Program internet gratis masih terus digaungkan oleh Kun. Menurutnya, warga Jakarta bisa memanfaatkan internet gratis untuk mengunggah konten-konten seni budaya sebanyak-banyaknya ke media sosial. Sehingga, seluruh dunia dapat mengetahui budaya Jakarta. Sejalan dengan pengembangan Jakarta menjadi kota global, Kun mengajak warga Jakarta untuk 'think globaly and act globaly'.
Menanggapi gagasan Kun, Suswono sepakat bahwa pentingnya kurikulum pendidikan budaya Jakarta di sekolah-sekolah. Selain itu, ia mengusulkan perlu menghidupkan lembaga adat, serta melestarikan situs dan cagar budaya Betawi. Ia dan Kang Emiel pun akan membangun simbol-simbol budaya Betawi di berbagai titik di Jakarta.
Senada dengan usulan Kun dan Pak Sus, Rano Karno menambahkan bahwa warga Jakarta bisa mempelajari budaya Betawi dari mana saja, bukan hanya di sekolah. Untuk itu, program pembangunan Balai Rakyat yang diusulkannya menjadi sangat relevan. Doel lebih menitikberatkan pada perubahan pola pikir warga Jakarta tentang bagaimana menjadikan budaya sebagai sumber daya yang potensial untuk mengembangkan kota Jakarta.
Problematika Gen-Z
Di kesempatan terakhir, Cawagub dari paslon nomor urut 3 diberikan panggung oleh para panelis. Ia diminta memberikan usulan tentang solusi atas permasalahan lapangan pekerjaan untuk Generasi Z. Berdasarkan data BPS per agustus 2023, tingkat pengangguran terbuka mencapai 6,53% atau sebanyak 355 ribu orang yang didominasi oleh masyarakat usia muda, yakni usia 15-29 tahun. Sebesar 70,37%, atau 1 dari 6 orang anak muda masih menganggur. Setelah ditelusuri, syarat usia dan pengalaman seringkali menjadi penghambat. Hal ini menunjukan bukan hanya faktor ketidakmampuan dalam mencari kerja yang menjadi penyebab tingginya angka pengangguran pada Generasi Z, melainkan juga adanya kebijakan rekrutmen yg kurang berpihak bagi anak muda.
Doel memulai orasinya dengan program 'menjadi PPSU tidak perlu ijazah'. Ia melanjutkan dengan program pembangunan Balai Rakyat yang bertujuan sebagai Balai Latihan Kerja (BLK) moderen bagi warga Jakarta. Ia mencontohkan, anak-anak muda akan dilatih kemampuan membuat animasi sehingga bisa menjadi animator dunia seperti pada film Avatar. Ia juga menambahkan akan menyediakan Hotline 24 jam untuk menampung keluhan/usulan dari Gen-Z terkait penjurusan yang akan diberikan di BLK agar tidak salah arah.
Suswono menyempurnakan gagasan Bang Doel dengan program inkubasi dan akses modal untuk mendorong tumbuhnya wirausaha muda. Ia juga mengusulkan agar Gen-Z selalu dilibatkan dalam kegiatan soisal dan lingkungan. Selain itu, jika dirinya terpilih bersama Ridwan Kamil, program pelatihan siap kerja, magang di kantor Gubernur dan BUMD sudah menanti anak-anak muda.
Sementara itu, Kun menelisik lebih jauh permasalahan ini dengan kondisi ketidakcocokan keterampilan dan kompetensi pencari kerja dengan kebutuhan dunia kerja. Oleh karenanya, koordinasi antara dunia kerja, kalangan kampus, kalangan SMK perlu ditingkatkan agar lulusan-lulusan pergurutan tinggi dan SMK dapat memiliki keterampilan dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Selain mengusulkan program magang dan penempatan kerja, ia kembali menekankan potensi dunia digital yang dapat dijadikan investasi masa depan bagi anak-anak muda.Â
Doel membalas tanggapan kompetitornya dengan pernyataan optimisme. Menurutnya, semua program yang diusulkan dapat direalisasikan sepenuhnya. APBD DK Jakarta sebesar 81 triliun menempatkan Jakarta sebagai provinsi yang mandiri dan tentu mampu menjadi modal yang besar untuk mencetak generasi muda yang siap menyongsong Indonesia Emas 2045.
(Bersambung ke Bagian Ketiga)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H