Saat ini kehidupan manusia berada di zaman abad ke-21, dimana zaman ini berdampingan dengan kemajuan teknologi yang berpengaruh pada perkembangan ekonomi. Pada era ini manusia perlu memiliki bekal untuk bertahan dari berbagai gempuran perkembangan yang semakin maju. Bekal yang diperlukan untuk meningkatkan kemampuan dalam menyeimbangkan dengan perkembangan zaman tak lain dan tak bukan ialah ilmu pengetahuan. Dengan ilmu pengetahuan seseorang dapat berguna bagi dirinya sendiri maupun orang lain, sebab ilmu pengetahuan sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi kehidupan manusia. Pada umumnya ilmu pengetahuan diperoleh melalui pendidikan, oleh karenanya pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia.Â
Pendidikan dalam arti luas yaitu semua pembelajaran yang berlangsung sepanjang hidup, di dalam semua tempat dan situasi, serta berpengaruh positif terhadap pertumbuhan setiap individu (Pristiwanti, D., dkk, 2022). Pendidikan memberikan pengetahuan tentang berbagai hal yang berhubungan dengan kehidupan dunia, dan pendidikan akan membantu manusia dalam membentuk sudut pandang kehidupan. Hal yang menjadi tujuan pentingnya yaitu dengan ilmu pengetahuan yang diperoleh dalam pendidikan akan menumbuhkan dan mengembangkan potensi dalam diri manusia yang hasil akhirnya akan terciptanya sebuah keahlian atau kemampuan yang membantu manusia dalam mendapatkan pekerjaan. Keahlian adalah pengetahuan yang mendalam di bidang tertentu yang dapat membuka prospek karir yang baik di masa depan (Alpian, Y., dkk, 2019). Dengan demikian pendidikan sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk dapat bertahan ditengah era serba modern ini.
Di era modern ini, banyak manusia yang mengalami perpindahan golongan atau mobilitas sosial yang didasarkan pada kekayaan, jabatan, kekuasaan, dan sebagainya. Banyak dari mereka yang bersaing menimbulkan perubahan dalam hidupnya dengan tujuan demi mencapai tingkatan yang lebih baik dari sebelumnya. Pada zaman perkembangan teknologi ini, sumber daya manusia yang dibutuhkan adalah sumber daya manusia yang berkualitas unggul, oleh karena itu, manusia yang berpendidikan mempunyai harapan untuk mencapai hal itu. Pernyataan tersebut sejalan dengan pernyataan (Ladaria, Y. H., dkk, 2020) bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan yang diperoleh, semakin besar pula harapan untuk mencapai tujuan tersebut, yang membuka kemungkinan untuk naik ke kelas sosial yang lebih tinggi. Selain karena pendidikan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, manusia yang berpendidikan juga lebih bijak dalam menyelesaikan suatu masalah karena mereka terbiasa mempelajari mengenai ilmu pendidikan dalam hidupnya, dan hal ini menjadi peluang dalam meraih masa depan di era abad ke-21 ini.Â
METODEÂ
Penelitian ini menggunakan model penelitian studi kepustakaan (literature review) dengan pendekatan kualitatif. Data- data penelitian ini berupa data yang diperoleh melalui teknik pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan, yaitu berupa analisis terhadap sumber data dari jurnal nasional dan jurnal internasional terbitan 10 (sepuluh) tahun terakhir. Teknik pengumpulan data ini juga menggunakan klasifikasi inklusi dan eksklusi. Apabila terdapat jurnal yang sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan dalam penelitian, maka peneliti akan memasukkan jurnal tersebut untuk dijadikan review, apabila jurnal tersebut tidak sesuai dengan kajian yang diteliti, maka jurnal tersebut tidak akan digunakan. Adapun prosedur penelitian ini meliputi 1) menentukan tema penelitian, yaitu keterampilan berpikir tingkat tinggi pada generasi alpha di era perkembangan teknologi, 2) mencari dan mengumpulkan berbagai jurnal yang dibutuhkan melalui aplikasi publish or perish 3) mengklasifikasikan berbagai jenis jurnal yang relevan dengan tema penelitian, d) mensintesis artikel yang relevan dengan menandai poin-poin penting pada setiap jurnal; dan e) menulis hasil penelitian. (Cahyono, E. A., dkk., 2019).
HASIL PENELITIAN
Pendidikan Sebagai Perangkat dalam Mobilitas SosialÂ
Berbagai pandangan menyatakan bahwa saat ini pendidikan menjadi jalan utama dalam meraih suatu kedudukan yang lebih tinggi dari suatu tingkatan kedudukan di masyarakat, sehingga harapan besar masyarakat mulai bermunculan terhadap pendidikan untuk mencapai kedudukan tinggi tersebut. Hal ini tentunya didasari oleh kesempatan yang dulu tidak diberikan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan dan menaikan suatu status sosial, di mana untuk mencapai suatu status sosial ke tingkat yang lebih tinggi, hanya dapat dilalui berdasarkan garis keturunan (Seknun, M. Y., 2015).
Pendidikan berasal dari kata "didik', yang kemudian diberi imbuhan me- di awal sehingga menjadi kata "mendidik" yang artinya memelihara dan memberi latihan yang kemudian diperlukan pengajaran untuk mencapai tuntutan akhlak yang baik dan meningkatkan kecerdasan. Adapun dalam Bahasa Inggris pendidikan berarti "education" yang berasal dari kata "educate" (mendidik), artinya proses meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan peserta didik. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional juga mendefinisikan Pendidikan sebagai suatu proses untuk mendewasakan manusia dengan mengubah setiap sikap dan perilaku yang pelaksanaannya melalui suatu pengajaran dan perbuatan mendidik. (Lutfillah, M. M., dkk., 2022). Proses yang terjadi dalam pendidikan inilah yang akan meningkatkan setiap pemikiran manusia di dalam perkembangannya. Dengan Pendidikan, manusia akan mampu meginterpretasikan setiap pemikiran dan ide yang sebelumnya tak mampu tertuang, yang kini ide-ide tersebut mampu diaktualisasikan dalam mencapai kesejahteraan. Dengan demikian kualitas sumber daya manusia akan lebih baik jika mereka menjadi manusia yang terdidik.Â
Dalam kaitannya dengan mobilitas sosial, pendidikan dikatakan sebagai sebuah perangkat. Perangkat merupakan suatu media, alat yang mampu membantu manusia dalam mencapai suatu tujuan tertentu. (Anugraheni, 2018).
Perpindahan golongan dalam masyarakat modern saat ini sudah banyak terjadi. Dorongan untuk meningkatkan jabatan, kekayaan, kekuasan dan peningkatan standar hidup masyarakat tidak lagi dapat dipungkiri. Sebagaimana dalam disiplin ilmu sosial, adanya perpindahan golongan ini dikenal dengan istilah "mobilitas sosial". Mobilitas sosial diartikan sebagai suatu pergerakan, perpindahan seseorang dalam suatu struktur sosial. Pergerakan dan perpindahan yang terjadi di sini adalah suatu perpindahan status, posisi, maupun kelas sosial dari tingkat yang satu ke tingkat yang lain, baik pergerakan ke arah lebih tinggi maupun ke arah lebih rendah. (Zamhari, A., 2018). Dalam proses terjadinya mobilitas sosial ini, pergerakannya dikategorikan menjadi dua macam, yaitu pergerakan secara vertikal dan pergerakan secara horizontal. Mobilitas vertikal terjadi ketika terjadi pergerakan secara vertikal dari suatu status sosial yang sebelumnya memiliki kedudukan yang tidak sederajat. Dalam mobilitas vertikal ini, arah perpindahan dapat meningkat maupun menurun, peningkatan kedudukan seseorang dari suatu kelas sosial dinamakan dengan social climbing dan penurunan status sosial dinamakan social sinking. Adanya mobilitas sosial vertikal ini dikarenkan masyarakat sudah semakin modern dan terbuka akan peningkatan suatu kelas sosial, berbeda pada masyarakat feodal yang tertutup dan tidak memberikan kesempatan kepada masyarakat yang lain untuk dapat meningkan taraf hidupnya ke tingkat yang lebih baik. Adapun mobilitas  horizontal adalah suatu perpindahan status sosial yang perpindahannya tanpa terjadi perubahan kedudukan. (Latif, 2016).Â