup kehidupan alam semesta di sekeliling kita "Cermin Kehidupan dan Pengukur Diri". Penasaran dengan 'Pelukis' buku ini, sila klik disini.
.
Salam
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI