Mohon tunggu...
Sasty Jemali
Sasty Jemali Mohon Tunggu... Model - Berselubung Doa Sang Bunda

Young business is cool and women deserve to be successful

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Doa di Hari Ulang Tahunku

18 April 2020   12:35 Diperbarui: 18 April 2020   12:41 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Doa terucap dari hati dua insan yang kunamai Bapa dan Mama

Selepas hari bahagia bersama semua menjadi untaian kerinduan

Betapa aku dimanja, dijaga dan dijamah

Semua doa terucap tersebut namaku

Saat yang dinanti pun tiba

Tertanggal 19 April hari bahagia itu

Air mata bahagia jatuh dari wajah cantik Mama

Bapa dengan secuil senyum menyangkal air mata bahagia

Aku jatuh dalam pangkuan tangan mulia

Aku menangis dalam rasa yang baru

Suara mereka kini semakin jelas terdengar

Selepas sembilan bulan mereka menyapaku dalam doa

"Selamat datang anak pertamaku," bisik Bapa

"Bapa, betapa cantik sekali," ungkap Mama

Aku hanya mendengar suara

Kurasakan ungkapan seribu kata dari tepukan tangan Mama

Aku, bahagia pertama Bapa dan Mama

Cinta kasih mereka begitu utuh dan sempurna

Aku dibentuk dari hati keibuan Mama

Aku dibina dari cinta Bapa

Bapa dan Mama hari ini kenangan itu terulang kembali

Ingin rasanya kembali ke saat awal aku hadir dalam pelukan Bapa dan Mama

Aku terus bersyukur untuk kebahagiaan dan hidup ini

Aku selalu berdoa agar Tuhan memberikan umur yang panjang untuk kalian

Di hadapanMu, Tuhan aku memohon

Lindungilah aku buah cinta pertama Bapa dan Mama

Di hari ulang tahun ini aku ingin Engkau berjanji padaku

Indahkanlah kebersamaanku bersama Bapa dan Mama

Tuhan kutitip keringat dan air mata Bapa dan Mama

Selubungkan mereka dengan kerahimanMu

Melihat mereka bahagia adalah kesempurnaan hidupku

Karena dari mereka aku bisa berpuisi di hari ulang tahun ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun