Orang tua harus menjadi teladan dalam perilaku etis. Anak yang tumbuh di lingkungan penuh kejujuran cenderung memiliki superego yang kuat.
Kegiatan berbasis keluarga, seperti diskusi nilai-nilai antikorupsi, dapat memperkuat moral anak sejak dini.
- Kampanye Edukasi Masyarakat
Kampanye berbasis komunitas dapat menanamkan nilai-nilai antikorupsi pada masyarakat luas.
Media sosial, video edukasi, dan lokakarya komunitas dapat digunakan untuk menyebarkan pesan moral.
2. Rehabilitasi Psikologis untuk Pelaku Korupsi
Koruptor sering kali menunjukkan pola perilaku yang dipengaruhi oleh dominasi id. Rehabilitasi psikologis dapat membantu mengubah perilaku mereka dengan pendekatan berikut:
- Psikoterapi Individual
Pelaku korupsi perlu memahami akar dorongan destruktif mereka, seperti keserakahan atau ketakutan kehilangan kekuasaan.
Terapi kognitif-perilaku dapat membantu mereka mengembangkan kontrol yang lebih baik atas id mereka.
- Psikoedukasi di Lapas
Program pelatihan di lembaga pemasyarakatan harus mencakup wawasan tentang dampak korupsi terhadap masyarakat.
Pelaku dapat diajarkan keterampilan sosial yang mendukung perilaku etis setelah masa hukuman.
- Pendekatan Restoratif
Pelaku korupsi dapat diminta untuk bertanggung jawab secara langsung kepada masyarakat yang mereka rugikan.