Mohon tunggu...
Singgih Swasono
Singgih Swasono Mohon Tunggu... wiraswasta -

saya usaha di bidang Kuliner, dan pendiri sanggar Seni Kriya 3D Banyumas 'SEKAR'. 08562616989 - 089673740109 satejamur@yahoo.com - indrisekar@gmail.com https://twitter.com/aaltaer7

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta & Daku [Lisal]

4 Desember 2011   07:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:51 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Ku tersentak saat Hp buntut mendering keras, kala lepas bada Subuh. Kulihat monitor buram, tertulis CINTA dengan huruf besar dan tebal, kusapa.......
"Assalamu'alaikum, semangat pagi Cintaku..sudah bangun sepagi ini, Cintaku..."
"Zxcxxzzx xzvzxzx xzzxczzvbzxzxz"
"Insya Allah, nanti Daku datang tepat waktu cintaku..."
"Vcxz zvbzxzx zxczzv xzxzz"
"Daku usahakan Cintaku...sebentar sang Surya di ufuk timur menerangi langkah Daku, Cinta"
"Zxcxz zczxzvnvzx cxzzxcz zxzxz"
"Embun membasah daun, Cinta"
"Xxc zznbv vxnzb"
"Cinta, coba lihat ke timur, semburat sinar pagi diiringi kokok ayam jantan, cericit burung menyambut sinarnya, telah datang"
"Zzx bnxb vzxzzvxbn "
"Iyaa...Cinta tuk yang ku cinta, siap sudah. daku siap meluncur tiga puluh menit lagi, tunggu yaa Cinta..."
"Xz czxc xc"

Tepat tigapuluh menit selesai menyabit, Tigapuluh menit tepat daku sampai, ke tempat Cinta.

"Cintaku, ini pesanamu sampai, dua gulung hijau rumput segar...sesegar pagi ini, daku sajikan untuk sarapan pagi ini"

Sambil kubelai rambut kepala, dibalas hanya anggukan dan gelengan kepala kulihat perut Cinta sudah membesar lagi, pantas minta sarapan pagi-pagi sekali. kulepas eorphone dari telingannya, kucabut Hp buntut di punggungnya, charge ulang. Cintaku hanya diam sambil makan rumput kering dan daun-daun nangka. Cintaku adalah nama kambing-kambingku.
.

Purwokerto, 4 Nopember 2011

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun