Tantangan untuk mencapai tujuan tersebut yakni SMK Negeri 7 Manado berada di dua lokasi yang berbeda dengan dibatasi antara lautan dan daratan yakni di pulau Bunaken dan daratan Sindulang 2 Tuminting sehingga membutuhkan waktu untuk melatih dan mengajarkan model arisan kata kepada siswa secara Bersama-sama. Tantangan kedua, kurangnya motivasi guru-guru di SMKN 7 Manado dalam menggerakkan literasi sekolah, sehingga penulis harus kerja keras untuk mewujudkan gerakan literasi menulis dengan menggunakan model arisan kata sampai menghasilkan karya yang berbentuk antologi.Â
Tidak ada tantangan dari siswa, karena pada dasarnya siswa sangat senang untuk melakukan eksperiman model arisan kata dengan pelatihan dan pembimbingan terarah dari guru. Orang tua siswa pun sangat mendukung kegiatan ini, karena mengharapkan anaknya menghasilkan karya yang dapat dibukukan secara antologi.
Dengan model pengembangan arisan kata, siswa dapat memulai dan mencoba menulis sehingga mampu menghasilkan karya sastra yang mumpuni dalam mengembangkan bahan bacaan di perpustakaan sekolah untuk menyukseskan Gerakan Literasi Sekolah. Dengan menulis cerpen melalui model arisan kata, terbukti efektif dapat meningkatkan minat bakat siswa dalam menulis dan membaca. Sehingga dari hasil karya sastra berupa cerpen yang diciptakan, selain dapat dibaca warga sekolah juga dapat diapresiasi oleh masyarakat umum dalam hal ini orang tua murid ketika berkunjung ke sekolah untuk memantau proses perkembangan anaknya.
C. Aksi
Bahan yang digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen melalui arisan kata sebagai berikut:
1. Toples bekas
2. kertas hvs
3. KBBI (Kamus besar Bahasa Indonesia)
4. Gunting
Langkah-langkah Pelaksanaan Best Practice
Langkah-langkah dalam pembelajaran menulis cerpen melalui model ARISAN KATA sebagai berikut:
- Guru memetakan kebutuhan belajar murid.
- Guru mengidentifikasi gaya belajar murid.
- Guru membentuk kelompok dengan berdasarkan gaya belajar murid.
- Guru menyiapkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kertas, toples plastik, dan gunting.
- Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada siswa untuk memperhatikan bahan-bahan yang akan digunakan.
- Guru menjelaskan cara penggunaan dari masing-masing bahan yang dimaksud.
- Siswa menemukan dan menentukan kata yang paling terindah menurut pemahaman siswa dan menuliskannya di atas secarik kertas (kata yang dikumpulkan sebanyak 250 kata)
- Siswa menggunting kertas (setiap lembaran kertas akan menghasilkan 32 guntingan kertas
- Hasil dari guntingan kertas tersebut, siswa menuliskan kata yang sudah ditentukan menurut pilihan siswa.
- Kata yang sudah dituliskan di atas guntingan kertas dimaksud, siswa menggulungnya dan memasukannya ke dalam toples yang sudah dilubang pada penutup toples.
- Siswa mengocok satu persatu kertas gulungan yang sudah keluar dari dalam toples, lalu memberikan nomor urut di atas tulisan kata tersebut.
- Siswa merangkai kata hingga membentuk sebuah cerita.