Mungkin Louis Lassen tak pernah menyangka, bahwa idenya untuk memasukkan daging pada setangkup roti akan menjadi salah satu temuan makanan paling digemari. Suatu hari di tahun 1900, seorang pria berlari ke restorannya seraya berkata“Louis, saya sedang tergesa. Tolong siapkan makanan yang bisa saya makan sembari berjalan”.Lantas Louis mengambil setangkup roti panggang yang dijejali sekerat dagingsteak, kemudian disodorkan pada pria tersebut.
Konon kisah ini menjadi salah satu yang dipercayai dari sekian banyak kisah kemunculan burger pertama kali di daratan Amerika. Seiring berjalannya waktu, menu yang tercipta karena kebetulan dan ketergesaan ini mengalami berbagai modifikasi. Jika dulu roti yang digunakan adalah roti panggang kotak yang lebih cocok untuk sandwich, kini roti yang dipakai adalah roti bun, alias roti bundar yang dibelah menjadi dua.
Burger pun tidak hanya populer di Amerika, melainkan merambah ke seluruh dunia. Saking populernya burger sebagai salah satu makanan favorit di dunia, tokoh utama dalam film animasi SpongeBob SquarePants digambarkan sebagai juru masak di Krusty Krab, sebuah restoran cepat saji yang menjual burger Krabby Patty.
Melihat animo masyarakat yang menggemari burger, KFC Indonesia pun akhirnya mengeluarkan menu terbarunya Zuper Krunch. Sebenarnya produk Zuper Krunch atau Zinger Burger ini sudah ada sejak lama di KFC Global, namun baru diboyong dan diperkenalkan di Indonesia pada Maret 2017.
Berdasarkan tayangan pariwara yang wira-wiri di layar kaca, saya jadi tahu kalau Zuper Krunch ini beda dari burger pada umumnya. Jika biasanya daging yang menjadi isian burger adalah pattyatau daging cacah yang dicampur tepung roti dan aneka bumbu kemudian dipanggang, maka isian Zuper Krunch adalah ayam goreng kriuk khas KFC.
Hah? Burger isinya ayam goreng? Sensasi rasanya jadi seperti apa ya?
Untuk menjawab rasa penasaran, pada akhir pekan yang ramai saya meluncur menuju gerai KFC di Jalan Sudirman, Yogyakarta. Udara sejuk langsung menyambut saat saya membuka pintu gerai yang terbuat dari kaca tembus pandang. Setelah berjibaku di jalanan yang terik, ruangan berpendingin ini laksana oase yang menyejukkan hati.
Saya langsung bergabung dengan deretan pelanggan yang tengah antri. Mendadak saya merasa menjadi salah satu warga Bikini Bottom yang sedang antri di Krusty Crab. Untung saja pelayan di gerai ini tidak seperti Squidward yang judes dan pemarah, melainkan cekatan dan ramah. Sehingga tanpa perlu antri lama giliran saya pun tiba.
Sesuai dengan tujuan utama saya datang ke gerai KFC untuk mencicipi menu baru Zuper Krunch, saya pun langsung memesannya. Awalnya saya hanya akan membeli burger saja, tapi saat ingat bahwa anak saya sangat suka friench fries, saya pun memilih paket kombo. Cukup membayar Rp 34.000 saya sudah mendapatkan sebungkus burger, kentang goreng, juga segelas minuman bersoda. Oya, memesan Zuper Krunch ini membuat saya harus menunggu sekitar 10 menit. Hal ini dikarenakan ayam goreng yang digunakan sebagai isian langsung dimasak saat ada yang memesan. Jadi benar-benar fresh from pan.
Begitu kotak dibuka, saya melihat setangkup burger yang menggoda lengkap dengan dengan ayam goreng tepung, keju cheddar, dan irisan selada yang menyembul di tengahnya. Saus Zuper yang sedikit meleleh mengenai kotak kertas seolah memanggil saya untuk mencicipinya. Tak tahan godaan, saya pun mencolek saus tersebut dengan jari telunjuk dan langsung memasukkan ke dalam mulut. Hmmm, tasty.
Menurut saya, salah satu kunci utama dari enak atau tidaknya sebuah burger terletak pada komposisi rasa saus dan daging isiannya. Jika dua hal itu enak, maka saya bisa mentolerir kondisi roti bun yang terlalu kering atau keras. Namun seenak apa pun rotinya, jika saus dan dagingnya tidak berasa alias hambar, maka burger itu sudah tamat di mata saya. Dan dari jilatan pertama tersebut saya sudah bisa memastikan bahwa Zuper Krunch pastilah enak tanpa harus mencicipi ayamnya dulu. Sebab siapa sih yang meragukan kenikmatan ayam gorengnya KFC?
Sebelum melanjutkan menikmati setangkup burger ini, saya mengamati bahwa roti bun yang digunakan tidaklah berhias taburan wijen, melainkan bertabur butiran halus corn dusted berwarna kekuningan. Bagi gigi saya yang memiliki lubang kecil di geraham, fakta kecil ini sungguh menyenangkan. Saya akan terbebas dari wijen yang kerap nyempil di gigi saya yang berlubang. Kalau kalian belum pernah merasakannya, lubang gigi kemasukan wijen itu sangat menyebalkan lho!
Tak berlama-lama, saya pun langsung menggigit burger Super Krunch. Hmmm, sensasi rasanya mengejutkan. Benar seperti dugaan saya, roti bunnya sangat empuk dan lembut, menyatu sempurna dengan keju yang gurih serta sausnya yang sedikit pedas meski tidak dikasih sambal.
Saya jadi ingat acara Kompasiana Nangkring Bareng KFC di Yogyakarta yang berlangsung awal Mei lalu. Kala itu Mas Hendra Yuniarto, GM KFC Indonesia berujar bahwa daging yang digunakan untuk semua menu KFC adalah ayam potong yang tingkat kesehatannya terjamin. Khusus untuk menu Zuper Krunch sendiri menggunakan fillet daging ayam asli tanpa tulang, bukan daging giling atau daging cacah yang biasanya banyak dicampur dengan jeroan maupun tepung. Karena ita tak berlebihan jika menu ini mengusung jargon 100% daging ayam utuh.
Jadi kapan kalian mau nyicipin Zuper Krunch?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H