Selepas menikmati mandi di air panas tepat Pukul 15.30 WIB, kami meluncur kembali ke Pondok Pesantren Nurul Hikmah di Desa Tuwel untuk pamitan pulang. Saat pamitan saya diberi oleh-oleh satu dus hasil kebun Pondok Pesantren, seperti Welok, Kubis, Buncis dan Bawang Merah, jumlahnya cukup banyak bisa untuk dimasak selama tiga hari.
Tepat Pukul 17.00 WIB, saya meluncur kembali ke arah Purwokerto melalui jalan yang sama. Ditengah perjalan saya berhenti Sholat Maghrib di Desa Pratin, disini saya melihat bulan sangat terang menemani dan menerangi perjalanan saya melewati Jalan Raya Pemalang - Purbalingga - Purwokerto. Pukul 20.30 saya tiba di rumah, Berkoh - Purwokerto. Foto  dibawah ini :
[caption id="attachment_154751" align="aligncenter" width="300" caption="Rembulan, diatas Desa Pratin"][/caption]
Catatan perjalanan:
Disamping keindahan alam dan pertaniannya, selama dalam perjalan saya melihat, memperhatikan lereng-lereng sepanjang jalan lereng Gunung Slamet yang gundul, terlihat hanya semak belukar dan sebagian besar lereng-lereng bukit dimanfaatkan untuk lahan Pertanian.
Hal ini sungguh memprihatinkan kerusakan tersebut bila kedepannya tidak segera diantisipasi dengan menghijaukan atau menghutankan kembali lereng-lereng dan bukit-bukitnya dengan tanaman hutan, kerusakan dan kemungkinan longsor besar kemungkinannya bisa terjadi atau menunggu terjadi longsor memakan korban baru diantisipasi ? mengingat Gunung Slamet adalah salah satu gunung api yang aktif dan sewaktu-waktu bisa bergejolak dan menimbulkan getaran/gempa bumi, bila ini sampai terjadi bukit/lereng yang gundul rawan sekali longsor.
Demikian juga Tower di lereng/bukit di wilayah kaki gunung Slamet salah satunya di lokasi Wisata Guci, ditertibkan atau dipindah karena mengganggu keindahan / pemandangan bukit tersebut, dan rawan roboh bila terjadi aktifitas Gunung Slamet. lihat salah satu foto diatas.
Bila lebih jelasnya rute dan nama wialayah, kampung atau desa-desa sepanjang perjalan tersebut, silahkan: search via google map.
.
Salam
.