Belajar dari Mas Wapres dan eksistensi anak muda di dunia bisnis, seharusnya manajemen ASN pun membuka ruang untuk anak muda mengikuti lelang jabatan Pimpinan Tinggi di instansi Pemerintah, tanpa dibatasi pada jenjang jabatan fungsional tertentu.
Toh, kualitas dan kompetensi mereka akan diuji dalam seleksi. Jika tidak memenuhi syarat, tidak perlu diluluskan. Setidaknya, mereka sudah mencoba sekaligus mengukur kemampuan.
Singkatnya, kalau Gibran saja bisa jadi Wakil Presiden yang jauh di atas level Pimpinan Tinggi, lantas mengapa anak muda lainnya-yang tidak kalah berkompeten-tidak bisa untuk sekedar mengikuti lelang jabatan. Jika kepala negara saja mau berkolaborasi dengan anak muda, mengapa jajaran di bawahnya tidak?
Jika kebijakan promosi jabatan Pimpinan Tinggi dalam manajemen ASN telah memberi ruang seluas-luasnya kepada anak muda-dari jenjang jabatan apapun-maka stigma pencalonan Mas Gibran sebagai wapres beberapa waktu lalu patut dikebumikan.Â
Dengan begitu, 'hasrat' negara untuk memberikan kesempatan kepada anak muda memimpin bangsa ini bukan sekedar 'karpet merah' untuk Gibran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H