Query SQL di atas adalah perintah untuk mengambil data barang yang memiliki stok paling banyak dan paling sedikit dari tabel #tmpProdukDetail_TM. Query ini menggunakan fungsi MAX() untuk mengambil nilai tertinggi dari kolom StokBarang, dan fungsi MIN() untuk mengambil nilai terendah dari kolom StokBarang.
Berikut adalah penjelasan langkah-langkah yang dilakukan oleh query SQL di atas:
- Perintah SELECT digunakan untuk memilih data dari tabel.
- Query SQL ini menggunakan * untuk memilih semua kolom dari tabel #tmpProdukDetail_TM.
- Fungsi MAX() digunakan untuk mengambil nilai tertinggi dari kolom StokBarang.
- Perintah WHERE digunakan untuk menyaring data berdasarkan nilai kolom StokBarang
- Fungsi SELECT digunakan untuk memilih data dari tabel.
- Fungsi MAX() digunakan untuk mengambil nilai tertinggi dari kolom StokBarang.
- Perintah WHERE digunakan untuk menyaring data berdasarkan nilai kolom StokBarang.
- Fungsi GROUP BY digunakan untuk mengelompokkan data berdasarkan kolom NamaProduk.
Query pertama akan menambahkan dua baris data ke tabel sementara #tmpProdukDetail_TM. Query kedua akan menampilkan data barang dengan stok paling banyak, yaitu barang dengan nama "Marina" dengan stok sebanyak 545.Query kedua akan menampilkan data barang dengan stok paling sedikit yaitu "Pampers" dengan stok sebanyak 12. Dari hasil query ini, auditor menganalisis apakah stok Marina ini terbanyak karena saat ini sedang popular atau banyak diminati sehingga perusahaan Lancar Jaya memiliki stock yang banyak, atau karena Marina ini jarang peminat sehingga produk Marina ini masih memiliki banyak stok.
Begitu pula untuk Pampers, apakah produk diaper ini sangat diminati oleh pembeli sehingga membuat stock sedikit ataupun Perusahaan Lancar Jaya ini sengaja memiliki stock pampers sedikit karena kurang diminati oleh pembeli.
Mengapa Audit Menggunakan Sql Management StudioÂ
Audit menggunakan SQL Management Studio (SSMS) karena SSMS adalah alat yang kuat dan serbaguna yang dapat digunakan untuk mengelola database SQL Server. SSMS memiliki berbagai fitur yang dapat membantu auditor dalam melakukan tugasnya, antara lain:
- Fitur keamanan yang kuat. SSMS memiliki fitur keamanan yang kuat untuk melindungi data audit. Fitur ini dapat membantu auditor untuk memastikan bahwa data audit hanya dapat diakses oleh orang yang berwenang.
- Fitur audit bawaan. SSMS memiliki fitur audit bawaan yang dapat membantu auditor untuk melacak aktivitas pada database. Fitur ini dapat membantu auditor untuk mendeteksi aktivitas yang mencurigakan atau tidak sah.
- Fitur analisis data yang kuat. SSMS memiliki fitur analisis data yang kuat yang dapat membantu auditor untuk mengolah data audit. Fitur ini dapat membantu auditor untuk menemukan pola dan tren dalam data audit.
- Fitur grafis yang intuitif. SSMS memiliki antarmuka pengguna grafis yang intuitif yang memudahkan auditor untuk menggunakan alat ini.
Selain itu, SSMS juga merupakan alat yang populer dan banyak digunakan oleh auditor. Hal ini membuat SSMS lebih mudah untuk dipelajari dan digunakan oleh auditor.
Berikut adalah beberapa contoh penggunaan SSMS dalam audit:
- Auditor dapat menggunakan SSMS untuk melacak aktivitas pengguna pada database. Hal ini dapat membantu auditor untuk mendeteksi aktivitas yang mencurigakan, seperti akses ke data yang tidak sah atau perubahan data yang tidak terduga.
- Auditor dapat menggunakan SSMS untuk melakukan analisis data audit. Hal ini dapat membantu auditor untuk menemukan pola dan tren dalam data audit, yang dapat membantu auditor untuk mengidentifikasi risiko atau masalah.
- Auditor dapat menggunakan SSMS untuk membuat laporan audit. Laporan audit yang dibuat dengan SSMS dapat lebih akurat dan efisien daripada laporan audit yang dibuat secara manual.
Oleh karena itu, SSMS merupakan pilihan yang tepat untuk audit karena memiliki fitur-fitur yang dapat membantu auditor dalam melakukan tugasnya dengan lebih efektif dan efisien.