Mohon tunggu...
Sastyo Aji Darmawan
Sastyo Aji Darmawan Mohon Tunggu... Lainnya - Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; Penyuluh Antikorupsi

Menulis supaya gak lupa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Empat Tingkatan Jiwa Manusia

21 September 2024   07:41 Diperbarui: 21 September 2024   07:44 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi kita yang meyakini akan ada kehidupan setelah kematian, merencanakan hidup setelah kematian dengan baik adalah sebuah keniscayaan.

Banyak orang yang berjuang untuk bisa hidup dengan enak, tapi lupa berlelah-lelah untuk bisa mati enak. Padahal, kehidupan setelah kematian adalah kehidupan yang sesungguhnya. Tidak ada gunanya hidup dengan menyandang berbagai kenikmatan dunia, tetapi kenikmatan itu tidak bisa kita rasakan lagi setelah mati.

Untuk memastikan berbagai varians kenikmatan itu tidak akan lari dari diri kita, maka penting untuk melakukan tazkiyatun nafs atau penyucian jiwa.

Penyucian jiwa adalah upaya untuk membersihkan diri dari berbagai kesalahan yang dilakukan oleh pikiran, lisan dan perbuatan. Penyucian jiwa pasti dilakukan oleh semua manusia. Sebab, pada dasarnya manusia tidak mampu terlepas dari kekeliruan. 

Sebelum melakukan penyucian jiwa, ada baiknya kita mengenal beberapa tingkatan jiwa manusia. Supaya, kita bisa mengetahui pada tingkatan mana jiwa kita berada saat ini dan selanjutnya menentukan strategi yang tepat untuk memulai ritual penyucian jiwa.

Nafs Zakiyah

Nafs Zakiyah adalah tingkatan jiwa manusia yang paling awal. Pada tingkatan ini, manusia belum dibebankan tanggung jawab apapun atas dirinya sendiri dan orang lain. Manusia yang berada pada tingkatan ini adalah mereka yang masih berada dalam usia kanak-kanak atau yang belum dapat membedakan perbuatan benar dan salah. Oleh karena itu, mereka pun belum dibebankan kewajiban untuk melakukan penyucian jiwa. Pola asuh orang tua dan lingkungan sekitarnya-lah yang akan menentukan tingkatan jiwa dan beban kewajiban ketika dewasa.

Nafs Muthmainnah

Nafs Muthmainnah adalah tingkatan jiwa yang terbaik. Ciri manusia yang sudah berada pada tingkatan ini adalah mereka yang mampu bersikap tenang dan bijak dalam berbagai situasi. Manusia yang berada pada tingkatan ini mampu mengendalikan diri. Apabila melakukan kekeliruan, mereka bersegera memohon ampun kepada Allah. Mereka tidak membiarkan jiwanya kotor dan konsisten dalam melakukan kebaikan.

Nafs Lawwamah 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun