Mohon tunggu...
Gampang Prawoto
Gampang Prawoto Mohon Tunggu... Sanggar Sastrowidjojo -

sastra hanyalah tulisan, tulisan hanya untuk dibaca, membaca tidak akan menemukan apaapa hanya penjernihan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jinak Merpati Pubertas Petinggi Negeri

6 Februari 2017   11:09 Diperbarui: 6 Februari 2017   11:31 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kau  tiup  masa  lalu  di antara  guratan  guratan  sisa  indah dari catatan diarymu wajah ayu,  larung  sesaji hari-hari.

namaku   terangkai  dari  abjad-abjad  cinta  berhuruf  asmara,  masihkah  menjadi rahasia  walau  kapal  berlabuh  dari  dermaga ke dermaga asmara  kita.

meski  tanpa  diary,  masih  ada  hati  menjaga  hutan,  hujan  dan  terik  mentari  kama-cinta  kita.

riakmu gelombangku

begitu  deras  aku  terseret  arus  putaran  airmu,  menggila  gesek  menggerus  tepian  celah  otak,  percik  energy  merupa  panas  setara  nyala  api, menganga bara.

kala latu tersapu  angin, pintu  bara  kecil  mengadu, jauhkan  tenunan  dengki, iri  dan  sulaman  fitnah.  Kembalikan  pada  bening  hati  air  telaga tanpa riak, tanpa gelombang  teduh  sesejuk  kasih  Illahi.

Pejambon, 06022017

tp-44-singgasana-1-5897f6dbd27e61b604ca58c5.jpg
tp-44-singgasana-1-5897f6dbd27e61b604ca58c5.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun