Mohon tunggu...
Nusantara Pustaka
Nusantara Pustaka Mohon Tunggu... Penulis - Blogger ( Para pemikir dan Aktivis)

Memberikan informasi isu Agama, Politik dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tuhan Butuh Bantuan tentang Keberadaannya

17 Oktober 2023   03:26 Diperbarui: 17 Oktober 2023   03:52 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Realitas merupakan sesuatu yang sudah ada pada dirinya

Jadi, hal ini manakah yang masuk akal?. Mulai dari pertanyaan pertama " Realitas hanyalah ilusi" ? untuk menjawab pertanyaan ini kebanyakan agamawan dari timur, menciptakan pemikiran ini tentunya tidak semudah membolak telapak tangan, hal ini terjadi tentunya berabad-abad lamanya.

 Hal ini juga terbentuk dengan pernyataan seorang filsuf besar yang bernama Descartes mengatakan: " Saya berpikir, maka aku ada. Pernyataan ini juga dipertegaskan dengan pernyataan " saya berpikir, maka saya bukanlah sebuah ilusi. Kata ilusi merupakan kata yang membutuhkan sesuatu yang harus ada yang diyakini. Seperti contoh; Kita tidak akan mengetahui Enaknya berhubungan sek kalau kita tidak pernah melakukannya, hal ini membuktikan bahwa argumentasi yang tidak dapat dibantah, maka kemungkinan besar kalau Realitas hanyalah ilusi semata.

Selanjutnya "Realitas tercipta dengan sendirinya" disaat teman-teman mempelajari bidang ilmu filsafat, maka belajar tentangnya yang disalahkan dan dibenarkan akan di pertimbangkan secara analisis mendalam, artinya segala sesuatu akan memiliki kepastian terhadap sebuah definisinya, maka sebagai contoh; dari pernyataan itu, tidaklan sebuah ada kalau didahului oleh dirinya sendiri. Hal ini juga dipertegaskan bahwasannya teman - teman tidak akan merasakan sesutau " (Sakit, senang, sedih dan rasa cinta) jikalau objek pada dirinya tidak ada. Diakatakan juga oleh seorang filsuf besar yang bernama David Hume yang mengatakan "Saya tidak pernah bisa menerima betapa tidak masuk akalnya sesuatu bisa menjadi "ada"tampa adanya penyebab.

Dalam hal ini dapat kita pilih sebuah pernyataan " Realitas yang ada pada dirinya sendiri atau kekal. Atau bahkan pernyataan selanjutnya realitas yang diciptakan oleh sesuatu yang ada pada dirinya sendiri atau kekal; oleh alam semesta yang kekal atau menciptakan yang kekal. Konsep ini disimpulkan oleh Teolog abad ke-18 Jonathan Edwards yang mengatakan antaranya:

1. Sesuatu itu "Ada " 

2. Tidak "ada" itu tidak dapat diciptakan.

Maka hal ini mau tidak mau kita harus akan percaya pada yang 'kekal" kerana didasari oleh sesuatu kepercayaan tentang adanya Tuhan yang abadi. Namun atas keabadian Tuhan dan kepercayaan adanya Tuhan akan menimbulkan pertanyaan tentang kepenciptaanya; apakah dapat terbukti bahwa yang menunjukkan kalau ciptaan itu terlebih dahulu "ada" Ketimbang Pencipta? Atau sebaliknya pencipta yang terlebih dahulu "ada" ketimbang ciptaan ?

"Pertanyaan diatas akan menjadi sebuah penutup bagi penikmat konsep Tuhan dan berusaha membantu adanya Tuhan"

Seacara pengkajian dasar filsafat, bahwa hal ini dapat dijawab oleh seorang filsuf yang bernama J.S. Mill, dia meringkas dari semua pernyataan yang adanya pencipta dan ciptaan. Dia dapat menjawab dengan rasional dan beralasan bahwa, pencipta yang kekal menjadi pihak yang bertanggung jawab atas realitas yang ada saat ini rentetan logisnya sehingga dapat menimbulkan sebuah konsep diantaranya:

Sesuatu itu" ada"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun