Mohon tunggu...
Saskia Rianda
Saskia Rianda Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Nama : Saskia Rianda. Lahir : Padang Panjang pada Rabu, 6 Januari 2010. Agama : Islam. Hobi : Membaca, menulis dan menggambar. Kategori yang disukai : Cerpen, puisi dan artikel edukasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mereka Semua Terikat Darah Denganku

12 November 2024   19:51 Diperbarui: 12 November 2024   20:03 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudut pandang terbagi menjadi tiga jenis. Yang pertama disebut sudut pandang orang pertama. Yang kedua sudut pandang orang kedua. Sudut pandang yang terakhir disebut sudut pandang orang ketiga. 

Seperti yang sudah dituliskan dalam paragraf di atas ada tiga jenis sudut pandang cerita. Salah satunya yaitu sudut pandang orang pertama. Sudut pandang orang pertama yaitu gaya penulisan dimana cerita disampaikan langsung oleh tokoh utamanya. 

Dalam paragraf di atas juga sudah dituliskan bahwa. Sudut pandang orang pertama disampaikan langsung oleh tokoh utamanya. Sehingga sudut pandang orang pertama biasanya menggunakan kata ganti aku, saya, dan -ku. 

Di dalam cerpen "Yang Lebih Penting dari Aku" di atas. Terdapat paragraf yang menggunakan sudut pandang orang pertama. Salah satunya yaitu pada paragraf tiga. Bunyi paragrafnya yaitu. 

Aku kembali membaca bukuku, tetapi tidak satu pun kalimat kupahami. Suara-suara yang menyindirku itu masih terdengar, kadang diselingi tawa. 

Aku cukup yakin, jika aku mengangkat wajah, salah satu atau beberapa dari mereka sedang melirikku. Aku tidak suka, tetapi mau bagaimana lagi? Walaupun tak kukenal dengan baik. Mereka semua terikat darah denganku. 

Jika paragraf di atas diubah menjadi paragraf yang menggunakan sudut pandang orang ketiga tunggal. Kata ganti sudut pandang orang ketiga tunggal yaitu ia, dia, dan -nya. Sehingga bunyi paragraf di atas berubah menjadi. 

Ia kembali membaca bukunya, tatapi tidak satu pun kalimat dipahaminya. Suara-suara yang menyindirnya itu masih terdengar, kadang diselingi tawa. 

Ia cukup yakin, jika ia mengangkat wajah, salah satu atau beberapa dari mereka. Sedang meliriknya. Ia tidak suka, tetapi mau bagaimana lagi? Walaupun tak dikenalnya dengan baik. Mereka semua terikat darah dengannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun